Dream - Hingga hari keempat penetapan Jessica Kumala sebagai tersangka kasus pembunuhan Wayan Mirna Salihin, polisi masih belum dapat mengungkap motif di balik kasus itu.
Menurut Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi, Muhammad Iqbal, dalam kasus ini tim penyidik memang tidak mengejar pengakuan tersangka.
" Tidak perlu lah tersangka buka motif, karena kami tidak mengejar pengakuan," kata Iqbal di Polda Metro Jaya, Senin 2 Februari 2016.
Dalam kasus kematian Mirna, Iqbal menjelaskan, tim penyidik memilih menguatkan alat bukti yang ada. Sebab, alat bukti itu nantinya akan menjadi bagian terpenting untuk menyelaraskan kesaksian tersangka dengan fakta yang didapat tim penyidik.
" Kami menguatkan alat bukti. Sehingga nanti sinkron dengan (fakta-red) yang ada. Inilah tugas penyidik untuk membuktikan," ujar dia menjelaskan.
Meski begitu, Iqbal enggan memerinci alat bukti apa saja tang didapat tim penyidik. Dia hanya memastikan polisi telah memiliki minimal dua alat sebagai dasar penetapan tersangka.
" Kan sudah sering disampaikan, minimal dua alat bukti. Tapi, kami tidak bisa sampaikan apa itu. Mohon maaf," ujar dia.
Persoalan inilah yang kemudian dipertanyakan oleh kuasa hukum Jessica. Tetapi, Iqbal menegaskan penolakan itu merupakan bagian dari penyidikan.
" Tidak masalah, itu strategi penyidikan. Silahkan kita berperang," ucap dia. (Ism)
Dream - Polisi menetapkan Jessica Kumala Wongso terkait kematian Wayan Mirna Salihin. Jessica telah ditangkap saat berada di sebuah hotel di kawasan Jakarta Utara, Sabtu 30 Januari 2016. Saat ini, Jessica masih menjalani pemeriksaan di Mapolda Metro Jaya.
Jessica merupakan teman Mirna. Kala itu mereka mengadakan pertemuan di Kedai Kopi Olivier, Grand Indonesia. Jessica, Mirna, dan seorang kawan mereka, Hani. Jessica pula yang memesankan " kopi maut" yang diminum oleh Mirna sebelum tewas.
Mirna tewas setelah menyeruput kopi yang dipesan Jessica. Sebenarnya, Hani juga mencicipi kopi tersebut. Namun hanya sedikit. Sementara, Mirna tewas. Penyelidikan yang dilakukan plisi menunjukkan, kopi tersebut mengandung sianida. Zat beracun.
Terkait kematian Mirna, Jessica telah berulang kali diperiksa. Statusnya sebagai saksi. Dia berulang kali menegaskan tidak terkait dengan kematian sohibnya itu. Namun, kini Jessica berstatus tersangka.
Berikut pengakuan-pengakuan Jessica:
Dugaan mengenai misteri kisah cinta segitiga di balik meninggalnya Wayan Mirna Salihin yang tewas usai meminum kopi di kedai kopi Olivier, Grand Indonesia, Rabu, 6 Januari 2016, akhirnya terjawab.
Kawan dekat korban, Jessica Kumala, yang diduga sakit hati dengan Mirna bukan penyuka sesama jenis.
Pengakuan itu disampaikan pengacara Jessica, Yudi Wibowo. Menurut Yudi, Jessica memiliki kekasih, seorang pria warga negara asing.
" Enggak benar ada cinta segitiga. Jessica itu punya pacar bule," kata Yudi, saat di Direktorat Reserse Kriminal Umum, Polda Metro Jaya, Selasa 19 Januari 2016.
Yudi mengakui, Jessica tidak menyukai pria Indonesia. Sepengetahuannya, Jessica selalu menjalin cinta dengan pria asing. Tapi, Yudi tak menjelaskan dari negara manakah kekasih Jessica berasal.
" Dia nggak suka (cowok) Indonesia. Kekasihnya berwarga negara asing itu namanya Patrick," ucap dia.
Yudi menuturkan kedekatan yang terjalin antara Jessica dan Mirna hanya sebatas pertemanan. Keduanya, kata Yudi, dekat karena sekolah di universitas yang sama di Sidney, Australia.
