Ilustrasi (Foto: Pexels)
Dream - Puluhan mayat yang ditutupi kain safron terlihat mengambang di sungai Gangga saat permukaan air naik selama awal musim hujan di India.
Puluhan mayat korban Covid-19 ini diperkirakan hanyut dari kuburan pasir dangkal di sepanjang tepi sungai yang berdekatan dengan tempat kremasi di Allahabad, di negara bagian Uttar Pradesh, India.
Pihak keluarga di Utara dan Timur India mengatakan mereka telah menguburkan anggota keluarganya di sepanjang sungai karena tidak mampu membayar biaya pemakaman. Diketahui biaya mengurus pemakaman bisa mencapai lebih dari Rp 1,3 juta saat puncak wabah Covid-19.
Terlihat juga beberapa tumpukan kayu pemakaman yang telah disiapkan di sepanjang tepi sungai untuk pemakaman mayat yang tersapu arus sungai.
Para pejabat setempat yakin jika terdapat 600 mayat terkubur di sepanjang sungai Gangga. Namun, warga masih khawatir akan lebih banyak lagi kuburan dangkal yang akan terbawa arus selama musim hujan beberapa minggu mendatang.
Polisi dan pejabat setempat pun terus melakukan pencarian mayat di sepanjang sungai.
Warga juga khawatir jika mayat-mayat tersebut dapat mencemari sungai Gangga. Sungai Gangga dianggap sebagai salah satu situs tersuci di India.
Para penziarah akan mandi menggunakan air dari sungai Gangga. Sementara jutaan umat Hindu akan mengkremasi orang yang mereka cintai di sepanjang tepian sungai Gangga.
(Sumber: dailystar.co.uk)
Dream - Pemerintah India membenarkan ratusan jenazah yang terdampar di tepi Sungai Gangga sebagai jasad korban Covid-19. Jasad itu terdampar di tepi sungai Gangga di Negara Bagian Uttar Pradesh.
Kejadian mengerikan itu langsung menimbulkan kegemparan karena Sungai Gangga dianggap sebagai tempat suci bagi sebagian besar masyarakat India.
" Pemerintah mendapat informasi bahwa jenazah yang meninggal akibat terpapar virus Covid-19 ataupun penyakit lainnya, dibuang ke sungai ketimbang dikubur dengan ritual semestinya," ujar pejabat senior Uttar Pradesh, Manoj Kumar Singh, dikutip dari SOuth China Morning Post, Senin 17 Mei 2021.
" Hasilnya, banyak ditemukan jenazah di penjuru sungai," lanjut Singh.
Seperti yang diketahui, Uttar Pradesh merupakan salah satu negara bagian di India yang paling parah terdampak Covid-19. Bahkan, ahli medis menegaskan banyak kasus yang tak terdeteksi di bagian pedesaan.
Dalam konferensi pers di kantor kepala distrik, Singh mengungkapkan beberapa alasan yang menyebabkan terjadinya pembuangan jenazah ke Sungai Gangga. Hal ini berkaitan dengan dana.
Singh mengatakan, kesulitan ekonomi menjadi salah satu penyebab masyarakat mempersiapkan material untuk kremasi yang menjadi kepercayaan religius di sejumlah komunitas. Tak hanya itu, ketakutan dikucilkan lantaran anggota keluarganya telah menjadi korban juga menjadi salah satu faktor.
Dengan adanya peristiwa mengerikan ini, Singh meminta para pejabat desa untuk memastikan tidak adanya lagi pembuangan jasad ke sungai. Ia juga menegaskan pemerintah akan memberikan bantuan keluarga miskin sekitar 5.000 rupee atau sekitar (Rp969 ribu) untuk kremasi jenazah korban Covid-19.
Kini pihak kepolisian juga dikabarkan telah memasang jaring di pinggir Sungai Gangga untuk mencegah warga membuang jenazah ke wilayah tersebut.
Sumber: South China Morning Post
Advertisement
4 Komunitas Jalan Kaki di Indonesia, Perjalanan Jadi Pengalaman Menyenangkan
Mau Liburan? KAI Wisata Tebar Promo HUT ke-16, Ada Diskon Bagi yang Ultah Bulan September
Si Romantis yang Gampang Luluh: 4 Zodiak Ini Paling Cepat Jatuh Cinta pada Pandangan Pertama
Lebih dari Sekadar Bermain, Permainan Tradisional Ajak Anak Latih Fokus dan Kesabaran
Halte TJ Senen Sentral yang Terbakar, Berubah Jadi Halte Jaga Jakarta
Nyaman, Tangguh, dan Stylish: Alas Kaki yang Jadi Sahabat Profesional Modern
4 Komunitas Jalan Kaki di Indonesia, Perjalanan Jadi Pengalaman Menyenangkan
Mau Liburan? KAI Wisata Tebar Promo HUT ke-16, Ada Diskon Bagi yang Ultah Bulan September
Sosok Ferry Irwandi, CEO Malaka Project yang Mau Dilaporkan Jenderal TNI ke Polisi