Ilustrasi Manfaat Dzikir Pagi Dan Petang Yang Sayang Dilewatkan. (Foto: Shutterstock.com)
Dream - Dzikir pagi dan petang adalah sebagai amalan sunnah yang ringan dilakukan. Dzikir atau mengingat Allah SWT dianjurkan dalam setiap kesempatan mulai dari bangun tidur hingga tidur lagi.
Terdapat dzikir pada waktu pagi dan petang sebagai amalan yang telah disebutkan dalam Al Quran Surat Al Ahzab ayat 41 sampai 42.
" Wahai orang-orang yang beriman! Ingatlah kepada Allah, dengan mengingat (nama-Nya) sebanyak-banyaknya, dan bertasbihlah kepada-Nya pada waktu pagi dan petang."
Selain itu dalam Surat Thaha ayat 130 Allah menyebutkan secara jelas waktu dzikir pagi dan petang
“ Maka sabarlah engkau (Muhammad) atas apa yang mereka katakan, dan bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu, sebelum matahari terbit, dan sebelum terbenam; dan bertasbihlah (pula) pada waktu tengah malam dan di ujung siang hari, agar engkau merasa tenang.”
Maka dari itu, manfaat dzikir pagi dan petang perlu diketahui oleh umat Islam agar senantiasa dilindungi Allah SWT seharian penuh. Mengenai manfaat dzikir pagi dan petang, akan dijelaskan dalam ulasan berikut ini.
Mengamalkan dzikir pagi dan petang akan mendapat keutamaan yang dijanjikan Allah SWT Anjuran untuk membaca dzikir pagi dan petang juga disampaikan oleh Rasulullah SAW, " Gunakanlah waktu pagi dan waktu sore, serta sebagian waktu malam untuk beribadah." (HR. Bukhari 39).
Manfaat dzikir pagi dan petang ini juga disampaikan oleh para ulama yang berlandaskan dalil Al Quran dan Al Hadis. Berikut manfaat dzikir pagi dan petang yang perlu diketahui:
Manfaat dzikir pagi dan petang yang pertama adalah dijauhkan dari gangguan jin selama seharian. Apabila membacanya di pagi hari, maka ia akan terjaga dari gangguan jin sampai sore hari. Lalu apabila membacanya di sore hari, maka ia akan terjaga dari gangguan jin sejak petang hingga pagi hari.
Menurut Ibnu Qoyim, manfaat zikir pagi dan petang diibaratkan sebagai baju besi. Semakin banyak lapisan lempengnya, senjata tidak akan bisa menembus pemakainya. Bahkan, kekuatan baju besi bisa mencapai keadaan, dimana tombak bisa mental dan balik menyerang orang yang melemparnya.
Manfaat dzikir pagi dan petang yang kedua ialah mendapat kasih sayang dari Allah SWT. Hal ini telah jelas dikatakan dalam Surat Al Ahzab, bahwa Allah memerintahkan kepada manusia untuk bertasbih kepada-Nya setiap pagi dan petang. Allah akan memberikan rahmat kepada manusia.
Seseorang yang membaca dzikir pagi dan petang, maka Allah SWT akan memintakan ampun untuknya.
Seseorang yang berdzikir berarti selalu mengingat dan mencintai Allah SWT dalam keadaan apapun. Jika seorang hamba mencintai-Nya, maka Allah akan memberi kasih sayang-Nya melebihi apa yang dibayangkan.
Manfaat dzikir pagi dan petang yang selanjutnya adalah diampuni dosa-dosanya oleh Allah SWT. Dengan berdzikir setiap pagi dan petang, maka secara langsung akan mencegah seseorang berbuat kemaksiatan karena ia ingat bahwa Allah selalu melihat apa yang diperbuatnya.
Bacaan dzikir pagi dan petang ini sangat beragam, di antaranya kalimat thoyyibah dan kalimat istighfar. Kalimat istighfar adalah dzikir harian yang selalu dibaca Rasulullah Saw.