" Mereka memang bersahabat, karena sama-sama dari Indonesia juga. Tetapi, keduanya tidak tinggal di rumah yang sama. Jessica tinggal sendirian, sedangkan Mirna tinggal bersama orangtuanya," kata dia. (Ism)
Dream - Tersangka kasus pembunuhan Wayan Mirna Salihin, Jessica Kumala Wongso, langsung diperiksa penyidik Polda Metro Jaya setelah ditangkap di Hotel Neo, Mangga Dua Square, Jakarta Utara, Sabtu 30 Januari 2016. Dalam pemeriksaan itu, penyidik menunjukkan rekaman CCTV yang diambil dari kedai Olivier, tempat Mirna minum kopi yang mengandung sianida.
Dan Jessica terlihat dalam rekaman CCTV yang ditunjukkan oleh penyidik dalam pemeriksaan tersebut. " Saya lihat, ada gerakan dia (Jessica) memindahkan gelas," kata Edy Hasibuan, Komisioner Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas).
Edy hadir di ruang penyidikan Jessica untuk mengawasi proses pemeriksaan tim penyidik Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro. Dia menambahkan, dalam rekaman itu, Jessica tampak menutupi kopi Vietnam yang dipesan dengan tas miliknya. " Kopi dipindahkan ke tempatnya yang ditutupi bag," kata dia.
Tetapi, kata dia, dalam rekaman kamera keamanan tersebut tidak terlihat Jessica memasukkan sesuatu ke dalam gelas kopi Vietnam yang diminum Mirna itu. " Lokasi (Jessica) sangat jauh dari dari CCTV," terang Edy.
Meski begitu, dia menganggap rekaman kamera keamanan tersebut dapat menjadi petunjuk kuat bahwa Jessica mengatur letak minuman yang dipesannta. Jessica, tambah Edy, sempat tertangkap menolehkan kepala ke kanan dan kiri.
Edy menduga gerakan itu menunjukkan Jessica sedang mengawasi lingkungan di sekitarnya. " Bagaimana wajahnya (Jessica) terus memandang ke sana ke mari," ujar dia.
Pada 6 Januari lalu, Mirna memang bertemu dengan Jessica dan Hani. Mereka berkumpul di kedai Olivier, Grand Indonesia, Jakarta Pusat. Jessica memesan kopi yang diminum Mirna sebelum tewas. Setelah diperiksa di laboratorium, kopi itu ternyata mengandung sianida.
Terkait rekaman ini, tak ada penyidik yang bersedia memberikan keterangan. Sebelumnya, Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Krishna Murti, juga tak mau menyampaikan materi pemeriksaan terhadap Jessica.
Sementara itu, pengacara Jessica, Yudi Wibowo, mengatakan, polisi tak punya cukup bukti untuk menetapkan kliennya sebagai tersangka kasus pembunuhan Mirna. Sehingga dia keberatan dengan keputusan polisi. " Buktinya nggak kuat kok main tangkap, ini kan negara hukum," kata Yudi ketika dihubungi.
Yudi akan segera ke Jakarta untuk berkoordinasi dengan Jessica. " Senin (1 Februari 2016) besok saya bicarakan soal ini. Klien saya nggak punya senjata, bukan teroris juga kok bisa ditangkap seperti ini ya," tutur Yudi yang mengaku heran dengan penangkapan Jessica.
Dream - Jessica Kumala Wongso, resmi ditahan mulai sabtu malam 30 Januari 2016. Jessica yang diperiksa sebagai tersangka sejak pukul 09.00 WIB resmi ditahan mulai 22.15 WIB.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Pol Khrisna Murti mengatakan, penyidik resmi menahan Jessica mulai pukul 22.15 WIB. Untuk alasan penahanan Khrisna belum menyebutkan. " Dia sudah resmi kami tahan malam ini," katanya.
Selanjutnya, pemeriksaan akan dilanjutkan Minggu (31/1) pagi. " Pemeriksaan tadi juga didampingi pengacaranya, sekarang dia sudah terlihat lelah maka kami lanjutkan besok," ujarnya.
Polda Metro Jaya pun akan membeberkan kasus pembunuhan Wayan Mirna Salihin pada hari ini, Minggu 31 Januari 2016. Penyidik akan memberikan keterangan setelah menetapkan Jessica Kumala Wongso sebagai tersangka.
Dream - Jessica Kumala Wongso yang kini ditahan di rumah tahanan Direktorat Perawatan Tahanan dan Barang Bukti Polda Metro Jaya sempat tidak mau makan.
Ini lantaran dia tidak selera dengan makanan yang disediakan untuk para tahanan.
" Jessica sedikit kurang nafsu makan barang kali menu makanan yang diberikan ke Jessica tidak begitu sesuai dengan yang dia inginkan," Kepala Bidang Kedokteran dan Kesehatan Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi, Musyafak, Senin, 1 Februari 2016.
