Masjidil Haram
Dream - Arab Saudi kembali membuka Masjidil Haram dan seluruh masjid di Kota Suci Mekah mulai hari ini, Minggu, 21 Juni 2020 pukul 06.00 pagi waktu setempat. Seluruh masjid tersebut bisa digunakan untuk sholat berjemaah.
Ada lebih dari 1.500 masjid dibuka dengan menerapkan protokol kesehatan, dilaporkan stasiun televisi Pemerintah Arab Saudi, Al-Ekhbariya.
Jemaah diharuskan membawa peralatan sholatnya sendiri. Selama di dalam masjid juga diharuskan menerapkan jaga jarak.
Jelang pembukaan kembali, Kementerian Urusan Agama Islam merekrut sejumlah agensi untuk menjalankan sterilisasi bagian dalam bagunan secara menyeluruh.
Selain itu, juga menerima puluhan relawan yang akan bekerja menerapkan tindakan pencegahan di dalam masjid-masjid Kota Mekah.
Seluruh masjid di Mekah ditutup tiga bulan lamanya akibat pandemi Covid-19 dan baru dibuka hari ini. Sementara masjid-masjid lain di luar Mekah sudah bisa digunakan untuk sholat jemaah sejak akhir Mei.
Meski sudah dibuka, ibadah haji dan umrah belum diputuskan sehingga masih ditangguhkan. Demikian pula, seluruh penerbangan internasional masih ditutup.
Arab Saudi melaporkan lebih dari 150 ribu kasus virus corona, termasuk hampir 1.200 kematian.
Sumber: Arab News.
Dream - Jumlah kasus warga yang tertular virus Covid-19 di Arab Saudi masih terus meningkat. Hingga data Senin, 15 Juni 2020, terdapat 4.507 kasus positif COVID-19 baru hanya dalam rentang waktu 24 jam.
Dengan penambahan tersebut jumlah total kasus warga Saudi yang terkonfirmasi positif tertular Covid-19 meningkat menjadi 132.048.
Laporan kasus pasien positif Corona yang dikeluarkan Kementerian Kesehatan Arab Saudi tersebut mencatat Ibu kota Arab Saudi, Riyadh, memiliki 1.658 jumlah kasus terbaru. Disusul Jeddah 413 kasus dan Mekah sebanyak 389 pasien baru.
Tercatat 39 orang warga di Saudi meninggal dunia akibat peningkatan jumlah infeksi COVID-19 di Arab Saudi. Total keseluruhan angka kematian di Saudi dilaporkan telah mencapai 1.011 orang.
Menurut para pejabat Arab Saudi, lonjakan tersebut terjadi karena sebagian besar besar masyarakat tidak mematuhi protokol kesehatan yang telah ditetapkan oleh pemerintah.
Menurut Juru Bicara Kementerian Kesehatan Arab Saudi, Mohammed al-Abd al-Ali, pada Minggu 14 Juni 2020, terjadi peningkatan persebaran virus COVID-19 di Arab Saudi karena kurangnya kepatuhan masyarakat terhadap social distancing.
Al-Abd al-Ali melanjutkan, tingkat infeksi virus Covid-19 Arab Saudi di bulan Mei lalu berada di bawah satu persen. Hal ini mengindikasikan bahwa masyarakat masih banyak yang belum mengikuti protokol kesehatan dan tidak menghindari pertemuan besar.
Kementerian Kesehatan Arab Saudi mengatakan apabila terus terjadi kenaikan dan masyarakat tetap tidak mematuhi peraturan, pemerintah harus mempertimbangkan kembali penerapan lockdown.
(Sah, Sumber: english.alarabiya.net)
Dream - Pemerintah Arab Saudi sampai saat ini masih memperbolehkan dilakukannya ibadah haji. Sejumlah persyaratan kesehatan ketat dibuat demi mengurangi penularan Covid-19.
Indonesia sendiri, melalui Kementerian Agama, mengumumkan kalau tidak akan mengirimkan jemaahnya karena terlalu berisiko. Pandemi Covid-19 belum menunjukkan tanda-tanda berakhir dan hal ini membuat Arab Saudi tengah mempertimbangkan pembatalan ibadah haji 2020.
Bila pembatalan ini dilakukan, maka ini adalah kali pertama dalam sejarah bahwa tidak ada umat Muslim yang naik haji. Pelaksanaan ibadah haji 2020 seharusnya diadakan pada akhir Juli.
" Masalah ini telah dipelajari dengan cermat dan berbagai skenario sedang dipertimbangkan. Keputusan resmi akan dibuat sekitar satu minggu ke depan, " kata seorang pejabat senior Arab Saudi kepada Financial Times melansir New York Post.
Sebelumnya, masalah kesehatan akibat COVID-19 telah menyebabkan pembatalan atau penundaan sejumlah acara besar termasuk Olimpiade di Tokyo dan acara besar lainnya.
Pemerintah Arab Saudi bertindak cepat untuk menerapkan aturan karantina wilayah setelah kasus pertama di negara itu dikonfirmasi pada 2 Maret. Namun, kasus-kasus baru-baru melonjak setelah anjuran tinggal di rumah dilonggarkan.
Ada lebih dari 3.000 kasus harian yang dilaporkan selama enam hari terakhir sementara setidaknya 893 orang telah meninggal karena virus, menurut data Johns Hopkins.
The Financial Times melaporkan bahwa para pejabat mempertimbangkan untuk mengizinkan sejumlah kecil penduduk setempat untuk melakukan haji dengan protokol kesehatan yang ketat.
" Semua opsi ada di atas meja tetapi prioritasnya adalah untuk kesehatan dan keselamatan peziarah," kata pejabat Arab Saudi tersebut.
Laporan Ade Nasihudin Al Ansori/ Sumber: Liputan6.com
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN