Menuju Nol Kematian Akibat DBD, DPR Dorong Sinergi Multipihak Lewat KOBAR Lawan Dengue

Reporter : Daniel Mikasa
Senin, 26 Mei 2025 17:59
Menuju Nol Kematian Akibat DBD, DPR Dorong Sinergi Multipihak Lewat KOBAR Lawan Dengue
Tahun 2024 mencatat lebih dari 257.000 kasus DBD dan sekitar 1.400 kematian di Indonesia. Untuk mencapai target nol kematian pada 2030, dibutuhkan kolaborasi nyata antar-stakeholder.

Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) bersama Kementerian Kesehatan (Kemenkes) secara resmi meluncurkan Presidium Kaukus Kesehatan DPR RI sekaligus menggelar High-Level Focus Group Discussion (FGD) bertajuk Koalisi Bersama Lawan Dengue (KOBAR Lawan Dengue), di Gedung Nusantara, Senayan, Jakarta, Senin (26/5/2025). Langkah ini menjadi inisiatif strategis guna memperkuat kolaborasi lintas sektor dalam menanggulangi Demam Berdarah Dengue (DBD), dengan target ambisius mencapai nol kematian akibat DBD pada tahun 2030.

Wakil Ketua DPR RI Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat (Korkesra), Cucun Ahmad Syamsurijal, menjelaskan bahwa Kaukus Kesehatan DPR dibentuk untuk menjadi forum strategis antar komisi dan fraksi di DPR RI dalam menghadapi isu-isu kesehatan secara terpadu, termasuk permasalahan DBD yang kian mengkhawatirkan.

“ Angka kematian akibat DBD bukan hanya statistik, tapi cerminan lemahnya sistem respons kita. Ini saatnya bergeser dari pendekatan reaktif menjadi strategi kolaboratif yang proaktif dan prediktif,” jelas Cucun.

Sampai bulan Mei 2025, lebih dari 56.000 kasus DBD telah tercatat di Indonesia, dengan angka kematian mencapai lebih dari 250 jiwa yang tersebar di 456 kabupaten/kota di 34 provinsi. Cucun menyebut, di Kabupaten Bandung saja tercatat 3.529 kasus dan 38 kematian, menjadikannya sebagai salah satu wilayah dengan tingkat kematian tertinggi akibat DBD. Wilayah ini juga merupakan daerah pemilihannya.

Sementara itu, Wakil Menteri Kesehatan, Dante Saksono Harbuwono, mengungkapkan bahwa DBD masih menjadi tantangan serius di banyak negara berkembang. Menurutnya, sekitar 40 persen populasi dunia berada dalam risiko tertular penyakit ini. Indonesia bahkan masuk dalam lima besar negara dengan jumlah kasus DBD terbanyak, bersama Brasil, Kolombia, Meksiko, dan Vietnam.

“ Tahun 2024 mencatat lebih dari 257.000 kasus DBD dan sekitar 1.400 kematian di Indonesia. Untuk mencapai target nol kematian pada 2030, dibutuhkan kolaborasi nyata antar-stakeholder,” kata Dante.

Menanggapi hal itu, Cucun menegaskan bahwa DPR RI melalui fungsi legislasi, pengawasan, dan penganggaran, akan terus mendukung kebijakan strategis di bidang kesehatan. Dengan terbentuknya koalisi bersama dan presidium kaukus, DPR dan Kemenkes berharap dapat mengakselerasi advokasi kebijakan, mempercepat distribusi vaksin, mengedukasi publik berdasarkan data, serta memperkuat sistem deteksi dini dan respons terhadap wabah seperti DBD.

" Kolaborasi ini adalah awal dari langkah nyata, menyatukan visi dan kekuatan nasional untuk melindungi generasi bangsa. DBD bisa kita kalahkan, asal kita tidak bekerja sendiri-sendiri," tandas Politisi Fraksi PKB itu.

Sebagai tambahan informasi, peluncuran ini dihadiri oleh sejumlah tokoh penting seperti Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Putih Sari, Koordinator Presidium Kaukus Kesehatan sekaligus Anggota Komisi IX DPR Netty Prasetiyani Heryawan, serta para Ketua Kelompok Fraksi Komisi IX DPR RI.

Turut hadir pula Direktur Utama BPJS Kesehatan Ali Ghufron Mukti, Co-Founder KOBAR Lawan Dengue Emanuel Melkiades Laka Lena, Presiden Direktur PT Takeda Innovative Medicines Andreas Gutknecht, Direktur Utama Biofarma Shadiq Akasya, Direktur Medis dan Hubungan Kelembagaan Biofarma Sri Harsi Teteki, serta Vice President Komersial Nasional Biofarma Fitri Puspadewi.

Beri Komentar