Hoaks Uap Air Panas (Liputan6.com)
Dream - Lagi-lagi beredar kabar terkait virus corona. Kabar kali ini mengenai cara menangkal Covid-19 dengan menghirup uap air panas.
Berita ini beredar di Facebook pada 24 Maret 2020. Pemilik akun dengan identitas dalam huruf Arab menambahkan narasi virus corona dapat mati pada suhu 50 derajat Celcius.
" Beaker Glass (Vol 2 L) diisi air panas 90C sebanyak 800-900ml, terus kepala kita posisikan spt pada foto, hirup nafas panjang dgn hidung, hembuskan dgn mulut. Lakukan selama 5 menit. Itu terapi mematikan virus yg mungkin sdh nempel di rongga sinus. Virus akan mati kena suhu 50-52C dalam dua menit. Hirup dengan hidung, keluarkan lewat mulut. Jadi uap panasnya masuk rongga hidung dan rongga mulut.
Ya beginilah yg dibutuhkan oleh para marhaen, demikian kalimat terakhir dari seniorku bung Khalil... Terima kasih senior.
Unggahan tersebut telah dibagikan sebanyak 23 ribu kali dan mendapat beberapa komentar dari warganet.
Mengutip hasil penelusuran Liputan6.com menggunakan mesin pencarian Google dengan kata " inhalling steam coronavirus" , muncul artikel yang berisi bantahan. Artikel tersebut menyatakan virus corona tidak bisa dimatikan dengan cara menghirup uap air panas.
Artikel berjudul " Inhaling steam will not treat or cure novel coronavirus infection" diunggah dalam laman factcheck.afp.com pada 27 Maret 2020. Isinya menjelaskan menghirup uap air panas tidak akan membunuh virus corona.
Menurut dr. Jason McNight, Asisten Profesor Klinis Departemen Perawatan Prmer dan Keseheatan Health di Universitas Texas A&M, Texas, Amerika Serikat, pengobatan tersebut sangat tidak disarankan. Sebabnya berpotensi merusak paru-paru.
Badan Kesehatan Dunia (WHO) juga tidak pernah menyarankan pengobatan tersebut. Dalam menghindari virus corona, cuci tangan sesering mungkin dan hindari memegang mata, mulut serta hidung merupakan cara terbaik.
Pengobatan dalam mencegah Covid-19 ternya tidak benar dan malah beresiko menimbulkan penyakit lainnya.
Laporan: Razdkanya Ramadhanty
Dream - Beredar informasi di jejaring sosial tentang pengalaman seorang pasien yang dinyatakan sembuh dari Covid-19 setelah diisolasi di Rumah Sakit Umum Pusat Persahabatan.
Dalam kabar tersebut, salah satu perawatan yang diterapkan oleh RS Persahabatan yaitu berjemur langsung di bawah sinar matahari selama 15 menit.
Berikut isi pesan yang tersebar di jejaring sosial WhatsApp tentang pengalaman pasien di RS Persahabatan:
PENTING DIKETAHUI:
Info dari pasien positip kena Virus Corona yg diisolasi di RS Persahabatan dan dinyatakan sembuh/boleh pulang, menceritakan pengalamannya:
Setiap hari kami semua dikasih: 1. Vitamin C-1000 2. Vitamin E 3. Antara jam 10:00 - 11:00 berjemur langsung di bawah sinar matahari selama 15 menit. 4. Telur satu butir 5. Banyak minum air putih minimum 1,5 lt per hari dan setiap makan harus minum yang hangat (jangan dingin/es).
Cuma itu yang kami kerjakan setiap hari dirumah sakit, cuma makan vitamin dan minum air putih
Benarkah para pasien Covid-19 yang dirawat RS Persahabatan sembuh setelah berjemur langsung di bawah sinar matahari?
Penelusuran yang dilakukan oleh Liputan6.com dengan menggunakan kata kunci 'berjemur sembuhkan pasien virus corona' melalui kolom pencarian Google, ditemukan salah satu artikel yang dimuat merdeka.com edisi 31 Maret 2020.
Artikel tersebut berjudul, " Cek Fakta: Hoaks Pasien Covid-19Sembuh Karena Rajin Berjemur Hingga Makan Telur" . Dalam artikel tersebut, merdeka.com mengutip ucapan Direktur Utama RS Persahabatan, Rita Rogayah.
" Hoax... psn (pasien) di ruang isolasi tidak mungkin keluar dari kamar, tidak mungkin berjemur," jelas Rita pada merdeka.com.
Kemudian pada artikel yang diunggah oleh Liputan6.com pada 25 Maret 2020 dengan judul " Cek Fakta: Klaim Tujuh Informasi Penting soal Corona COVID-19, Faktanya?" dijelaskan menurut WHO, sejauh ini virus corona bisa menular melalui berbagai area, termasuk di cuaca panas dan lembab.
Di berbagai negara tersebar berita menyatakan berjemur dapat membunuh pemicu Covid-19.
Dalam salah satu artikel yang dimuat oleh China Daily pada 8 Februari 2020, dijelaskan hal tersebut tidaklah benar.
" Paparan sinar matahari tidak bisa membunuh virus corona baru," seperti itu penjelasan dari artikelnya.
Hal ini didukung oleh politifact yang menyatakan tidak ada bukti bahwa sinar matahari dapat membunuh virus Covid-19.
Menurut WHO, berjemur di bawah sinar matahari atau suhu yang lebih tinggi di atas 25 derajat Celcius tidak mencegah terpaparnya Covid-19. Siapapun dapat terpapar dalam cuaca dan negara manapun.
Cara untuk melindungi diri dari Covid-19 yaitu memastikan untuk selalu mencuci tangan secara teratur dan menghindari menyentuh mata, mulut serta hidung.
Laporan: Razdkanya Ramadhanty
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN