Sampah/ Foto: Shutterstock
Dream - Mudik menjadi tradisi yang dilakukan masyarakat yang merayakan Hari Raya Idul Fitri. Selain kemacetan di jalan raya, ratusan juta pemudik yang pulang kampung juga meninggal sampah yang jumlahnya sangat fantastis.
Berjam-jam di kendaraan tentunya membuat kegiatan makan, minum dan bersih-bersih dilakukan di dalam mobil maupun di rest area. Aktivitas ini membuat sampah kemasan dan minuman yang dikonsumsi setiap harinya oleh ratusan juta pemudik tentunya semakin bertambah.
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, memperkirakan jumlah sampah yang dihasilkan selama arus mudik bsia mencapai 49.520 ton dari sekitar 123,8 juta pemudik lebaran tahun 2023.
Dengan rata-rata harian produksi sampai di kota metropolitan dengan populasi lebih dari 1 juta jiwa sebanyak 1.300 ton, jumlah sampai yang dihasilkan pemudik tersebut setara dengan 83 kali lipat lebih banyak.
Timbulan sampah tersebut berasal dari sisa makanan, sampah plastik kemasan makanan dan minuman yang ada pada tiap titik pemberhentian ataupun di sepanjang jalur mudik.
Mengatasi persoalan sampai tersebut, Danone Indonesia melalui Danone-AQUA meluncurkan kampanye Mudik Bijak Sampah. Dengan program ini, perusahaan menyediakan sejumlah kotak pengumpulan botol plastik bekas pakai (drop box) di beberapa rest area pada ruas jalan tol pulau Jawa.
“ Kami mencoba edukasi para pemudik, agar dapat membawa kesadaran dan kebiasaan baik untuk mengelola sampah,” jelas Karyanto Wibowo, Sustainable Development Director Danone Indonesia pada keterangan tertulis yang diterima Dream.
Para pemudik dapat meletakkan botol plastik AQUA bekas pakai dalam kotak pengumpulan di booth penjualan AQUA yang tersebar di beberapa rest area seperti, KM 88, KM 147 tol Cipularang, serta KM 166 tol Cipali dan mengunggah foto aksi mereka di media sosial.
Kampanye Mudik Bijak Sampah bertujuan untuk mengedukasi lebih banyak masyarakat Indonesia agar mengubah perilaku serta meningkatkan keterlibatan dalam mengurangi, mengelola, dan memilah sampah, khususnya sampah plastik.
“ Kampanye ini diharapkan dapat mendukung nasional dan pemerintah daerah dalam mengurangi jumlah sampah plastik yang tidak terkelola dengan baik saat tingginya aktivitas perjalanan masyarakat saat mudik,” tambah Karyanto.
Dream - Badan Pangan Dunia atau FAO menyebut hampir 1.3 juta ton makanan terbuang menjadi sampah di seluruh dunia. Sampah makanan dan sampah dapur ini meliputi berbagai macam proses, dari pertanian hingga konsumsi.
Dilansir dari Conserve Energy Future, ketika sampah dapur sudah sampai ke pembuangan, lapisan tanah akan mengurai dan menghasilkan gas rumah kaca yang lebih kuat menangkap karbondioksida.
Dengan mengalihkan sampah dapur dan makanan dari tempat pembuangan, kita bisa mengurangi dampak karbon, memanfaatkan energi terbarukan, dan mengembalikan nutrisi penting ke dalam tanah.
Sampah makanan dan sampah dapur dapat dengan mudah didaur ulang dan digunakan untuk mengurangi emisi gas rumah kaca.
Untuk mendapatkan manfaat yang baik tersebut, ada empat cara yang bisa digunakan untuk mendaur ulang sampah dapur menjadi lebih bermanfaat.
Selain itu, rumah tangga biasa menghasilkan hampir 474 pon sisa makanan setiap tahunnya. Ketika sampah dapur ini dibawa ke pembuangan sampah, memang mereka akan terurai dengan sendirinya. Namun, mereka akan melepaskan metana dan menambah emisi rumah kaca.
Pengomposan menjadi salah satu cara mendaur ulang sampah dapur yang paling mudah dan ramah lingkungan.
Ada beberapa kota yang sudah ramah dengan sistem pengomposan sehingga membuat wilayah pembuangan khusus organik. Namun sayangnya hal ini belum banyak dilakukan di Indonesia.
Sahabat Dream bisa melakukan pengomposan sendiri di rumah, dengan memisahkan sampah di halaman rumah. Membaginya menjadi 4 bagian, yaitu sampah dapur hijau, coklat, sisa makanan, dan kemasan daur ulang.
PBB pernah memperkirakan, jika petani dan pemilik ternak memberi makan hewan mereka dengan sisa makanan yang diizinkan hukum, produksi dan konsumsi gandum bisa dialihkan pada 3 miliar orang di seluruh dunia.
Bahkan, pengalihan sisa makanan untuk hewan menjadi strategi yang aman dan efektif untuk mendaur ulang sampah dapur dan makanan. Untuk melakukan hal ini, Sahabat Dream bisa menerapkannya dengan bekerja sama dengan peternak lokal.
Atau bisa juga mengumpulkan dan memilah sampah dapur yang kemudian diberikan pada hewan peliharaan kita, itu kalau memelihara hewan di rumah.
Advertisement
Mantan Ketum PSSI Usulkan STY Kembali Latih Timnas, Ini Alasannya
Wanita Ini 400 Kali Operasi Plastik Selama 15 Tahun
Potret Keren Yuki Kato Taklukan Chicago Marathon 42,2 Kilometer
16 Peneliti dari ITB Masuk Daftar World Top 2% Scientists 2025
Museum Louvre Dibobol Hanya dalam 4 Menit, 8 Perhiasan Raib
Harapan Baru bagi Pasien Kanker Payudara Lewat Terapi Inovatif dari AstraZeneca
Rangkaian acara Dream Inspiring Women 2023 di Dream Day Ramadan Fest Day 5
Sentuhan Gotik Modern yang Penuh Karakter di Koleksi Terbaru dari Dr. Martens x Wednesday
Panas Ekstrem, Warga Cianjur Sampai Tuang 2 Karung Es Batu ke Toren
ParagonCorp Sukses Gelar 1’M Star 2025, Ajang Kompetisi para Frontliners
Kronologi Pencurian Perhiasan 4 Menit di Museum Louvre yang Bikin Geger Prancis
Waspada! 5 Sayuran yang Sebaiknya Tidak Dikonsumsi Penderita Penyakit Ginjal