Dalam Surat Ghafir disebutkan barangsiapa yang bertasbih kepada Allah dan memohon ampunan-Nya, maka Dia akan mengampuni dosa-dosa.
“ Maka bersabarlah kamu, karena sesungguhnya janji Allah itu benar, dan mohonlah ampunan untuk dosamu dan bertasbihlah seraya memuji Tuhanmu pada waktu sore dan pagi.” (QS. Ghafir: 55)
Manfaat dzikir pagi dan petang juga menjadi jalan bagi seorang hamba untuk masuk ke surga-Nya Allah SWT. Terlebih jika bacaan dzikir pagi dan petang ini diucapkan dengan penuh penghayatan. Salah satu bacaan dzikir pagi dan petang yang populer adalah doa sayyidul istighfar.
اَللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّيْ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ خَلَقْتَنِيْ وَأَنَا عَبْدُكَ وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ. أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ. أَبُوْءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ. وَأَبُوْءُ بِذَنْبِيْ. فَاغْفِرْ لِيْ فَإِنَّهُ لَا يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ إِلَّا أَنْتَ
Allahumma anta rabbii laa ilaaha illa anta khalaqtanii wa anaa ‘abduka wa anaa ‘alaa ‘ahdika. Wa wa’dika maastatha’tu a’uudzubika min syarrimaa shana’tu abuu-u laka bini’matika ‘alayya. Wa abuu-u bidzanbii faaghfirlii fainnahu laa yaghfirudz dzunuuba illaa anta.
Artinya: " Ya Allah, Engkaulah Tuhanku tiada tuhan selain Engkau yang menciptakan aku. Dan aku adalah hamba-Mu, dan aku akan setia pada janjiku kepada-Mu semampuku. Aku berlindung kepada-Mu dari keburukan yang aku perbuat. Kuakui segala nikmat-Mu atasku dan aku akui segala dosaku. Maka ampunilah aku karena sesungguhnya tidak ada yang bisa mengampuni dosa kecuali Engkau."
Hal ini sebagaimana hadis Rasulullah SAW dari Syaddad bin Aus radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “ Barangsiapa mengucapkan dzikir ini (sayyidul istighfar) di siang hari dalam keadaan penuh keyakinan, lalu ia mati pada hari tersebut sebelum sore hari, maka ia termasuk penghuni surga. Dan barangsiapa yang mengucapkannya di malam hari dalam keadaan penuh keyakinan, lalu ia mati sebelum shubuh, maka ia termasuk penghuni surga.” (HR. Bukhari.
Manfaat dzikir pagi dan petang juga akan memberikan ketenangan serta rasa damai kepada jiwa.
Selalu mengingat Allah di setiap pagi dan petang akan menjadi obat mujarab bagi jiwa. Dengan membaca dzikir, hati akan tenang meskipun dihadang oleh cobaan hidup. Karena Allah akan selalu melimpahkan kedamaian dalam hatinya.
الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَتَطْمَىِٕنُّ قُلُوْبُهُمْ بِذِكْرِ اللّٰهِ ۗ اَلَا بِذِكْرِ اللّٰهِ تَطْمَىِٕنُّ الْقُلُوْبُ ۗ
" (yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram." (QS. Ar-Ra’d ayat 28). (mut)
Terkait dengan waktu yang tepat untuk membaca dzikir pagi dan petang, hal ini terdapat perbedaan di kalangan para ulama. Berikut adalah penjelasannya untuk sahabat Dream seperti dikutip dari rumaysho.com:
Waktu dzikir pagi pendapat pertama dimulai dari terbitnya fajar sampai matahari terbit. Pendapat ini berasal dari Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah dalam Al Kalimuth Thoyyib, Ibnul Qoyyim dalam Al Wabilush Shoyyib, Muhammad bin Ahmad bin Salim As Safarini Al Hambali dalam kitab beliau bernama Ghidza-ul Albaab li Syarh Manzhumatul Aadab, dan Sayyid Sabiq dalam Fiqhus Sunnah.
