Ilustrasi (Foto: Shutterstock)
Dream - Pihak kepolisian India mendakwa pria pengguna Twitter yang meminta bantuan untuk menemukan oksigen bagi kakeknya yang sedang sekarat. Pihak berwenang di negara bagian Uttar Pradesh, mendakwa Shashank Yadav dengan kasus penyebaran hoaks atas kekurangan oksigen " dengan maksud menyebabkan ketakutan atau kepanikan" .
Dilansir dari BBC, Kamis 29 April 2021, Yadav dalam cuitannya tidak pernah menyinggung soal Covid-19 dan dirinya terancam dipenjara.
Petugas Kepolisian di kota Amethi menyebut, hoaks yang dibeberkan Yadav membuat orang lain melayangkan tuduhan terhadap pemerintah dan menjatuhkan dakwaan pidana kepadanya pada Selasa malam lalu.
" Shashank Yadav didakwa karena menyebarkan informasi menyesatkan," ujar petugas polisi senior Amethi, Arpit Kapoor, dikutip dari Indian Express, Kamis 29 April 2021.
Dengan didakwanya Yadav atas cuitannya, mendapat kritikan tajam dari publik atas kebobrokan kebebasan sipil dalam berbicara dan mengutarakan pendapat.
Sebelumnya, pada Senin, Yadav, 26 tahun, mengunggah status singkat di Twitter memohon bantuan tabung oksigen dengan menyebutkan akun aktor Bollywood, Sonu Sood. Dalam cuitannya, ia tidak menyebutkan soal virus corona atau penyakit apa yang diderita kakeknya.
Permohonannya itu langsung mendapat responss dari temannya yang menghubungi seorang jurnalis di Wire.
Menteri Smiti Imrani yang merupakan anggota parlemen dari Amethi, kemudian merespons cuitan Yadav dengan menghubunginya pada malam hari serta menghubungi pejabat lokal. Hingga hari ini, Imrani belum berkomentar soal dakwaan terhadap Yadav.
Kakek Yadav kemudian diketahui meninggal pada Senin malam kemungkinan akibat serangan jantung. Pejabat setempat mengatakan, sang kakek tidak menderita Covid-19 namun pernyataan tentang kematiannya belum jelas.
Uttar Pradesh sendiri diketahui menjadi salah satu negara bagian yang paling parah dihantam gelombang kedua wabah virus Corona. Kepala Menteri Yogi Adityanath, dituding meremehkan kasus mengerikan ini.
Pada awal pekan lalu Adityanath, koalisi sayap kanan Perdana Menteri Narendra Modi, meminta segala hal yang berhubungan dengan desas-desus atau propaganda keparahan di wilayahnya agar ditindak.
Dalam sebuah pernyataan ia juga menyebutkan bahwa rumah sakit di wilayahnya tidak kekurangan oksigen, mski fasilitas kesehatan tengah kewalahan menangani pasien.
Sumber: Indian Express
Advertisement
Main Cantik Indonesia, Komunitas Seru Buat Perempuan Pecinta Motor

Amazon Bakal PHK 30.000 Karyawan, Terbesar Sejak 2022

Tutup Jalan Saat Hajatan Tanpa Izin, Warga Surabaya Bakal Didenda Rp50 Juta

Jakarta Fashion Week 2026, Tampilkan Karya Lebih dari 100 Desainer

Jakarta Expat Tennis Ladder, Komunitas yang Jadi Rumah Kedua Para Ekspatriat
