Menag Cari Cara Agar Orang Lebih Mudah Berwakaf Uang

Reporter : Muhammad Ilman Nafi'an
Kamis, 9 Januari 2020 09:01
Menag Cari Cara Agar Orang Lebih Mudah Berwakaf Uang
Fachrul percaya wakaf bisa jadi sumber negara mengentaskan kemiskinan.

Dream - Menteri Agama (Menag), Fachrul Razi mengaku tengah berupaya membuat terobosan agar masyarakat lebih mudah dalam menyalurkan wakaf uang. Cara baru ini harus segera ditemukan agar potensi wakaf uang di Indonesia yang mencapai lebih dari Rp100 miliar bisa tertampung.

" Mengenai wakaf uang, di negara Arab wakaf adalah sumber keuangan di negara itu dalam rangka membantu fakir miskin dan membangun proyek untuk kemiskinan. Di kita nggak jalan," ujar Fachrul di kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI), Jakarta, Rabu, 8 Januari 2020.

Fachrul menjelaskan, masyarakat masih banyak yang kebingungan saat akan berwakaf uang. Kebingungan mereka terutama dalam menemukan para nadzir atau pengelola wakaf yang akan menerima uang mereka. 

" Apa yang kita buat terobosan selama ini kan terlalu berat, mungkin kita buat terobosan kalau anda mengirim rekening dengan kode 22 misalnya, itu sudah masuk wakaf," ucap dia.

Setelah itu nasabah bisa langsung bisa melakukan penandatangan akad wakaf. Nadzir yang ada nantinya akan ditunjuk oleh pihak bank.

" Itu sekaligus anda sudah menandatangani akta wakaf dan sekaligus tidak menunjuk nadzir. Nadzir-nya ditunjuk bank yang bersangkutan," kata dia.

Dengan kemudahan itu, Fachrul berharap wakaf uang menjadi sumber keuangan negara yang bisa mengentaskan kemiskinan.

1 dari 4 halaman

Bangun 56 Bank Wakaf Mikro, Jokowi: Jangan Utang ke Rentenir

Dream – Pemerintah telah membangun 56 bank wakaf mikro (BWM) di pondok pesantren. Dia berharap masyarakat yang tinggal di sekitarnya, tidak meminjam lagi kepada para rentenir.

“ Jangan sampai pinjamnya ke rentenir, hati-hati, nggih. Stop. Sekarang sudah ada Bank Wakaf Mikro,” kata Jokowi dalam peluncuran bersama BWM Apik Kaliwungu dan Al Fadlu Kendal di Pondok Pesantren Apik, Kendal, Jawa Tengah, dikutip dari setkab.go.id, Selasa 31 Desember 2019.

Jokowi mengatakan 56 BWM telah menjangkau 25 ribu UMKM. Dana yang disalurkan mencapai Rp34 miiliar.

“ Pak Ketua OJK (Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan, Wimboh Santoso) sudah menyampaikan sudah disiapkan lagi kurang lebih 50 BWM yang akan dibuka, dibuka, dan dibuka lagi. Ini patut kita syukuri. Alhamdulillah,” kata dia.

Jokowi menegaskan BWM tak memakai agunan dan jaminan. Yang mendapatkan bantuan pinjaman adalah yang dipercaya. Ada yang pinjam Rp1 juta sampai Rp5 juta.

“ Ini kepercayaan karena pemerintah berusaha membuka sebanyak-banyaknya BWM agar ada akses keuangan dan gampang mencari modal-modal usaha mikro untuk lingkungan pondok pesantren,” kata dia.

2 dari 4 halaman

Gunakan untuk Modal Kerja

Jokowi berpesan kepada warga yang telah mendapatkan pinjaman dari BWM untuk digunakan sebagai modal usaha. Dia meminta warganya untuk tak menggunakan sebagai tujuan konsumtif.

“ Jangan sampai nanti dapat Rp2 juta, jalan-jalan ke mal lagi, kok ada baju baru, ingin beli baju Rp300ribu. Jalan jalan lagi aduh kok ada ini, sama ini, beli lagi Rp200 ribu, Rp500 ribu. Apa yang terjadi? Suatu titik pasti akan kesulitan dalam mengangsur atau mencicil bantuan pinjaman itu,” kata dia.