Waktu dzikir pagi pada pendapat kedua dimulai dari terbitnya fajar sampai waktu zawal (matahari bergeser ke barat). Pendapat ini berasal dari Al Lajnah Ad Daimah dalam fatwa beliau dan kemudian menjadi pendapat Syaikh Muhammad bin Sholeh All ‘Utsaimin.
Waktu dzikir pagi pada pendapat ketiga dimulai dari terbitnya fajar sampai matahari tenggelam. Pendapat ini berasal dari Ibnul Jazaari dalam kitab beliau yang bernama Mafatih Al Hishn dan pendapat dari Asy Syaukani dalam Tuhfatudz Dzaakirin.
Melalui ketiga pendapat di atas, pendapat yang dianggap kuat adalah bahwa dzikir pagi dimulai dari terbitnya fajar sampai waktu zawal.
Waktu dzikir petang pada pendapat pertama dimulai dari waktu zawal (matahari tergelincir ke barat) sampai matahari tenggelam dan awal malam. Pendapat ini berasal dari Al Lajnah Ad Daimah dalam fatwa beliau dan pendapat Syaikh ‘Abdul ‘Aziz bin ‘Abdillah bin Baz.
Waktu dzikir petang pada pendapat kedua dimulai dari Ashar sampai Maghrib. Pendapat ini berasal dari Imam Nawawi dalam Al Adzkar, Ibnu Taimiyah dalam Al Kalimut Thoyyib, Ibnul Wayyim dalam Al Wabilush Shoyyib, Syaikh Muhammad bin Ahmad bin Salim As Safarini Al Hambali dalam kitab beliau Ghidza-ul Albaab li Syarh Manzhumatul Aadab, dan Sayyid Sabiq dalam Fiqhus Sunnah.
Waktu dzikir petang pada pendapat ketiga dimulai dari waktu zawal sampai pertengahan malam. Pendapat ini berasal dari As Suyuthi.
Waktu dzikir petang pada pendapat keempat dimulai dari tenggelamnya matahari sampai terbitnya fajar (waktu Subuh). Pendapat ini berasal dari Ibnul Jazari, Asy Syaukani, Ibnu Hajar Al Haitami, dan Syaikh Abul Hasan ‘Ubaidillah Al Mubarakfuri.
Melalui keempat pendapat di atas, maka pendapat yang paling kuat tentang waktu dzikir petang adalah dimulai dari tenggelamnya matahari dan berakhir sampai batas akhir sholat Isya, yakni pada pertengahan malam.
Ayat kursi merupakan bagian dari Surah Al Baqarah ayat 255. Menurut beberapa hadis Rasulullah SAW, ayat kursi disebut sebagai ayat yang paling agung. Maka dari itu, ayat kursi sangat baik sebagai dzikir petang. Membaca ayat kursi sebanyak 1 kali di waktu petang, maka Allah akan melindunginya hingga pagi tiba.
Berikut bacaan dzikir petang ayat kursi:
اَللّٰهُ لَآ اِلٰهَ اِلَّا هُوَۚ اَلْحَيُّ الْقَيُّوْمُ ەۚ لَا تَأْخُذُهٗ سِنَةٌ وَّلَا نَوْمٌۗ لَهٗ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَمَا فِى الْاَرْضِۗ مَنْ ذَا الَّذِيْ يَشْفَعُ عِنْدَهٗٓ اِلَّا بِاِذْنِهٖۗ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ اَيْدِيْهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْۚ وَلَا يُحِيْطُوْنَ بِشَيْءٍ مِّنْ عِلْمِهٖٓ اِلَّا بِمَا شَاۤءَۚ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَۚ وَلَا يَـُٔوْدُهٗ حِفْظُهُمَاۚ وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيْمُ
Allahu laa ilaaha illaa huwal hayyul qayyum. Laa ta’khudzuhuu sinatuw wa laa naum. Lahuu maa fis samaawaati wa maa fil ardh. Man-dzal ladzii yasyfa’u ‘indahuu illaa bi idznih. Ya’lamu maa baina aidiihim wa maa khalfahum. Wa laa yuhiithuuna bi syai-im min ‘ilmihii illaa bi maa syaa-a. Wasi’a kursiyyuhus samaawaati wal ardha wa laa ya-uuduhuu hifzhuhumaa. Wahuwal ‘aliyyul ‘azhiim.
