Ilustrasi Berdoa (Foto: Shutterstock.com)
Dream - Bulan Muharram telah hadir menyapa kita. Bulan ini termasuk salah satu dari empat bulan yang dimuliakan Allah SWT.
Kemuliaan dalam Muharram sangat penting untuk diraih. Ada amalan yang sangat dianjurkan untuk meraih keutamaan tersebut.
Dalam hadis riwayat Ibnu Majah, Abu Hurairah menyampaikan kisah pertemuan Rasulullah dengan seseorang.
" Seseorang datang menemui Rasulullah SAW, ia bertanya, 'Setelah Ramadan, puasa di bulan apa yang lebih afdhal? Rasulullah menjawab, 'Puasa di bulan Allah, yaitu bulan yang kalian sebut dengan Muharram'."
Dikutip dari NU Online, hadis ini menyebutkan amalan utama di bulan Muharram. Amalan tersebut yaitu puasa sunah. Hal ini dikuatkan dengan hadis riwayat Imam Muslim.
" Puasa yang paling utama setelah Ramadan ialah puasa di bulan Allah, Muharram."
Imam An Nawawi dalam Syarah Shahih Muslim menjelaskan hadis di atas menjadi dalil keutamaan puasa Muharram. Dalam riwayat lain menyebutkan Rasulullah memperbanyak puasa di bulan Sya'ban dapat dipahami dalam dua penafsiran.
Penafsiran pertama, ada kemungkinan Rasulullah baru mengetahui keutamaan puasa Muharram di akhir hayat. Sedangkan penafsiran kedua, Rasulullah mungkin sudah paham keutamaannya namun tidak memperbanyak puasa di bulan Muharram karena ada uzur seperti sakit dan lain sebagainya.
Al Qurthubi, seperti dikutip As Suyuti dalam Ad Dibaj 'ala Shahih Muslim memberikan penjelasan demikian.
" Puasa Muharram lebih utama disebabkan awal tahun. Alangkah baiknya mengawali tahun baru dengan berpuasa, sebab puasa termasuk amalan yang paling utama."
Membuka tahun dengan puasa sunah merupakan amalan yang tepat. Ini mengingat Muharram adalah bulan mulia dan kira bisa meraihnya dengan amalan sunah puasa.
Sumber: NU Online.
Dream - Setiap kali memasuki awal bulan di tahun Hijriah, kita dianjurkan untuk memperbanyak amalan sholeh. Saat memasuki awal tahun penanggalan Islam ini, 10 hari pertama Muharam merupakan momen yang penuh keberkahan
Muharram merupakan salah satu dari empat bulan mulia di luar Ramadan selain Rajab, Dzulqaidah dan Dzulhijah. Bahkan Muharram dianggap memiliki derajat lebih tinggi setelah Ramadan.
Mengisi sepuluh hari awal hijriah dianjurkan dengan melaksanakan puasa sunah Muharam. Tetapi, patut diingat sunah ini berlaku umum. Artinya, amalan puasa sunah di 10 pertama berlaku untuk semua bulan.
Seperti di bulan lainnya, kita juga dianjurkan memulai ibadah ini dengan membaca niat puasa sunah Muharam. Namun begitu, niatnya bisa diucapkan di malam hari sebelumnya atau setelah matahari terbit.
Inilah yang membedakan puasa sunah dengan puasa wajib Ramadan. Pada Puasa Ramadan, niat dilakukan pada malam hari sebelumnya dan tidak sah pada siang hari.

