Masjid Amr Bin Ash Di Kairo, Mesir (Istimewa)
Dream - Nama Amr bin Ash tidak bisa dianggap remeh dalam sejarah Islam. Sahabat Rasulullah Muhammad SAW ini memiliki prestasi gemilang bagi penyebaran Islam di luar jazirah Arab.
Atas amanah yang didapat dari Khalifah Umar bin Khattab, Amr bin Ash berangkat bersama 13 ribu pasukan sahabat menuju kawasan utara benua Afrika. Misinya hanya satu, menaklukkan Mesir.
Penaklukan itu sukses besar. Sesaat setelah penaklukan, Amr bin Ash mendirikan masjid yang berlokasi di wilayah Fusthath, utara kota tua Kairo.

Wakil Ketua Lembaga Dakwah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LDNU), KH Muhammad Nur Hayid, berkesempatan mengunjungi masjid bersejarah yang terletak di Mesir.
Pengasuh Pesantren Skill Jakarta dan Lumajang yang saat ini memimpin rombongan dari Indonesia untuk Short Course Dai dan Imam di Kampus Al Azhar Kairo mengaku takjub dengan aura Amr bin Ash yang terasa ketika sholat di masjid ini.

" Apalagi ditambah suara imam sholat fardlunya, lebih merdu dengan suara imam di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi," ujar Gus Hayid melalui pesan tertulis disampaikan kepada Dream, Kamis 20 Juni 2019.
Gus Hayid menjelaskan Masjid Amr bin Ash merupakan tempat ibadah Islam pertama yang dibangun di Mesir bahkan Benua Afrika. Tidak mengherankan jika masjid ini memiliki julukan begitu mulia.
" Masjid Amr bin Ash ini seringkali disebut sebagai 'Taj Al Jawami' atau 'Mahkotanya Masjid'," kata Gus Hayid.

Di masjid ini terdapat sejumlah makam, termasuk makam putra Amr bin Ash, Abdullah bin Amr bin Ash. Juga ada makam para sahabat serta tabiin di sekitar masjid.
Sayangnya, makam Abdullah bin Amr sudah terkubur dan tidak terdeteksi akibat perluasan masjid. Menurut Syeikh Ali Jumat, makam Abdullah bin Amr bin Ash ada di pojok-pojok masjid.
Dari segi bangunan, kata Gus Hayid, sepenuhnya baru. Bangunan aslinya yang didirikan oleh Amr bin Ash sudah tidak lagi tersisa.
Meski begitu, sejarah pembangunannya menjadikan masjid ini memegang peranan penting bagi peradaban Islam. Khususnya di Mesir dan Benua Afrika.

Masjid ini menjadi tempat para ulama besar dari kalangan sahabat, tabiin, tabiit tabiin menjalankan taklim (menimba ilmu). Imam Syafi'i merupakan satu di antara sekian ulama yang menimba ilmu dari guru-gurunya di Masjid Amr bin Ash.
" Bangunan masjid yang kini berdiri dan kita saksikan kalau berkunjung merupakan hasil pembangunan para penguasa sesudah Amr bin Ash. Pembangunan ini tidak sekaligus, tapi bertahap dari dinasti ke dinasti," kata Gus Hayid.
Setelah masa kepemimpinan Amr bin Ash berakhir, Mesir dikuasai sejumlah dinasti di antaranya Fatimiyah, Ayyubiyah, Mamalik, Turki Usmani. Tiap-tiap dinasti melakukan renovasi terhadap masjid bersejarah ini.

Desain masjid ini berbentuk kotak dengan atap hanya dibangun di bagian tepinya. Sedangkan bagian tengah masjid dibangun menara air yang dimanfaatkan sebagai tempat wudhu.
" Tak ada salahnya bila Anda sedang berkunjung ke Kairo Mesir, sempatkan ziarah ke masjid bersejarah ini sekaligus diniati tabarrukan kepada Sahabat Amr Bin Ash dan para sahabat serta kibarul ulama As Salaf," ucap Gus Hayid.
Dream - Mesir menyimpan jejak sejarah peradaban dunia yang agung. Negeri ini memiliki banyak sekali peninggalan masa lalu, termasuk jejak kejayaan Islam.
Salah satu wilayah yang menyimpan sejarah dunia adalah Alexandria. Kota kuno ini sudah berdiri ribuan tahun sejak masa Sebelum Masehi hingga saat ini.
Wakil Ketua Lembaga Dakwah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama, KH Muhammad Nur Hayid, berkesempatan berkunjung kuno yang menakjubkan ini.
Ketua Rombongan LDNU sedang mengikuti daurah di Universitas Al Azhar Kairo, Mesir, ini berkenan berbagi cerita mengenai bagaimana keindahan Alexandria atau Al Iskandariyah, beserta sejumlah tempat bersejarahnya.
***
Alexandria adalah kota tua yang sangat bersejarah dibangun sejak zaman Alexander Agung atau Alexander The Great sekitar 600-300 SM. Alexandria pernah menjadi ibu kota Mesir sebelum Mesir memiliki ibu kota dan berpindah ke Kairo saat ini.
Perpindahan ibu kota Mesir dari Alexandria ke Kairo ditandai dengan runtuhnya kerajaan akhir Mesir yang dipimpin oleh Raja Faruq. Perpindahan ini sekaligus menandai perubahan Mesir dari sistem kerajaan yang bernama Kerajaan Awaliyyah ke Republik.
Dan Alexandria ini merupakan situs peninggalan kerajaan Awaliyyah yaitu istana yang masih berdiri megah di atas bukit yang berbatasan langsung dengan laut Mediterania.

Alexandria merupakan kota tua yang eksotik karena tidak hanya menampilkan gundukan gunung dan padang sahara, tapi juga laut mediterania yang biru cukup menjadikan mata terpesona melihatnya.
Di Alexandria pula banyak dilahirkan tokoh-tokoh besar baik dalam bidang keilmuan umum maupun dalam bidang keilmuan agama.
Advertisement
Kasus Influenza A di Indonesia Meningkat, Gejalanya Mirip Covid-19

Wanita 101 Tahun Kerja 6 Hari dalam Seminggu, Ini Rahasia Panjang Umurnya

Ada Komunitas Mau Nangis Aja di X, Isinya Curhatan Menyedihkan Warganet

IOC Larang Indonesia Jadi Tuan Rumah Ajang Olahraga Internasional, Kemenpora Beri Tanggapan

3 Rekomendasi Salt Bread Enak di Jakarta, Sudah Coba?


Hj.Erni Makmur Berdayakan Perempuan Kalimantan Timur Lewat PKK

Lihat Video Baut Kendur Thai Lion Air Saat Terbang yang Bikin Geger



Kondisi Kulit Wajah Viral, Wulan Guritno: Bersyukur Jejak Digital Itu Ada

Kasus Influenza A di Indonesia Meningkat, Gejalanya Mirip Covid-19

Wanita 101 Tahun Kerja 6 Hari dalam Seminggu, Ini Rahasia Panjang Umurnya