Kata Musyafak, selain makanan yang disediakan, ada kemungkinan Jessica tidak nafsu makan.
Musyafak menjelaskan, kondisi psikologis Jessica yang belum beradaptasi dengan lingkungan baru di ruang tahanan menjadi kemungkinan lainnya.
" Mungkin belum bisa menyesuaian tempat dia sekarang," ujar dia.
Meski begitu, Musyafak memastikan jika saat ini kondisi kesehatan Jessica dalam keadaan baik.
Tidak ada keluhan masalah kesehatan yang dialami perempuan alumnus Billy Blue College, Sidney, Australia itu.
Kondisi itu dipastikan Musyafak, saat tim dokter memeriksa kondisi kesehatan Jessica pada Minggu sore, 31 Januari 2016.
" Jessica dalam keadaan sehat, tidak ada keluhan kesehatan yang berarti," katanya.
Dari informasi terakhir yang diterima, Musyafak memastikan jika nafsu makan Jessica juga sudah kembali pulih. Jessica sudah mau makan hidangan yang disediakan untuk para tahanan.
" Jessica (sudah) mau makan kok," kata dia.
Seperti yang diketahui sebelumnya, Jessica telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus kematian Wayan Mirna Salihin sejak Jumat, 29 Januari 2016, pukul 23.00 WIB.
Pada Sabtu, 30 Januari 2016, pukul 07.45 WIB, penyidik menangkap Jessica di Hotel Neo, Mangga Dua, Jakarta Utara.
Malamnya, Jessica ditahan di ruang tahanan Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya pada pukul 22.30 WIB. Dalam surat penahanan bernomor SP.Han/100/1/2016/Ditreskrimum, Jessica ditahan mulai 30 Januari, hingga 18 Februari 2016.
Dream - Tayangan rekaman kamera keamanan atau Close Circuit Television (CCTV) milik kedai kopi Olivier, disebut-sebut menjadi alat bukti penting dalam mengungkap tersangka kasus kematian Wayan Mirna Salihin.
Dalam rekaman kamera CCTV terlihat aktivitas Jessica hingga menjelang kematian Mirna.
Meski begitu, Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Muhammad Iqbal enggan menjelaskan secara detail rekaman itu. Menurut dia, materi rekaman itu menjadi salah satu alat bukti yang sedang diperkuat.
" Kami sedang melelukan penguatan alat bukti. Mohon maaf kepada masyarakat, penyidik Polda Metro Jaya tidak dapat menyampaikan materi penyidikan," kata Iqbal di Mapolda Metro Jaya, Senin, 1 Februari 2016.
Menurut Iqbal, penjelasan mengenai materi penyidikan termasuk di dalamnya alat bukti dapat menggiring publik membentuk opini.
" Saat ini kami fokus menyelesaikan berkas perkara dan penguatan alat bukti. Materi penyidikan belum dapat kami sampaikan," ujar dia.
Materi rekaman kamera keamanan kedai kopi Olivier itu sempat disinggung oleh Komisiner Komisi Kepolisian Nasional Edy Hasibuan. Dia sempat melihat Jessica melakukan gerakan saat pesanan minuman datang di mejanya.
" Saya lihat, ada gerakan dia (Jessica-red) memindahkan gelas," kata dia usai mengunjungi Jessica di Gedung Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Sabtu, 30 Januari 2016.
Dalam rekaman yang ditunjukkan, dia juga melihat Jessica tampak menutupi kopi Vietnam yang dipesan dengan tas kantong miliknya.
" Kopi dipindahkan ke tempatnya yang ditutupi bag," kata dia.
Tetapi, dia menjelaskan, dalam rekaman kamera keamanan tersebut tidak terlihat Jessica memasukkan sesuatu ke dalam gelas kopi Vietnam yang dipesannya.
" Lokasi Jessica sangat jauh dari dari CCTV," ujarnya. (Ism)
Advertisement
Walkot Tegal Selesai Akad Tepuk Sakinah Sambil Berdiri, Jokowi Sampai Tahan Tawa
Asam Urat di Usia Muda? Ini 7 Penyebab dan Cara Mencegahnya
Komunitas Muda Mudi Surabaya, Peduli Lingkungan Lewat Langkah Kecil Berdampak Nyata
BPKH Setor Rp2,7 Triliun ke Arab Saudi untuk DP Haji 2026
10 Usulan Dewan Pers Soal Perubahan UU tentang Hak Cipta