Wakil Ketua DPR RI Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat (Korkesra), Cucun Ahmad Syamsurijal
Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) bersama Kementerian Kesehatan (Kemenkes) secara resmi meluncurkan Presidium Kaukus Kesehatan DPR RI sekaligus menggelar High-Level Focus Group Discussion (FGD) bertajuk Koalisi Bersama Lawan Dengue (KOBAR Lawan Dengue), di Gedung Nusantara, Senayan, Jakarta, Senin (26/5/2025). Langkah ini menjadi inisiatif strategis guna memperkuat kolaborasi lintas sektor dalam menanggulangi Demam Berdarah Dengue (DBD), dengan target ambisius mencapai nol kematian akibat DBD pada tahun 2030.
Wakil Ketua DPR RI Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat (Korkesra), Cucun Ahmad Syamsurijal, menjelaskan bahwa Kaukus Kesehatan DPR dibentuk untuk menjadi forum strategis antar komisi dan fraksi di DPR RI dalam menghadapi isu-isu kesehatan secara terpadu, termasuk permasalahan DBD yang kian mengkhawatirkan.
“ Angka kematian akibat DBD bukan hanya statistik, tapi cerminan lemahnya sistem respons kita. Ini saatnya bergeser dari pendekatan reaktif menjadi strategi kolaboratif yang proaktif dan prediktif,” jelas Cucun.
Sampai bulan Mei 2025, lebih dari 56.000 kasus DBD telah tercatat di Indonesia, dengan angka kematian mencapai lebih dari 250 jiwa yang tersebar di 456 kabupaten/kota di 34 provinsi. Cucun menyebut, di Kabupaten Bandung saja tercatat 3.529 kasus dan 38 kematian, menjadikannya sebagai salah satu wilayah dengan tingkat kematian tertinggi akibat DBD. Wilayah ini juga merupakan daerah pemilihannya.
Sementara itu, Wakil Menteri Kesehatan, Dante Saksono Harbuwono, mengungkapkan bahwa DBD masih menjadi tantangan serius di banyak negara berkembang. Menurutnya, sekitar 40 persen populasi dunia berada dalam risiko tertular penyakit ini. Indonesia bahkan masuk dalam lima besar negara dengan jumlah kasus DBD terbanyak, bersama Brasil, Kolombia, Meksiko, dan Vietnam.
“ Tahun 2024 mencatat lebih dari 257.000 kasus DBD dan sekitar 1.400 kematian di Indonesia. Untuk mencapai target nol kematian pada 2030, dibutuhkan kolaborasi nyata antar-stakeholder,” kata Dante.
Menanggapi hal itu, Cucun menegaskan bahwa DPR RI melalui fungsi legislasi, pengawasan, dan penganggaran, akan terus mendukung kebijakan strategis di bidang kesehatan. Dengan terbentuknya koalisi bersama dan presidium kaukus, DPR dan Kemenkes berharap dapat mengakselerasi advokasi kebijakan, mempercepat distribusi vaksin, mengedukasi publik berdasarkan data, serta memperkuat sistem deteksi dini dan respons terhadap wabah seperti DBD.
" Kolaborasi ini adalah awal dari langkah nyata, menyatukan visi dan kekuatan nasional untuk melindungi generasi bangsa. DBD bisa kita kalahkan, asal kita tidak bekerja sendiri-sendiri," tandas Politisi Fraksi PKB itu.
Sebagai tambahan informasi, peluncuran ini dihadiri oleh sejumlah tokoh penting seperti Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Putih Sari, Koordinator Presidium Kaukus Kesehatan sekaligus Anggota Komisi IX DPR Netty Prasetiyani Heryawan, serta para Ketua Kelompok Fraksi Komisi IX DPR RI.
Turut hadir pula Direktur Utama BPJS Kesehatan Ali Ghufron Mukti, Co-Founder KOBAR Lawan Dengue Emanuel Melkiades Laka Lena, Presiden Direktur PT Takeda Innovative Medicines Andreas Gutknecht, Direktur Utama Biofarma Shadiq Akasya, Direktur Medis dan Hubungan Kelembagaan Biofarma Sri Harsi Teteki, serta Vice President Komersial Nasional Biofarma Fitri Puspadewi.
Advertisement
Momen Prabowo Saksikan Penyerahan Uang Pengganti Kerugian Negara Rp13,25 Triliun dari Korupsi CPO
Mantan Ketum PSSI Usulkan STY Kembali Latih Timnas, Ini Alasannya
Wanita Ini 400 Kali Operasi Plastik Selama 15 Tahun
Potret Keren Yuki Kato Taklukan Chicago Marathon 42,2 Kilometer
16 Peneliti dari ITB Masuk Daftar World Top 2% Scientists 2025
9 Kalimat Pengganti “Tidak Apa-Apa” yang Lebih Hangat dan Empatik Saat Menenangkan Orang Lain
PT Taisho Luncurkan Counterpain Medicated Plaster, Inovasi Baru untuk Atasi Nyeri Otot dan Sendi
Benarkah Gaji Pensiunan PNS Naik Bulan Ini? Begini Penjelasan Resminya!
Azizah Salsha di Usia 22 Tahun: Keinginanku Adalah Mencari Ketenangan
Momen Prabowo Saksikan Penyerahan Uang Pengganti Kerugian Negara Rp13,25 Triliun dari Korupsi CPO