Kecelakaan FlyDubai Di Rusia (www.ibtimes.com)
Dream - Stasiun televisi Rusia, Rossiya-1, memutar rekaman percakapan terakhir di dalam kokpit pesawat FlyDubai sebelum jatuh di Rostov-on-Don, beberapa waktu lalu. Dari percakapan itu, kesalahan kru dan faktor cuaca dikaitkan dengan kecelakaan yang menewaskan 62 orang tersebut.
Rekaman suara itu sudah ditayangkan oleh Rossiya-1. Diklaim berasal dari sumber yang sangat dekat dengan penyelidikan kecelakaan tersebut. Namun stasiun ini menekankan bahwa rekaman itu tak mewakili penyelidikan resmi.
Kecelakaan ini bermula saat Boeing 737-800 itu tak bisa mendarat dalam percobaan pertama. Hujan lebat dan angin kencang menjadi hambatan. Pesawat itu kemudian berputar-putar selama dua jam mencari waktu tepat untuk mendarat.
Bocoran laporan ini menyebut, dalam usaha pendaratan ke dua, kru memutuskan untuk naik dan mencoba lagi, tapi 40 detik setelah mulai naik, salah satu pilot mematikan sistem autopilot, mungkin untuk menghadapi turbulensi yang tiba-tiba. Nahas, beberapa detik setelah autopilot dimatikan, pesawat jatuh ke tanah.
Dan berikut percakapan terakhir di dalam kokpit pesawat:
“ Jangan cemas,” kata salah satu pilot, sebagaimana tertulis dalam transkrip berbahasa Rusia itu. Beberapa detik kemudian terdengar kata-kata, “ Jangan lakukan itu”. Dan kata-kata terakhir adalah, “ Tarik.” Kemudian tak ada kata-kata lagi, hanya terdengar teriakan manusia selama enam detik.
Stasiun Rossiya-1 mengutip seorang pakar penerbangan dalam penyelidikan itu, yang menyebut bahwa dengan mematikan autopilot, pilot pesawat tersebut ingin mencoba kembali mengembalikan pesawat pada posisi horizontal.
Tapi saat itu, sirip yang berfungsi untuk stabilitas di bagian ekor diaktifkan. Dengan demikian, “ sistim pengangkat tidak bekerja dan pesawat praktis tidak bereaksi terhadap panel kontrol pilot.”
Stasiun televisi tersebut juga melaporkan, sang pilot mungkin tidak sengaja menekan tombol pengaktifan sirip karena dilaporkan tengah dalam kondisi “ lelah akut”. (Sumber: The New York Times)
Dream - Macet karena banyaknya kendaraan atau sebuah kecelakaan itu sudah banyak terjadi di mana-mana. Tapi bagaimana jika macet itu disebabkan oleh pesawat yang “ keluyuran” di jalan raya? Pasti mengagetkan banyak orang.
Dan itulah yang terjadi di Distrik Yanliang, Xi’an, China. Beberapa waktu yang lalu, pengguna jalan di daerah itu heran dengan kemacetan yang terjadi. Sebab lalulintas tak bergerak lebih dari satu jam.
Klakson mereka bunyikan nyaring-nyaring. Berharap pengemudi di depannya memajukan mobil, sehingga laju lalulintas bisa berjalan lagi. Namun nyatanya tetap saja tak bergerak.
Karena penasaran, banyak pengendara yang keluar mobil. Dan alangkah terkejutnya mereka, ternyata kemacetan itu disebabkan oleh pesawat terbang yang “ berkeliaran” di jalanan.
Di barisan depan, mereka melihat badan pesawat terbang sepanjang 30 meter tengah berusaha berbelok. Jelas saja kesulitan. Untungnya pesawat itu tidak bersayap. Sehingga akhirnya bisa berbelok.
Usut punya usut, badan pesawat terbang itu akan dijadikan sebuah restoran di Xi’an. Memang, saat ini banyak restoran unik dibuka, salah satunya ya itu tadi, menggunakan badan pesawat terbang yang sudah tak terpakai. (Sumber: Shanghaiist)
Dream - Dua puing yang ditemukan di Mozambik dinyatakan “ hampir pasti” merupakan bagian Malaysia Airlines MH370, pesawat yang hilang pada 8 Maret 2014. Kesimpulan ini diambil setelah penelitian yang dilakukan di Australia.
“ Analisa telah menyimpulkan bahwa puing-puing itu hampir dipastikan dari MH370,” kata Menteri Transportasi Australia, Darren Chester, sebagaimana dikutip Dream dari The Star, Kamis 24 Maret 2016.
Selain Australia, tim penelitian ini juga berasal dari Malaysia. Mereka menemukan bahwa puing-puing itu mirip dengan panel-panel dari Boeing 777, jenis pesawat yang digunakan oleh Malaysia Airlines.
Australia memimpin proses pencarian pesawat MH370 yang diduga hilang di Samudera Hindia. Pesawat dengan 239 penumpang dan kru ini sebenarnya terbang dari Kuala Lumpur menuju Beijing, China. Namun diyakini berbelok arah dan jatuh di Samudera Hindia.
