Petugas Medis Menggunakan Ambulan Untuk Kejutan Di Acara Pernikahannya (Foto: World Of Buzz)
Dream - Suara ambulans terdengar saat menuju lokasi resepsi pernikahan. Di pintu masuk mempelai perempuan terbaring di dipan berjalan.
Usai dibawa masuk, perempuan itu segera berdiri. Di samping perempuan itu, seorang lelaki yang berpakaian paramedis menggandeng. Keduanya kemudian berjalan ke kursi resepsi.
Konsep pernikahan unik ini diduga terjadi di Melaka, Malaysia. Meski terbilang unik, berita pernikahan ini menuai perdebatan.
Mempelai pria, yang tak disebut namanya, mengatakan, ambulans yang dia gunakan merupakan ambulans milik swasta. " Berbeda dari ambulans berwarna krem?? biasa milik pemerintah,” ucap dia dilaporkan World of Buzz.
" Sirene dihidupkan pada menit terakhir sebelum memasuki kompleks aula. Oleh karena itu tidak perlu komentar kebencian dilemparkan ke saya," ujar dia.
Kementerian Kesehatan Malaysia saat ini menginvestigasi konsep pernikahan unik ini. Investigasi menyasar dugaan penyalahgunaan kewenangan ambulans.
Direktur Komite Kesehatan dan Anti-Narkotika Melaka, Low Chee Leong mengatakan, aksi pernikahan itu tidak terjadi di wilayahnya. Dia meminta Kementerian Kesehatan Malaysia menginvestigasi asal lokasi ambulans tersebut.
Mengenai sirine yang nyala jelang memasuki lokasi resepsi, Low punya jawaban. Dia mengatakan, sirine hanya digunakan untuk kondisi gawat darurat.
" Sirine hanya untuk gawat darurat," kata dia, dilaporkan The Star.
Dream - Inspirasi nama untuk si buah hati bisa muncul dari berbagai hal. Selain dari sosok yang menginspirasi, para calon orang tua juga bisa memiliki nama terbaik untuk si kecil dari dunia maya atau mungkin kejadian selama proses persalinan.
Alasan terakhir inilah yang dibuat oleh orang tua dari seorang bayi dengan panggilan Amdes.
Mengutip keterangan tertulis Kementerian Perindustrian yang diterima Dream, Senin 23 Desember 2019, seorang ibu melahirkan seorang bayi perempuan di dalam mobil desa Alat Mekanis Multiguna Pedesaan (AMMDes). Di desanya, mobil AMMDes disulap jadi ambulance feeder.
Direktur Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan Kementerian Perindustrian, Putu Juli Ardika menceritakan sang ibu, Sawiyah, kala itu sudah mengalami pembukaan ke-8.
Perjalanannya dari Desa Kadurahayu menuju Puskesmas Desa Mekarmanik akhirnya terhenti karena harus melakukan proses kelahiran.
“ Saya mendapatkan informasinya, bahwa Ibu Sawiyah melahirkan di dalam AMMDes ambulance feeder di tengah malam menjelang jam 2 pagi,” tuturnya.
Bayi perempuan, anak kedua dari pasangan Sawiyah dan Sapri ini lahir dalam kondisi sehat dengan berat 3 kg dan panjang 48 cm. Bayi ini diberi nama lengkap Amanda Desvita yang jika disingkat menjadi Amdes, mirip dengan singkatan armada AMMDes.
“ Ini membuktikan bahwa AMMDes kembali dirasakan manfaatnya oleh masyarakat di Kabupaten Lebak, Banten, khususnya bagi ibu hamil,” kata Putu
Menurut Putu, peran AMMDes telah jadi bukti nyata terhadap upaya menurunkan angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB). AMMDes ambulance feeder ini menjadi proyek percontohan karena di Kabupaten Lebak masih ada belasan desa yang akses jalannya buruk dan berbatu-batu. Kondisi ini membuat ambulans konvensional sulit menjangkau desa-desa tersebut.
Dia juga terharu dengan para relawan Jemput Antar Ibu Hamil dan Bersalin Bermasalah (Jamilah) yang mengoperasikan AMMDes Ambulance Feeder.
“ Alat multiguna ini kami harapkan dapat terus berkembang dalam pelayanan rujukan kesehatan di daerah-daerah,” kata dia.
Putu optimistis, pemanfaatan AMMDes ambulance feeder mampu menekan AKI dan AKB di Kabupaten Lebak sebagai dampak dari kondisi jalan-jalan desa yang minim infrastruktur dan topografi yang berbukit sehingga sulit dijangkau oleh kendaraan umumnya. Tujuannya juga untuk memperkuat keterlibatan antara ibu hamil dengan relawan Jamilah.
Pada bulan Juli lalu, Kemenperin bersama Pemerintah Kabupaten Lebak, USAID Jalin, PT Samudera Marine Indonesia, PT Kreasi Mandiri Wintor Indonesia dan PT Kreasi Mandiri Wintor Distributor telah menandatangani kerja sama untuk program “ Pilot Project Peningkatan Pelayanan Transportasi Rujukan Kesehatan melalui pemanfaatan AMMDes Pengumpan Ambulans” di Lebak, Banten.
“ Program pilot project itu sebagai wujud nyata untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui program Jamilah yang diperkenalkan sejak tahun 2017,” kata dia.
Putu mengajak semua pemangku kepentingan untuk berkontribusi aktif dan berkomitmen untuk mendukung impelementasi AMMDes. Selain untuk ambulans, mobil ini juga bisa digunakan untuk meningkatkan produktivitas dan pelayanan masyarakat desa. Mobil AMMDes juga memiliki tingkat kandungan komponen lokal yang cukup tinggi, yaitu 70 persen.
“ AMMDes ini dilengkapi defential lock dengan ban yang bisa disesuaikan dengan medan jalannya, sehingga tidak selip untuk menempuh medan ekstrim dan infarstruktur minim,” kata dia.
Advertisement
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah
UU BUMN 2025 Perkuat Transparansi dan Efisiensi Tata Kelola, Tegas Anggia Erma Rini
Masa Tunggu Haji Dipercepat, dari 40 Tahun Jadi 26 Tahun
Viral Laundry Majapahit yang Bayarnya Hanya Rp2000
NCII, Komunitas Warga Nigeria di Indonesia
Azizah Salsha di Usia 22 Tahun: Keinginanku Adalah Mencari Ketenangan
Rangkaian acara Dream Inspiring Women 2023 di Dream Day Ramadan Fest Day 5
Benarkah Gaji Pensiunan PNS Naik Bulan Ini? Begini Penjelasan Resminya!
Timnas Padel Indonesia Wanita Cetak Sejarah Lolos ke 8 Besar FIP Asia Cup 2025
Hore, PLN Berikan Diskon Tambah Daya Listrik 50% Hingga 30 Oktober 2025
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah
Hasil Foto Paspor Shandy Aulia Pakai Makeup Artist Dikritik, Pihak Imigrasi Beri Penjelasan
Zaskia Mecca Kritik Acara Tanya Jawab di Kajian, Seperti Membuka Aib