Dua Indeks Syariah Mencetak Rekor Tertinggi Hari Ini.
Dream - Setelah enam hari berturut-turur mendekam di zona merah, indeks syariah akhirnya bisa kembali ke jalur positif. Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) dan Jakarta Islamic Index (JII) bahkan menguat sepanjang perdagangan sempat ditutup dengan kenaikan signifikan.
Stabilnya sentimen dari pasar luar negeri serta berkurangnya tekanan jual pada saham-saham syarah lapis kedua membuat indeks syariah punya ruang untuk bergerak menguat.
Pada penutupan perdagangan harian Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu 21 Maret 2018, indeks ISSI melompat 2,451 poin (1,34%) ke 184,828. ISSI membuka perdagangan dengan menguat ke level 182,893 dan sempat menyentuh level tertinggi di 184,883.
Menguatnya harga saham dari 22 emiten bluechips syariah juga mendorong JII menguat sepanjang perdagangan. Indeks JII menutup sesi perdagangan tengah pekan ini dengan menguat 10,365 poin (1,47%) ke level 716,519.
Investor kembali meramaikan lantai bursa saham syariah. Sebanyak 80,22 juta saham diperdagangan pelaku pasar hingga sesi paska penutupan dengan nilai transaksi mencapai Rp5,58 triliun.
Pemodal asing memang masih melakukan aksi jual saham syariah. Namun nett sell asing kali ini berkurang hampir separuhnya menjadi Rp365,01 miliar.
Banyaknya aksi beli ini di seluruh sektor saham membuat semua indeks bergerak menguat. Indeks pertanian mencatat penguatan tertinggi 2,96 persen disusul industri dasar 2,06 persen dan properti 1,59 persen.
Emiten unggulan syariah pencetak top gainer kali ini adalah UNVR yang harga sahamnya meroket Rp1.275, disusul UNTR Rp350, INDF Rp275, TPIA Rp225, dan INCO Rp150.
Sebaliknya, yang menjadi top loser adalah SMGR yang harganya terkoreksi Rp200, LPPF Rp150, AKRA Rp75, ADRO Rp30, dan CTRA Rp5.
Sayangnya, sentimen positif ini tak berpengaruh pada pasar uang. Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS melemah 8 poin (0,06%) ke level Rp13.756. Setelah menghijau di level Rp13/728, rupiah berfluktuasi.
(Sah)