Joe Biden (Foto: Shutterstock)
Dream - Setelah terpilih sebagai presiden Amerika Serikat dalam pemilu 2020, Joe Biden menyatakan bakal mencabut larangan pelancong dari 13 negara, 7 di antaranya negara mayoritas Muslim.
Kebijakan kontroversial itu diperkenalkan pertama kali pada era Presiden Donald Trump, tepatnya pada 2018. Namun, negara-negara yang dikenakan pembatasan masuk telah berubah selama bertahun-tahun.
Larangan itu dapat dengan mudah dibatalkan, karena dikeluarkan atas perintah eksekutif dan proklamasi presiden. Tetapi tuntutan hukum dari kaum konservatif dapat menunda proses tersebut.
" Sebagai presiden, saya akan bekerja sama dengan Anda untuk merobek racun kebencian dari masyarakat kita untuk menghormati kontribusi Anda dan mencari ide-ide Anda," kata Joe Biden.
" Pemerintahan saya akan terlihat seperti Amerika dengan Muslim Amerika melayani di setiap tingkatan. Pada hari pertama, saya akan mengakhiri larangan Muslim inkonstitusional Trump," tambah dia.
Trump memberlakukan pembatasan perjalanan - yang sering disebut oleh para kritikus sebagai " larangan Muslim" - melalui serangkaian perintah eksekutif yang memilih Iran, Libya, Somalia, Suriah, dan Yaman, memicu kritik bahwa tindakan tersebut merupakan diskriminasi agama yang melanggar hukum.
Trump kemudian memperluas larangan untuk memasukkan Venezuela dan Korea Utara dan kemudian menambahkan Nigeria, Sudan, Myanmar, dan tiga negara lain ke dalam daftar.
Council on American-Islamic Relations (CAIR), organisasi advokasi dan hak-hak sipil Muslim terbesar di AS, mengucapkan selamat kepada Biden atas kemenangannya pada hari Sabtu dan mengingatkannya untuk menepati janji pemilihannya.
" Presiden terpilih Biden telah berjanji untuk mengakhiri Larangan Muslim pada hari pertamanya menjabat, termasuk Muslim di setiap tingkat pemerintahannya dan mengatasi masalah diskriminasi rasial dan agama," kata Nihad Awad, direktur eksekutif nasional CAIR.
" Kami berencana untuk bergabung dengan para pemimpin dan organisasi Muslim Amerika lainnya untuk memastikan bahwa pemerintahan Biden memenuhi janji-janji ini. Kami juga berencana untuk terus meminta pertanggungjawaban pemerintah kami jika terjadi kesalahan."
Sumber: liputan6.com
Advertisement
Dari Langgar ke Bangsa: Jejak Sunyi Kiai dan Santri dalam Menjaga Negeri

Pria Ini Punya Sedotan Emas Seharga Rp233 Juta Buat Minum Teh Susu

Celetukan Angka 8 Prabowo Saat Bertemu Presiden Brasil

Paspor Malaysia Duduki Posisi 12 Terkuat di Dunia, Setara Amerika Serikat

Komunitas Rubasabu Bangun Budaya Membaca Sejak Dini