Artinya: " Allah, tidak ada tuhan selain Dia. Yang Mahahidup, Yang terus menerus mengurus (makhluk-Nya), tidak mengantuk dan tidak tidur. Milik-Nya apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Tidak ada yang dapat memberi syafaat di sisi-Nya tanpa izin-Nya. Dia mengetahui apa yang di hadapan mereka dan apa yang di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui sesuatu apa pun tentang ilmu-Nya melainkan apa yang Dia kehendaki. Kursi-Nya meliputi langit dan bumi. Dan Dia tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Dia Mahatinggi, Mahabesar."
Selain ayat kursi, bacaan dzikir petang yang selanjutnya adalah doa memohon kebaikan di malam hari. Bacaan dzikit petang ini dibaca sebanyak satu kali. Adapun bacaan dzikirnya adalah sebagai berikut:
أَمْسَيْنَا وَأَمْسَى الْمُلْكُ للهِ، وَالْحَمْدُ للهِ، لَا إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ، وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ، رَبِّ أَسْأَلُكَ خَيْرَ مَا فِي هَذِهِ اللَّيْلَةِ وَخَيْرَ مَا بَعْدَهَا، وَأَعُوذُبِكَ مِنْ شَرِّ مَا فِي هَذِهِ اللَّيْلَةِ وَشَرِّ مَا بَعْدَهَا، رَبِّ أَعُوذُبِكَ مِنَ الْكَسَلِ وَسُوءِ الْكِبَرِ، رَبِّ أَعُوذُبِكَ مِنْ عَذَابٍ فِي النَّارِ وَعَذَابٍ فِي الْقَبْرِ
Amsaynaa wa amsal mulku lillah walhamdulillah, laa ilaha illallah wahdahu laa syarika lah, lahul mulku walahul hamdu wa huwa ‘ala kulli syai-in qodir. Robbi as-aluka khoiro maa fii hadzihil lailah wa khoiro maa ba’dahaa, wa a’udzu bika min syarri maa fii hadzihil lailah wa syarri maa ba’dahaa. Robbi a’udzu bika minal kasali wa suu-il kibar. Robbi a’udzu bika min ‘adzabin fin naari wa ‘adzabin fil qobri.
Artinya: " Kami telah memasuki waktu petang dan kerajaan hanya milik Allah, segala puji bagi Allah. Tidak ada ilah (yang berhak disembah) kecuali Allah semata, tiada sekutu bagi-Nya. Milik Allah kerajaan dan bagi-Nya pujian. Dia-lah Yang Mahakuasa atas segala sesuatu.Wahai Rabbku, aku mohon kepada-Mu kebaikan di malam ini dan kebaikan sesudahnya. Aku berlindung kepadaMu dari kejahatan malam ini dan kejahatan sesudahnya. Wahai Rabbku, aku berlindung kepadaMu dari kemalasan dan kejelekan di hari tua. Wahai Rabbku, aku berlindung kepada-Mu dari siksaan di neraka dan siksaan di kubur."
Selanjutnya, terdapat dzikir petang yang dibaca agar kita dijauhkan dari gangguan setan. Mengingat setiap saat setan berusaha memengaruhi manusia untuk berbuat jahat dan dosa. Membaca dzikir petang yang satu ini sebanyak 10 kali di pagi hari maka baginya 10 kebaikan, menghapuskan baginya 10 kesalahan, dan mendapatkan kebaikan semisal memerdekakan 10 budak, dan Allah akan melindunginya dari gangguan setan hingga petang.
لاَ إِلَـهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرُ
Laa ilaha illallah wahdahu laa syarika lah, lahul mulku walahul hamdu wa huwa ‘ala kulli syai-in qodiir.