Jokowi juga mengingatkan pinjaman tersebut digunakan hati-hati karena menyangkut nama yang diberikan pinjaman. Bantuan diberikan ada rasa kepercayaan. 

3 dari 4 halaman

Per Oktober 2019, Bank Wakaf Mikro Salurkan Pembiayaan Rp29 M

Dream – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat total pembiayaan Bank Wakaf Mikro (BWM) sebesar Rp29,33 miliar pada Oktober 2019. Pembiayaan ini telah disalurkan kepada 22.668 nasabah di seluruh Indonesia.

Ada 54 BWM di Indonesia yang tersebar di 16 provinsi. Di Jawa Timur, misalnya ada 15 BWM yang berdiri, termasuk BWM Mantenan Aman Makmur di Blitar, yang baru saja diresmikan.

Selain itu, ada juga BWM Al Hijrah Cindai Alus Banjarbaru, Kalimantan Selatan, yang juga baru diresmikan.

Ketua Dewan Komisioner OJK, Wimboh Santoso, mengatakan, keberadaan BWM telah mendorong usaha ekonomi mikro rakyat yang selama ini kesulitan mendapatkan permodalan yang murah dan mudah untuk membiayai usahanya.

“ Keberadaan BWM sudah dirasakan masyarakat kecil yang memanfaatkan pembiayaan yang didapat untuk tambahan modal usaha dan memperluas usahanya, sehingga pendapatan ekonominya meningkat,” kata Wimboh, dikutip dari keterangan tertulis, Senin 4 November 2019.

Dream

Sumber foto: OJK

Keberadaan BWM di lingkungan Pondok Pesantren, lanjut dia, juga diharapkan bisa mendukung perekonomian masyarakat desa yang sebagian besar berusaha di sektor pertanian, perdagangan dan pelaku industri kecil rumah tangga.

Skema pembiayaan BWM adalah pembiayaan tanpa bunga dengan maksimal plafon pinjaman Rp3 Juta dan hanya dikenakan biaya administrasi sekitar 3 persen per tahun. Dokumen persyaratan yang dibutuhkan hanya Kartu Tanda Penduduk atau Kartu Keluarga.

Selain mendapatkan pembiayaan untuk modal kerja, nasabah BWM juga akan mendapatkan pendampingan dan pemberdayaan yang bermanfaat untuk meningkatkan usahanya.

4 dari 4 halaman

Pembiayaan Bank Wakaf Mikro Hampir Sentuh Rp25 M

Dream – Bank Wakaf Mikro (BWM) telah menyalurkan pembiayaan hingga Rp24,9 miliar per Juli 2019. Pembiayaan ini telah disalurkan kepada 19.543 nasabah.

Belasan ribu nasabah ini terdiri atas 2.374 kelompok usaha masyarakat di sekitar pesantren.

Dikutip dari keterangan tertulis Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang diterima Dream, Jumat 6 September 2019, Indonesia saat ini memiliki 52 BWM yang tersebar di 15 provinsi. Yang terbanyak ada di Jawa Tengah berjumlah 11 unit BWM.

Yang terbaru adalah BWM Apik di Pesantren Apik Kaliwungu, Kendal, Jawa Tengah. Ketua Dewan Komisioner OJK, Wimboh Santoso, mengatakan skema BWM merupakan terobosan baru yang dirancang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan masyarakat kecil.

Pembiayaan yang diberika cukup murah, yaitu 3 persen per tahun dan tanpa agunan. “ Kami meyakini bahwa kemiskinan berkaitan erat dengan ketersediaan akses keuangan,” kata Wimboh.

Dengan alasan ini, OJK menginisiasi pembentuka BWM di daerah. “ Sebagai upaya OJK tak hanya fokus pada nasabah besar, tetapi juga mendorong penyediaan akses keuangan bagi masyarakat kecil,” kata dia.

Sekadar informasi, BWM Apik sejak April 2019 sudah membina 270 nasabah dengan nilai pembiayaan Rp270 juta. Nasabahnya merupakan masyarakat produktif dengan usaha kecil jajanan tradisional, kerajinan anyaman bambu dan bahan makanan pokok.

Beri Komentar