Mengapa Tak Perlu Takut Jika Kutub Magnetik Bumi Terbalik?

Reporter : Sugiono
Senin, 5 Februari 2018 09:01
Mengapa Tak Perlu Takut Jika Kutub Magnetik Bumi Terbalik?
Jika kutub magnetik Bumi terbalik, maka akan memicu kekacauan dan menghancurkan umat manusia.

Dream - Saat ini masalah terbaliknya kutub magnetik Bumi menjadi bahan perdebatan panas di dunia maya. Disebutkan bahwa jika kutub magnetik Bumi terbalik, maka akan memicu kekacauan dan menghancurkan umat manusia.

Kondisi tersebut didukung oleh sebuah laporan dari Laboratorium Fisika Atmosfer dan Antariksa di Universitas Colorado di Boulder, Amerika Serikat.

Laporan yang ditulis oleh Daniel Baker itu menyebutkan jika kutub magnetik Bumi terbalik, maka beberapa wilayah di planet ini tidak dapat dihuni.

Hal itu disebabkan karena jaringan listrik akan mati. Semua peralatan, mulai dari lampu, komputer, sampai ponsel juga akan berhenti berfungsi.

Sementara itu, lemahnya medan magnet selama proses pembalikan akan memengaruhi kehidupan di Bumi.

Seperti diketahui, medan magnet merupakan perisai yang melindungi Bumi dari serangan partikel kosmik berbahaya yang datang dari luar angkasa.

Tidak itu saja, spesies yang mengandalkan geomagnetik untuk navigasi seperti salmon, lebah, paus, dan penyu juga akan terganggu.

Namun laman Live Science melaporkan bahwa terbaliknya kutub magnetik Bumi itu tidak akan memicu kekacauan dan membunuh kita semua.

1 dari 3 halaman

Ini Alasannya

Ini Alasannya © Dream

Kutub magnetik dihasilkan oleh lautan gumpalan-gumpalan besi yang berputar-putar di inti Bumi.

Gumpalan-gumpalan besi yang berputar itu kemudian bersama-sama membentuk magnet raksasa di tengah-tengah Bumi.

Menurut Windows of the Universe, magnet raksasa ini berada pada kemiringan 11 derajat dari poros di mana Bumi berputar, dan membentuk kutub utara dan selatan.

Karena selalu bergerak, gumpalan besi itu bisa membalik ke arah yang berlawanan dari atom besi di sekitar mereka.

Para ilmuwan mengatakan fenomena ini sebagai kutub magnetik Bumi sedang terbalik.

Bila ada cukup banyak atom besi yang terbalik, maka magnet raksasa ikut membalik. Sehingga kutub magnetik utara menjadi kutub magnetik selatan.

Tapi jangan khawatir, terbaliknya kutub magnetik Bumi ini tidak terjadi secara langsung dan cepat.

Proses terbaliknya kutub magnetik Bumi itu tidak terjadi secara cepat dan tiba-tiba. Bisa memakan waktu antara 1.000 dan 10.000 tahun.

" Bukan terjadi secara tiba-tiba, tapi memakan waktu yang sangat lama. Selama waktu itu pula medan magnet Bumi melemah," ujar Monika Korte, direktur ilmiah dari Niemegk Geomagnetic Observatory, di Jerman.

2 dari 3 halaman

Kutub Magnetik Terbalik Pernah Terjadi

Kutub Magnetik Terbalik Pernah Terjadi © Dream

Terbaliknya kutub magnetik ini sebenarnya sudah terjadi sebanyak ratusan kali dalam sejarah Bumi.

Menurut ilmuwan, kutub magnetik terbalik setiap 200.000 atau 300.000 tahun. Ilmuwan bahkan mengakui bahwa terbaliknya kutub magnetik ini memang nyata.

Sejarah pernah mencatat bahwa kutub magnetik terakhir terbalik pada masa 780.000 tahun yang lalu.

3 dari 3 halaman

Kutub Magnet Segera Berbalik, Kehidupan Bumi Terancam

Kutub Magnet Segera Berbalik, Kehidupan Bumi Terancam © Dream

Dream - Para ilmuwan menemukan data baru yang menunjukkan kutub medan magnet Bumi bisa membalik dalam waktu 100 tahun. Studi para ilmuwan itu bahkan menunjukkan pembalikan kutub medan magnet Bumi ini bisa terjadi lebih cepat dari perkiraan tersebut.

