Korban Gempa Bumi Nepal
Dream - Dunia terenyuh dengan gempa besar yang menimpa Nepal. Banjir sumbangan dari berbagai negara mengalir ke kota Kathmandu. Ironisnya, sejumlah barang justru merupakan barang yang tak layak disumbangkan.
Mengutip laman straitstimes.com, Sabtu, 9 Mei 2015, pimpinan logistik pengumpulan sumbangan Singapura, Edmund Chew, menemukan sejumlah barang sumbangan yang tak layak diberikan. Penyumbang seolah hanya ingin membuang barang-barangnya.
Barang sumbangan tak layak pakai itu diantara pakaian dalam bekas, obat kadaluwarsa, dan permainan puzzle. Bahkan, sebuah tempat tidur bayi bekas juga turut disumbangkan.
" Jika Anda memang berniat menyumbang, coba tanykan pada diri sendiri apakah barang yang disumbangkan berguna," ujar pria 60 tahun yang merupakan Managing Director dari Astran.
Edmund menyarankan para pendonor memberikan barang-barang seperti selimut, sweater, obat-oabatan, sleeping bag, tenda, senter, maupun bahan makanan seperti beras atau produk dalam kaleng yang bisa tahan enam bulan.
Gempa nepal setidaknya telah berhasil mengumpulkan 90 ton barang dari seluruh dunia. Saat ini, hampir sepertiganya telah dikirimkan ke Nepal.
Sekitar 300 relawan dilibatkan untuk menyeleksi barang-barang yang akan dikirimkan melalui Astrans di Tuas. Tercatat ada 5 persen barang sumbangan yang tak bisa dipakai. (Ism)
Advertisement
Dari Langgar ke Bangsa: Jejak Sunyi Kiai dan Santri dalam Menjaga Negeri

Pria Ini Punya Sedotan Emas Seharga Rp233 Juta Buat Minum Teh Susu

Celetukan Angka 8 Prabowo Saat Bertemu Presiden Brasil

Paspor Malaysia Duduki Posisi 12 Terkuat di Dunia, Setara Amerika Serikat

Komunitas Rubasabu Bangun Budaya Membaca Sejak Dini


Hj.Erni Makmur Berdayakan Perempuan Kalimantan Timur Lewat PKK

Lihat Video Baut Kendur Thai Lion Air Saat Terbang yang Bikin Geger



Dari Langgar ke Bangsa: Jejak Sunyi Kiai dan Santri dalam Menjaga Negeri

Air Hujan di Jakarta Mengandung Mikroplastik, Ini Bahayanya Bagi Kesehatan Tubuh

Pria Ini Punya Sedotan Emas Seharga Rp233 Juta Buat Minum Teh Susu