Makam Gus Sholah Akan Berdampingan dengan Gus Dur

Reporter : Muhammad Ilman Nafi'an
Senin, 3 Februari 2020 10:19
Makam Gus Sholah Akan Berdampingan dengan Gus Dur
Beliau rencananya akan dimakamkan pukul 16.00 WIB di Jombang.

Dream - KH. Salahuddin Wahid atau Gus Sholah meninggal dunia pada Minggu malam, 2 Februari 2020 pukul 20.59 WIB di Rumah Sakit Harapan Kita, Jakarta Barat. Keluarga memutuskan membawa jenazah Gus Sholah dibawa ke rumah duka di Jalan Bangka Raya, Mampang, Jakarta Selatan.

Irfan Asy'ari Sudirman Wahid atau Ipang Wahid, putra dari Gus Sholah, mengungkap kalau pihak keluarga berencana akan memakamkan sang kyai tepat di samping makam KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur di Tebu Ireng, Jombang, Jawa Timur.

" Rencana dimakamkan di Tebuireng jam 4 sore," ujar putra almarhum, Irfan Asy'ari Sudirman Wahid atau Ipang Wahid.

 

1 dari 4 halaman

Diterbangkan dari Halim

Ipang menjelaskan, jenazah ayahnya akan diterbangkan pagi hari ini, 3 Februari 2020 di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur. Ipang mengaku, berbagai prosedur keberangkatan sudah dilakukan.

" Jam 9 pagi akan di berangkatkan ke Halim," ucap dia.

Gus Sholah merupakan putra ketiga dari Wahid Hasyim, mantan Menteri Agama pertama Indonesia. Selain itu, Gus Sholah juga merupakan cucu dari pendiri Nahdlatul Ulama (NU), Syekh Hasyim Asy'ari.

Gus Sholah di akhir hayatnya dikenal sebagai pengasuh Pondok Pesantren Tebu Ireng dan juga aktivis hak asasi manusia (HAM).

2 dari 4 halaman

Innalillahi, Gus Sholah Meninggal Dunia

Dream - Salahuddin Wahid atau biasa disapa Gus Sholah meninggal dunia di Rumah Sakit Jantung Harapan Kita, Jakarta, Minggu 2 Februari 2020.

Kabar itu disampaikan putra Gus Sholah, Irfan As'ari Sudirman Wahid atau Ipang Wahid dalam akun twitternya @ipangwahid.

" Gus Sholah baru saja wafat, pada pukul 20:55. Mohon dimaafkan seluruh kesalahan. Allahummaghfirlahu warhamhu wa'afihi wa'fuanhu," tulis Ipang Wahid.

Gus Sholah wafat diusia ke-77 tahun. Sebelumnya Gus Solah pada 2018 sempat dirawat di RSUD Jombang, Jawa Timur karena penyakit lambung.

Ia kemudian dirujuk ke RSCM Jakarta. Pada awal tahun ini, Gus Sholah dirawat di Rumah Sakit Jantung Harapan Kita Jakarta.

Rencananya, Gus Sholah akan dimakamkan di Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, Jawa Timur. Semoga Almarhum Khusnul Khotimah, Amin.

3 dari 4 halaman

Riwayat Penyakit Jantung

Beberapa hari lalu tepatnya pada 13 Januari, seperti dikutip dari Liputan6, Gus Sholah mengeluh detak jantung yang tidak beraturan. Akhirnya beliau dilarikan ke ke rumah sakit.

Ini Kata Gus Solah Soal Pemimpin Islam

" Dokter menyarankan tindakan ablasi. Ablasi itu semacam kateter yang dimasukkan ke melalui kaki ke arah jantung," ungkap Ipang.

4 dari 4 halaman

Kebiasaan Kecil Gus Sholah yang Penuh Makna

Dream - Nama KH Sholahuddin Wahid sudah tidak asing bagi bangsa Indonesia. Adik kandung Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid atau Gus Dur ini turut berperan dalam sejarah Indonesia, terutama pascareformasi.

Tidak banyak yang tahu pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, Jawa Timur ini punya kebiasaan sepele namun penuh makna. Gus Sholah rupanya sering memungut sampah di lingkungan pesantrennya.

" Fokus saya di Pondok Pesantren Tebuireng ini adalah santri bisa menjaga kebersihan dan tidak ada kekerasan," ucap Gus Sholah, dikutip dari NU Online, Jumat 5 Juli 2018.

Gus Sholah

Ya, Gus Sholah memang selalu memunguti daun dan plastik yang berserakan di halaman pesantren dan memindahkannya ke tempat sampah. Bagi Gus Sholah, kebersihan sebagian dari iman bukan sekadar slogan melainkan sebuah perilaku.

Salah satu pengurus Pesantren Tebuireng, Teuku Azwani, membenarkan Gus Sholah memiliki kebiasaan memungut sampah daun atau plastik. Menurut dia, kebersihan merupakan salah satu pesan pengingat dari Gus Sholah kepada para santri selain kejujuran dan kedisiplinan.

" Begitulah cara beliau mengajari santri dan pengurus Pondok Tebuireng. Selalu menjadi contoh, bukan hanya memberikan arahan," kata Azwani.

Azwani ingat suatu hari ketika Gus Sholah kedatangan tamu seorang menteri. Menurut dia, Gus Sholah tetap menjalankan kebiasaannya memungut sampah meski sedang ada tamu terhormat.

" Bahkan ketika ada tamu dari luar negeri berkunjung ke Tebuireng, beliau mendadak berhenti dan mengambil sampah," ucap Azwani.

Menurut dia, tujuan Gus Sholah menjalankan kebiasaan itu adalah ingin menghilangkan kesan pada masyarakat yang memandang pesantren identik dengan kumuh dan bau. Tak mengherankan jika lingkungan Pondok Tebuireng sangat bersih dan rapi.

" Gus Sholah dan Bu Nyai kepingin melihat pesantren itu rapi, bersih dan tidak kumuh. Seperti yang kita lihat sekarang ketika ke Tebuireng. Pesannya Bu Nyai Farida, kalau ingin melihat kedisiplinan seseorang lihatlah bagaimana dia menjaga kebersihannya," tutur Azwani.

Selengkapnya...

(ism) 

Beri Komentar