Proses pencarian diperkirakan meliputi wilayah 120 ribu kilometer persegi. Namun tanpa hasil. Dan penemuan puing-puing itu merupakan harapan baru. “ Pencarian MH370 dilanjutkan,” tambah Chester.
“ Ada 25.000 kilometer persegi area di bawah laut yang masih dalam proses pencarian. Kami fokus menyelesaikan tugas ini dan puing-puing pesawat diharapkan ditemukan.”
Hingga kini, lokasi jatuhnya pesawat belum ditemukan. Hanya bagian-bagian sayap dari pesawat 777 yang ditemukan di Pulau Reunion di Samudera Hindia yang ditemukan –yang dikaitkan dengan MH370.
Dream - Permasalahan keluarga hendaklah diselesaikan di rumah, jangan dibawa ke kantor atau tempat kerja. Sebab, bisa mengganggu pekerjaan atau bahkan membawa mara bahaya kepada orang lain.
Lihatlah pilot asal Italia ini. Dia berniat menabrakkan pesawat rute Italia-Jepang dengan 200 penumpang karena punya masalah di rumah. Dia siap mengambil tindakan konyol itu jika sang istri tetap meninggalkannya.
Ancaman itu disampaikan sang pilot kepada istrinya melalui pesan singkat. Jelas saja sang istri kaget. Setelah membaca pesan itu, sang istri buru-buru pergi ke Bandara Fiumicino untuk melapor kepada aparat di sana.
Mendapat laporan itu, polisi bertindak cepat. Pilot itu dihentikan sebelum naik pesawat yang akan dia terbangkan dari bandara di Kota Roma itu. Setelah itu, pilot dibawa dan diperiksa kondisi kejiwaannya.
Laman The Times melaporkan, peristiwa itu terjadi pada Januari 2015 silam, dua bulan sebelum pilot Andreas Lubitz menabrakkan pesawat Germanwings A320 ke Pegunungan Alpens, yang menyebabkan kematian dirinya beserta 149 orang lainnya. (Ism)
Dream - Biasanya aksi penumpang pesawat dilakukan dengan bersembunyi di dalam ruang roda pesawat atau tempat-tempat yang tak terduga. Namun aksi Louis Pedro Verdasca dos Santos, 38 tahun kelewatan nekat.
Louis menyelinap ke ruang kokpit pesawat hanya demi bisa terbang secara gratis. Aksinya dilakukan saat dia masuk ke area Bandara Heathrow dan melihat ada pesawat milik maskapai penerbangan British Airways yang kosong serta terparkir.
Tanpa sepengetahuan petugas, Louis tiba-tiba menyelinap masuk ke dalam pesawat dan bersembunyi dengan mengunci pintu di dalam kokpit.
Mengetahui Louis berhasil masuk ke dalam pesawat secara ilegal, petugas keamanan beserta kepolisian setempat berusaha mengamankan situasi. Mereka berusaha menangkap Louis, namun sedikit kewalahan.
Ini lantaran pintu kokpit dibuat dengan sistem khusus. Tujuannya melindungi pilot dari ancaman pembajakan pesawat.
Setelah berusaha keras, kepolisian akhirnya berhasil menangkap Louis. Dia lalu didakwa melakukan perbuatan melawan hukum dan akan menjalani persidangan pekan depan.
Pihak British Airways tidak berkenan memberi keterangan terkait insiden ini. Penyebabnya, insiden ini termasuk kriminal dan sudah ditetapkan seorang tersangka.
Sementara pihak pengelola bandara terus bekerjasama dengan kepolisian menangani kasu ini.
" Keamanan dan keselamatan penumpang selalu menjadi prioritas utama kami dan kami menangani insiden ini secara serius," demikian pernyataan otoritas bandara.
" Individu secara ilegal memasuki wilayah bandara sangat berpotensi membahayakan diri sendiri dan orang lain," lanjut keterangan tersebut.
(Sumber: emirates247.com)
Advertisement
4 Komunitas Animasi di Indonesia, Berkarya Bareng Yuk!
Senayan Berbisik, Kursi Menteri Berayun: Menanti Keputusan Reshuffle yang Membentuk Arah Bangsa
Perusahaan di China Beri Bonus Pegawai yang Turun Berat Badan, Susut 0,5 Kg Dapat Rp1 Juta
Style Maskulin Lionel Messi Jinjing Tas Rp1 Miliar ke Kamp Latihan
Official Genas, Komunitas Dance dari Maluku yang `Tularkan` Goyang Asyik Tabola Bale
Konser Sejarah di GBK: Dewa 19 All Stars Satukan Legenda Rock Dunia dalam Panggung Penuh Magis
Desain Samsung Galaxy S26 Bocor, Isu Mirip iPhone 17 Pro Bikin Heboh Pecinta Gadget
Official Genas, Komunitas Dance dari Maluku yang `Tularkan` Goyang Asyik Tabola Bale
Selamatkan Kucing Uya Kuya Saat Aksi Penjarahan, Sherina Dipanggil Polisi
Rekam Jejak Profesional dan Birokrasi Purbaya Yudhi Sadewa, Menkeu Pengganti Sri Mulyani Indrawati