Artinya: “ Tidak ada ilah yang berhak disembah selain Allah semata, tidak ada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya kerajaan dan segala pujian. Dia-lah yang berkuasa atas segala sesuatu.”
Bacaan sayyidul istighfar yang dibaca dengan penuh keyakinan di siang hari, kemudian orang yang membacanya meninggal pada sore harinya sebelum petang, maka ia termasuk penghuni surga. Hal ini sesuai hadis yang diriwayatkan Imam Bukhari.
Dibaca sekali di siang atau petang, berikut bacaan dzikir sayyidul istighfar:
اَللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّيْ لاَ إِلَـهَ إِلاَّ أَنْتَ، خَلَقْتَنِيْ وَأَنَا عَبْدُكَ، وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ، أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ، أَبُوْءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ، وَأَبُوْءُ بِذَنْبِيْ فَاغْفِرْ لِيْ فَإِنَّهُ لاَ يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ إِلاَّ أَنْتَ
Allahumma anta robbii laa ilaha illa anta, kholaqtanii wa anaa ‘abduka wa anaa ‘ala ‘ahdika wa wa’dika mas-tatho’tu. A’udzu bika min syarri maa shona’tu. Abu-u laka bi ni’matika ‘alayya wa abu-u bi dzambii. Fagh-firlii fainnahu laa yagh-firudz dzunuuba illa anta.
Artinya: “ Ya Allah, Engkau adalah Rabbku, tidak ada ilah yang berhak disembah kecuali Engkau, Engkaulah yang menciptakanku. Aku adalah hamba-Mu. Aku akan setia pada perjanjianku pada-Mu (yaitu aku akan mentauhidkan-Mu) semampuku dan aku yakin akan janji-Mu (berupa surga untukku). Aku berlindung kepada-Mu dari kejelekan yang kuperbuat. Aku mengakui nikmat-Mu kepadaku dan aku mengakui dosaku. Oleh karena itu, ampunilah aku. Sesungguhnya tiada yang mengampuni dosa kecuali Engkau.”
Dzikir petang selanjutnya juga bisa dengan mengamalkan bacaan doa berikut ini. Menurut hadis yang diriwayatkan dari Abu Daud dan Ibnu Majah bahwa Rasulullah SAW, tidak pernah meninggalkan doa ini di pagi dan petang hari. Bacaan dzikir petang ini berisi permohonan perlindungan dan keselamatan pada agama, dunia, keluarga dan harta dari berbagai gangguan.
اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ الْعَفْوَ وَالْعَافِيَةَ فِي الدُّنْيَا وَاْلآخِرَةِ، اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ الْعَفْوَ وَالْعَافِيَةَ فِي دِيْنِيْ وَدُنْيَايَ وَأَهْلِيْ وَمَالِيْ اللَّهُمَّ اسْتُرْ عَوْرَاتِى وَآمِنْ رَوْعَاتِى. اَللَّهُمَّ احْفَظْنِيْ مِنْ بَيْنِ يَدَيَّ، وَمِنْ خَلْفِيْ، وَعَنْ يَمِيْنِيْ وَعَنْ شِمَالِيْ، وَمِنْ فَوْقِيْ، وَأَعُوْذُ بِعَظَمَتِكَ أَنْ أُغْتَالَ مِنْ تَحْتِيْ
Artinya: “ Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kebajikan dan keselamatan di dunia dan akhirat. Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kebajikan dan keselamatan dalam agama, dunia, keluarga dan hartaku. Ya Allah, tutupilah auratku (aib dan sesuatu yang tidak layak dilihat orang) dan tenteramkanlah aku dari rasa takut. Ya Allah, peliharalah aku dari muka, belakang, kanan, kiri dan atasku. Aku berlindung dengan kebesaran-Mu, agar aku tidak disambar dari bawahku (oleh ular atau tenggelam dalam bumi dan lain-lain yang membuat aku jatuh).”