Majelis Hukama Al Muslimin Gaungkan Toleransi ala Indonesia ke Dunia

Reporter : Ahmad Baiquni
Kamis, 16 Desember 2021 17:00
Majelis Hukama Al Muslimin Gaungkan Toleransi ala Indonesia ke Dunia
MHM adalah badan independen terdiri dari para ulama dan cendekiawan terkemuka di seluruh dunia.

Dream - Lembaga ulama tingkat dunia, Majelis Hukama Al Muslimin, resmi membuka kantor cabang virtualnya di Indonesia. Indonesia dipilih karena punya potret toleransi di Indonesia yang mampu merawat kedamaian.

" Saya menyambut baik dan mengapresiasi dibukanya kantor virtual MHM cabang Indonesia. Ini bagian upaya kami untuk terus membangun kerjasama dalam menguatkan koeksistensi, harmoni, dan persaudaraan manusia," ujar Sekretaris Jenderal MHM, Sultan Faisal Al-Remeithi.

MHM yang disebut juga Muslim Council of Elders adalah badan independen lintas negara yang dibentuk pada 21 Ramadan 1435 H atau 19 Juli 2014 M. Berkedudukan di Abu Dhani, UEA, MHM bertujuan mengukuhkan kehidupan masyarakat muslim yang damai, menekan konflik, pergolakan, dan peperangan yang terjadi di negara-negara berpenduduk muslim, serta menjauhkan masyarakat muslim dunia dari perpecahan dan pemecahan.

Badan ini fokus pada upaya mencari solusi atas persoalan kerukunan umat beragama di berbagai negara, mempromosikan toleransi dan semangat hidup bersama, mempersiapkan generasi muslim, dan memberikan pemahaman keberislaman yang benar.

MHM beranggotakan sejumlah ulama, pakar, dan tokoh muslim dari berbagai negara, misalnya Mesir, Saudi, Bahrain, Brunei Darussalam, Malaysia, dan Libanon yang memiliki karakter bijak, adil, independen, dan moderat. Sebagai ketua, Prof. Dr. Ahmad Al-Tayeb, Syekh Al-Azhar yang juga Imam Akbar (Grand Syekh) Al-Azhar, Kairo, Mesir, dan sebagai Sekretaris Jenderal MHM, Sultan Faisal Al-Remeithi dari Uni Emirat Arab.

" Indonesia memiliki pengalaman dalam merawat kehidupan yang harmonis dan penuh toleransi. Saya yakin banyak sekali orang di luar sana, termasuk di dunia Arab, yang belum tahu keindahan di Indonesia dalam kehidupan beragama dan lainnya," kata Al-Remeithi.

 

1 dari 2 halaman

Hal ini, kata dia, harus lebih disosialisasikan. Al-Remeithi juga menegaskan persaudaraan dan kerukunan umat beragama di Indonesia bisa jadi contoh dunia.

Pendiri MHM Cabang Indonesia, Tuan Guru Bajang Zainul Majdi, mengungkapkan kantor virtual ini bertanggung jawab dalam diseminasi program dan kegiatan MHM dalam konteks kehidupan beragama di Indonesia. Kantor cabang ini, kata dia, hadir untuk ikut mengenalkan pemikiran tokoh agama dan praktik keberagamaan masyarakat Indonesia pada dunia.

Zainul berharap praktik keberagamaan di Indonesia yang rukun dan harmoni, serta pemikiran-pemikiran brilian para tokohnya bisa lebih dikenal dunia. Khususnya di negara-negara berpendudukan muslim.

" Sehingga, Indonesia bisa menjadi model tentang harmoni dalam keberagaman serta persaudaraan kemanusiaan," kata Zainul.

 

2 dari 2 halaman

Ke depan, MHM Indonesia akan melakukan sejumlah program. Di antaranya penerjemahan karya-karya tokoh Indonesia yang relevan dengan tujuan MHM ke dalam Bahasa Arab atau Inggris, serta mempublikasikannya agar bisa menjadi bahan bacaan masyarakat global.

" Kita juga akan melakukan riset, kajian, dan seminar terkait penguatan pemahamaan keagamaan yang moderat dalam konteks kehidupan di Indonesia dan global,” jelasnya.

Sebagai pembuka, MHM Indonesia menyiapkan kantor virtual melalui website (www.muslimelders.or.id) serta media sosial (Instagram: muslimeldersindonesia, Fanpage Facebook: muslimeldersindonesia, dan Twitter: @muslimelders_id).

" Sesuai hasil sidang reguler MHM di Abu Dhabi, 30 November 2021 lalu, kantor virtual Indonesia yang telah beroperasi sejak September 2021 dan baru diresmikan malam ini, akan ditingkatkan menjadi kantor (nyata) resmi di Jakarta," ucap dia.

Peresmian tersebut dihadiri sejumlah tokoh Islam berpengaruh. Di antaranya Anggota MHM wakil Indonesia Muhammad Quraish Shihab, Anggota Komite Eksekutif MHM TGB M Zainul Majdi, Menteri Agama 2014-2019 Lukman Hakim Saifuddin, Dirjen Bimas Islam Kemenag Kamaruddin Amin, Ketua MUI KH Cholil Nafis, Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Oman Fathurahman, dai milenial Husein Jakfar Al-Hadar.

Beri Komentar