'Bapak Para Penipu', Pria Ini Pura-Pura Punya 188 Anak untuk Raup Rp34 Miliar

Reporter : Okti Nur Alifia
Sabtu, 5 Maret 2022 19:19
'Bapak Para Penipu', Pria Ini Pura-Pura Punya 188 Anak untuk Raup Rp34 Miliar
Berpura-pura memiliki 188 anak, pria ini raup untung dari hasil kredit pajak dan tunjangan anak sampai miliaran rupiah.

Dream - Bapak dari semua penipu. Demikian julukan yang diberikan untuk Ali Bana Mohammed. Pria 40 tahun ini mengakali sistem kredit pajak dan tunjangan anak. Dari kejahatannya, dia meraup hampir 2 pound sterling atau sekitar Rp34 miliar.

Ali Bana menggunakan teman-teman dan keluarganya untuk membantu kejahatannya. Modus penipuannya dengan pengajuan permohonan palsu menggunakan beberapa nama berbeda.

Aksi penipuan ini terus berlangsung sampai akhirnya departemen Pendapatan dan Bea Cukai Inggris menjadi curiga.

Mereka melihat dua nomor yang sama berulang kali yang digunakan untuk menelepon pusat panggilan, terhadap aduan yang tampaknya tidak terkait.

Tim dari Departemen Pekerjaan dan Pensiun dengan julukannya sebagai Operation Paratrooper pun langsung dikerahkan untuk menyelidiki kasus ini.

1 dari 4 halaman

Hukuman Penjara

Enam dari mereka yang terlibat dalam penipuan ini menerima hukuman penjara dengan total lebih dari 13 tahun di Liverpool Crown Court.

Ali Bana yang menjadi otak kejahatan dari Hulme, Manchester, dihukum tiga setengah tahun penjara setelah mengakui 29 tuduhan penipuan.

Sebelumnya, Ali Bana telah divonis 16 tahun penjara terkait kasus kejahatan narkoba dan imigrasi.

2 dari 4 halaman

Penipun Besar-besaran

Kevin Slack, sang jaksa penuntut, mengatakan, Ali Bana mempunyai enam kaki tangan, yang berada di Somalia tetapi juga tinggal di Manchester, Birmingham, dan London. Ini merupakan bagian dari 'penipuan besar-besaran' yang dilakukan oleh Ali Bana pada tunjangan anak Inggris dan sistem kredit pajak.

Dia telah membuat klaim setidaknya 70 nama dewasa yang berbeda selama sembilan tahun. Dalam beberapa kasus, ia membajak identitas orang lain. Sementara empat terdakwa mengizinkan klaim palsu atas nama mereka dengan imbalan bagi hasil.

" Anak-anak itu fiktif," kata Slack.

" Semua 188 anak yang berbeda, yang diklaim sepenuhnya fiktif," lanjut Slack.

Pemerintah membayar £1,4 juta atau sekitar Rp26 miliar dalam bentuk kredit pajak dan £346.000 atau sekitar Rp6,5 miliar untuk tunjangan anak.

 

3 dari 4 halaman

Catatan Identitas Palsu

Ketika penyelidik menggerebek rumah Ali Bana, jaksa mengatakan ada catatan yang disembunyikan di lemari.

" Beberapa buku catatan tulisan tangan yang disembunyikan di bawah pakaian di bagian belakang lemari," kata Jaksa.

Tedapat catatan identitas yang digunakan untuk mengajukan klaim, nama dan tanggal lahir anak-anak fiktif, rekening bank dan kode jenis bank tempat pembayaran dilakukan dan perincian kata sandi telepon yang digunakan saat menelepon yang berhubungan dengan klaim-klaim tersebut. 

 

4 dari 4 halaman

Mohamed Dalang dari Semua Penipuan

Seorang ahli tulisan tangan menyimpulkan bahwa Mohamed telah menulis catatan yang ditemukan petugas di rumahnya.

Slack juga mengatakan penipu ini memiliki beberapa rekening bank, baik atas namanya sendiri atau nama samaran di mana uang tunai dibayarkan.

Mohamed adalah dalang dari penipuan, dan dalam banyak kasus dia bisa bertindak sendiri. Namun ada pula orang lain yang juga telah membantunya.

" Namun, dalam kasus lain, dia membutuhkan bantuan orang lain dan terdakwa lainnya setuju untuk melakukan penipuan tertentu dengannya," tambah Slack.

Hakim Brian Cummings QC pun memuji keterampilan dan tekad para penyelidik yang mampu mengungkap kasus penipuan ini. 

Sumber: dailystar.co.uk

Beri Komentar