Medan magnet bumi sejatinya telah berulang kali berubah kutub sepanjang sejarah Bumi. Jika prediksi para ilmuwan itu menjadi kenyataan, maka pembalikan kutub medan magnet ini membuat semua kompas akan menunjuk ke selatan. Bukan lagi ke utara sebagaimana berlaku sejak ribuan tahun lalu hingga sekarang ini.

Dua kutub magnet selalu dihubungkan oleh medan magnet yang menyerupai batangan-batangan. Magnet bumi memiliki intensitas yang tetap sama selama ribuan bahkan jutaan tahun. Namun, karena alasan yang belum bisa dijelaskan, kini intensitas medan magnet Bumi menurun drastis dan arahnya mulai berbalik.

Studi baru tim ilmuwan dari Italia, Prancis, Universitas Columbia, dan Universitas California, Berkeley, menunjukkan bahwa pembalikan terakhir kutub medan magnet terjadi pada 786 ribu tahun yang lalu. Kala itu terjadi sangat cepat. Kurang dari 100 tahun.

“ Ini sangat menakjubkan betapa cepat kita melihat pembalikan itu. Data paleontologi tersaji sangat baik,” kata sarjana Universitas California Berkeley, Courtney Sprain, sebagaimana dikutip Dream dari laman Daily Mail, Kamis 16 Okober 2014.

Data itu merupakan salah satu catatan terbaik untuk mengetahui bagaimana dan seberapa cepat pembalikan ini bisa terjadi. Para ilmuwan ini akan mempublikasikan hasil penelitian ini pada November mendatang dalam Geophysical Journal International. Sparin dan Direktur Pusat Geochronology Berkeley, Paul Renne, merupakan penulis dalam studi tersebut.

Para ilmuwan itu menduga pembalikan kutub magnet bumi ini akan terjadi lebih cepat karena bukti baru menunjukkan bahwa intensitas medan magnet Bumi menurun 10 kali lebih cepat dari biasanya.

Pembalikan kutub medan magnet merupakan peristiwa besar di planet yang didorong oleh konveksi pada inti besi Bumi. Namun tidak ada bencana yang didokumentasikan terkait dengan pembalikan kutub magnet yang terakhir kali terjadi. Meskipun banyak yang mencari catatan dampaknya terhadap geologi dan biologis.

Sekarang, pembalikan kutub medan magnet Bumi semacam itu berpotensi mengacaukan jaringan listrik di Bumi. Dan bahkan kemungkinan besar listrik di Bumi akan padam.

Medan magnet Bumi ini telah melindungi manusia dari partikel berenergi matahari dan sinar kosmik, yang keduanya bisa menimbulkan mutasi genetik. Sementara, melemahnya atau menghilangnya medan magnet untuk sementara menjelang pembalikan permanen kutub magnet Bumi bisa meningkatkan risiko kanker.

Bahaya bagi kehidupan di Bumi akan lebih besar jika pembalikan kutub magnet didahului dengan periode ketidakstabilan yang lama. “ Kita harus berpikir lebih terhadap efek biologis yang akan terjadi,” ujar Renne.

“ Yang luar biasa adalah bahwa Anda melewati pembalikan kutub magnet ke kondisi normal dengan tidak terjadi apa-apa, yang itu artinya itu harus terjadi dengan sangat cepat, mungkin kurang dari 100 tahun,” tambah Renne.

" Kami tidak tahu apakah pembalikan berikutnya akan terjadi tiba-tiba seperti yang terjadi kali ini, tetapi kami juga tidak tahu apakah itu tidak akan terjadi.”

Ada atau tidaknya dampak pembalikan medan magnet ini terhadap peradaban modern, yang jelas peristiwa ini akan membantu para peneliti untuk memahami bagaimana dan mengapa medan magnet Bumi secara periodik kutubnya berbalik.

Catatan magnetik yang diperoleh tim peneliti Italia menunjukkan pembalikan 180 derajat medan magnet Bumi secara tiba-tiba itu didahului oleh ketidakstabilan yang terjadi selama 6.000 tahun.

Ketidakstabilan itu termasuk interval kekuatan medan magnet rendah yang masing-masing berlangsung sekitar 2.000 tahun. Perubahan yang cepat medan magnet mungkin terjadi dalam interval pertama.

Beri Komentar