Menag Kunjungi Masjid yang Halamannya untuk Kebaktian

Reporter : Maulana Kautsar
Sabtu, 31 Agustus 2019 13:30
Menag Kunjungi Masjid yang Halamannya untuk Kebaktian
Subhanallah, kata Lukman.

Dream - Foto suasana peribadatan umat Kristiani di pelataran masjid menjadi viral di media sosial. Foto yang diunggah di laman akun Facebook Jeferson Goeltom itu menggambarkan suasana kebaktian tutup peti untuk warga Nasrani. Upacara yang dipimpin pendeta itu dihadiri keluarga dan warga sekitar masjid.

Foto yang kemudian viral tersebut tak luput menjadi perhatian Menteri Agama, Lukman Hakim Saifuddin, yang kemudian mengunjungi masjid tersebut. Kepada pengurus dan jemaah masjid, Lukman menyampaikan rasa syukur atas toleransi yang ada di lingkungan tersebut.

" Ini sungguh menyejukkan. Ini sesungguhnya pengamalan ajaran Islam yang menebarkan damai. Masjid ini bernama Darussalam (Kampung Damai), subhanallah," kata Lukman, Jumat 30 Agustus 2019.

Lukman mengatakan, tindakan pengurus masjid dan warga setempat yang mengizinkan umat Kristiani melaksanakan kebaktian di halaman masjid seperti itu merupakan hal biasa.

Tapi, bagi masyarakat luas dan mata dunia menjadi sesuatu yang lain. " Ini amat sangat menyejukkan, bahwa Islam di Indonesia seperti ditunjukkan takmir masjid adalah Islam yang senantiasa menebarkan damai dan rahmat bagi sesama," ujar dia.

1 dari 8 halaman

Pengakuan Penguris Masjid

Ketua Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Darussalam, Muhammad Hari Casmo, mengaku sebelumnya ditemui oleh keluarga yang anggotanya meninggal dunia. Keluarga itu meminta izin menggunakan halaman masjid untuk kegiatan kebaktian tutup peti. Gang menuju rumah duka terlalu sempit, sehingga menyulitkan peti jenazah masuk-keluar menuju rumah duka. Lebar gang menuju rumah duka tidak sampai satu meter.

“ Selaku pengurus, saya persilahkan menggunakan halaman masjid untuk peribadatan tersebut. Kita niatnya lillahi ta’ala semata, karena saling membantu sesama merupakan hal baik, termasuk dengan pemeluk agama lain,” kata dia.

“ Kita bersyukur ini adalah rencana Allah, kita kaget juga, kegiatan peribadatan di halaman masjid ini menjadi viral. intinya, di sini, ukhuwah Islamiyah dan ukhuwah wathaniyah berjalan baik,” ucap dia.

Rasa syukur juga disampaikan Ninggor Gultom, suami dari mendiang isterinya. “ Ini hal yang luar biasa bisa terjadi, saya secara pribadi sangat bersyukur,” ujar Ninggor yang sehari-hari bertugas di Polsek Kemayoran.

“ Harapan saya ini tidak semata terjadi di lingkungan Kelurahan Cempaka Baru saja, tapi juga terjadi di mana-mana,” ujar dia.

2 dari 8 halaman

Indahnya Toleransi Saat Halaman Masjid Dipakai Ibadah Jemaah Katedral

Dream - Indonesia sejak dulu dikenal sebagai negara dengan toleransi tinggi. Meski ada ratusan suku, bahasa dan beberapa agama, masyarakat Indonesia tetap rukun dan saling menghargai satu sama lain.

Itulah yang dirasakan masyarakat di Cempaka Putih, Jakarta Selatan. Dikutip dari akun Facebook, Jeferson Goeltom, dia mengunggah sebuah foto keluarganya sedang melakukan kebaktian penutupan peti.

Bukan di dalam gereja, ibadah tersebut digelar umat Kristiani di depan halaman masjid.

" Hari ini mengikuti kebaktian tutup peti, di mana istri keponakan meninggal dunia, karena satu hal lokasi rumah di gang sempit dan peti tidak bisa masuk ke dalam rumah, ada kejadian yang luar biasa yang kami rasakan karena di izinkan beribadah di depan masjid," tulis Goelton seperti diakses Dream, Rabu, 28 Agustus 2019.

Tak lupa, dia juga menuliskan ucapan terima kasih kepada pengurus masjid yang telah mengizinkan prosesi tutup peti dilakukan di halaman masjid.