Nawaitu shouma muharramin sunnatal lillahi ta'ala
Artinya,
" Saya niat puasa Muharram sunah karena Allah Ta'ala."
Dream - Sebentar lagi, kita akan menyambut datangnya Muharram. Bulan itu sekaligus menandai pergantian tahun Hijriah.
Muharram merupakan satu dari empat bulan mulia dalam Islam di luar Ramadan. Tiga lainnya yaitu Rajab, Dzulqaidah dan Dzulhijah.
Dikutip dari NU Online, nama Muharram sendiri memiliki makna sebagai bulan yang diharamkan. Maksudnya, bulan yang di dalamnya terdapat larangan untuk melakukan peperangan.
Masyarakat Arab zaman dulu menganggap Muharam sebagai bulan suci. Sehingga mereka tidak mau menodai kesucian bulan tersebut dengan peperangan dan pertumpahan darah.
Hal ini sebagaimana dijelaskan Ibnu Katsir dalam kitab Tafsirnya yang terkenal.
" Dinamakan Muharram karena bulan tersebut memiliki banyak keutamaan dan kemuliaan, bahkan bulan ini memiliki keistimewaan serta kemuliaan yang sangat amat sekali dikarenakan orang Arab tempo dulu menyebutnya sebagai bulan yang mulia (haram), tahun berikutnya menyebut bulan biasa."
Pada bulan ini, dianjurkan untuk memperbanyak amalan sholeh. Ini untuk meraih keutamaan yang terkandung dalam Muharram.
Salah satunya dengan memperbanyak puasa sunah. Bahkan, puasa sunah yang dijalankan pada Muharram merupakan puasa terbaik selain Ramadan.
Hal ini tertuang dalam hadis riwayat Imam Muslim.
Rasulullah Muhammad SAW bersabda, " Sebaik-baik puasa setelah bulan Ramadan adalah puasa di bulan Muharram, dan sebaik-baiknya sholat setelah sholat fardhu adalah Sholat Lail (malam)."
Hadis ini menunjukkan keutamaan berpuasa di bulan Muharram. Tetapi, karena bulan ini tidak seperti Ramadan, maka puasa yang dijalankan adalah sunah dan tidak boleh sebulan penuh.
Berikut jadwal puasa sunah yang bisa dilaksanakan sepanjang Muharram.
Puasa Senin dan Kamis
1. Senin, 2 Muharram 1441 H/ 2 September 2019 M
2. Kamis, 5 Muharram 1441 H/ 5 September 2019 M
3. Senin, 17 Muharram 1441 H/ 17 September 2019 M
4. Kamis, 20 Muharram 1441 H/ 20 September 2019 M
5. Senin, 24 Muharram 1441 H/ 24 September 2019 M
6. Kamis, 27 Muharram 1441 H/ 27 September 2019 M
Puasa Tasu'a
Ahad, 9 Muharram 1441 H/ 9 September 2019 M (sehari sebelum puasa Asyura)
Puasa Asyura
1. Senin, 10 Muharram 1441 H/ 10 September 2019 M
2. Selasa, 11 Muharram 1441 H/ 11 September 2019 M (sehari setelah puasa Asyura')
Puasa Ayyamul Bidh
1. Kamis, 13 Muharram 1441 H/ 13 September 2019 M
2. Jum'at, 14 Muharram 1441 H/ 14 September 2019 M
3. Sabtu, 15 Muharram 1441 H/ 15 September 2019 M
Advertisement
Bye Kering & Kaku, 7 Tips Agar Rambut Pria Terasa Lembut

Ferry Irwandi Galang Donasi Banjir Sumatera Tembus Rp10 Miliar: dari Rakyat untuk Rakyat

Ada Kuota 5 Persen Jemaah Haji Lansia di Setiap Provinsi, Ini Ketentuannya

PNS Dihukum Penjara 5 Tahun Setelah Makan Gaji Buta 10 Tahun

Potret Persaingan Panas di The Nationals Campus League Futsal 2025


Throwback Serunya Dream Day Ramadan Fest bersama Royale Parfume Series by SoKlin Hijab

Film `Agak Laen: Menyala Pantiku!` Tembus 2 Juta Penonton dalam 4 Hari


Bae Suzy dan Kim Seon-ho Bikin Geger Vietnam, Joging Santuy Tanpa Masker


YouTube Resmi Luncurkan Fitur 'Recap', Tampilkan Statistik Tontonan dan Profil Kepribadian Pengguna

Waspada! BPOM Rilis Daftar 34 Obat Herbal Ilegal Berbahaya, Ini Daftarnya