Mengejutkan! Sudah Sepekan Api Abadi Mrapen Padam

Reporter : Razdkanya Ramadhanty
Senin, 5 Oktober 2020 08:00
Mengejutkan! Sudah Sepekan Api Abadi Mrapen Padam
Di dekat lokasi terjadi semburan air setinggi 50 meter.

Dream - Api Abadi Mrapen yang terletak di Desa Manggarmas, Kecamatan Godong, Kabupaten Grobogan, padam sejak 25 September 2020.

Cabang Dinas ESDM Wilayah Kendeng Selatan bersama Bidang Geologi dan Air Tanah Dinas ESDM Provinsi Jawa Tengah pun sudah mengecek lokasi guna menyelidiki penyebabnya.

Dilansir Radarkudus.com, Kasi Energi Dinas ESDM Wilayah Kendeng Selatan, Sinung Sugeng Arianto, mengatakan, kunjungan lapangan dilakukan 30 September 2020, mulai pukul 16.30 WIB hingga 19.30 WIB.

1 dari 3 halaman

Kronologi Api Padam

Sebelum api abadi padam, pada 12 September terjadi semburan air setinggi 50 meter di dekat lokasi. Semburan air itu akibat pengeboran sumber mata air oleh minimarket yang ada di depan lokasi. Jarak semburan dan api abadi sekitar 150 meter.

Akhirnya warga dan aparat desa menimbun lokasi semburan gas itu dengan batu split dan ditindih dengan balok batu seberat 30 kilogram. Meski sudah ditutup, air masih menyembur dengan tekanan tinggi dan terdengar suara gemuruh dari dalam sumur dan tercium bau gas hidrokarbon.

2 dari 3 halaman

Padam Total

Pada 20 September, petugas yang berjaga di api abadi melaporkan terjadinya penurunan debit aliran gas yang keluar dari api abadi.

" Namun, kondisinya belum sampai padam. Hanya berkurang debitnya. Kemudian pada 25 September 2020, pihaknya mendapat laporan jika api padam dan aliran gas berhenti hingga sekarang," jelasnya.

Pada 25 September api dilaporkan padam dan aliran gas berhenti hingga kemarin.

 

3 dari 3 halaman

Menutup Lokasi

”Kami belum dapat menyimpulkan apakah pengaruh dari semburan gas yang berada di dekat lokasi apa tidak. Kami masih akan melanjutkan penelitian mendalam. Menanyakan warga yang berada di sekitar lokasi. Bisa jadi, kemungkinan terjadi perpindahan rembesan gas yang keluar di Mrapen ke tempat lain. Namun, masih kami lakukan penelitian mendalam,” ujarnya.

Kades Manggarmas, Ahmad Mufid, menambahkan, dengan adanya kejadian tersebut pihaknya bekerja sama dengan Polsek Godong untuk menutup lokasi. Juga mengimbau masyarakat untuk tidak mendekat ke lokasi.

”Lokasi wisata ini kami tutup sementara. Karena masih tahap penelitian dari pihak terkait,” imbuhnya.

Sumber: radar kudus

 

Beri Komentar