" Terima kasih saudaraku pengurus masjid dan masyarakat di sekitar atas bantuan dan `Toleransi yang Super Tinggi`," kata dia.

3 dari 8 halaman

Unggahan tersebut telah dibagikan dan dikomentari lebih dari lima ribu kali. Kebanyakan dari warganet bangga dengan toleransi yang ditunjukan masyarakat kedua agama itu.

Untuk memastikan masjid tersebut berada di wilayah Cempaka Putih, Dream mencoba menelusuri menggunakan aplikasi Google Street.

Masjid tersebut bernama Masjid Darussalam yang berada di Cempaka Baru, Jalan Cempaka Baru Tengah, Jakarta Pusat.

Berdasarkan kecocokan atap, tangga depan pintu dan tulisan yang ada di jendela, ada kesamaan foto dari yang diunggah Goeltom dengan yang ada di Google Street.

 

4 dari 8 halaman

Umat Kristiani Kebaktian di Halaman Masjid di Cempaka Putih

Kebaktian di halaman masjid di Cempaka Putih, Jakarta Pusat (Foto: Facebook/Jeferson Goeltom)

Menurut keterangan warga yang rumahnya dekat Masjid Darussalam, Chustur Triatmodjo, masjid mengizinkan kebaktian tutup peti karena rumah keluarga tersebut berada di gang.

" Masjid-masjid di daerah Cempaka Putih memang rata-rata solidaritasnya tinggi, karena banyak penghuni di sini agama Kristen," katanya melalui aplikasi Messenger.

Selain itu, kata dia, warga yang beragama Kristen juga sering melakukan ibadah di rumahnya. Ibadah itu tidak pernah mendapat gangguan dari warga umat lain.

5 dari 8 halaman

Indahnya Toleransi Saat Pasangan Non-Muslim Ikut Tunggu Waktu Buka Puasa

Dream - Toleransi antar pemeluk agama menjadi hal yang sedikit langka di era sekarang. Gesekan antar umat beragama sering terjadi hanya karena masalah sepele.

Namun, kerukunan antar pemeluk agama yang berbeda terlihat begitu indah di Malaysia.

Dilansir World of Buzz, seorang netizen bernama Mohd Fuzaimie membagikan momen mengharukan di Facebook.

Momen berupa toleransi antar pemeluk agama di sebuah restoran cepat saji itu begitu menyentuh.

6 dari 8 halaman

Ikut Menunggu Hingga Waktu Buka Puasa

Fuzaimie membagikan bagaimana pasangan suami istri non-Muslim rela menunggu umat Islam berbuka sebelum akhirnya ikut makan juga.

Pasangan Tionghoa itu bisa saja makan pesanan mereka begitu pelayan mengantarkan makanan ke meja mereka.

Tapi apa yang diperbuat pasangan tersebut sungguh layak dapat pujian. Mereka ikut menunggu hingga waktu buka puasa.

Mereka ingin menghormati umat Muslim yang memang sedang menunggu waktu buka puasa dengan memesan makanan lebih awal.

7 dari 8 halaman

Dibujuk Makan Duluan, Bersikeras Menunggu Buka Puasa

Dalam postingan, Fuzaimie menceritakan bagaimana pria China itu bertanya apakah Muslim baru makan jam 7 malam.

Fuzaimie menjawab bahwa Muslim baru boleh makan jam 7.10. Saat itu waktu buka puasa kurang 15 menit lagi.

" Kami (Muslim) baru boleh makan jam 7.10, kalau Paman bisa makan sekarang," tulis Fuzaimie.

Tapi pria itu memberikan jawaban yang sungguh menyejukkan hati.

" Tidak apa-apa. Kami bisa menunggu agar bisa makan sama-sama," kata pria China itu.

 

8 dari 8 halaman

`Terima Kasih`

Meski Fuzaimie sudah membujuk pria China itu untuk makan duluan, tapi dia tetap bersikeras untuk menunggu hingga waktu buka puasa.

Setelah 15 menit, mereka pun ikut menikmati makanan yang dipesan bersama pelanggan Muslim yang berbuka puasa.

" Terima kasih atas penghormatannya kepada kami, Muslim dan Melayu," kata Fuzaimie kepada pria itu.

Banyak netizen yang memuji pria China karena penuh pengertian dan perhatian.

Sebenarnya sebagian besar Muslim akan baik-baik saja jika orang-orang makan di sekitar mereka.

Tetapi tindakan pria itu untuk ikut menunggu buka puasa telah memperlihatkan semangat toleransi sejati.

Beri Komentar
Jangan Lewatkan
More