Kerbau Terjebak Lahar Dingin Semeru (Instagram @fakta.indo)
Dream - Bencana awan panas guguran Gunung Semeru tak hanya berdampak pada warga yang harus mengungsi. Bahan vulkanik yang terlontar dari salah satu gunung tertinggi di Indonesia ini juga membuat hewan ternak terkena imbasnya.
Sebagai sumber penghidupan, banyak warga terpaksa meninggalkan hewan ternak mereka ketika awan panas guguran (APG) mulai menerjang desa mereka. Sebagian hewan mati setelah terkubur dalam lumpur vulkanik yang memang sangat tebal tersebut.
Namun cukup banyak juga hewan yang masih bisa menyelamatkan diri mereka.
Tim relawan bersama TNI dan Polri hingga saat ini terus menjalankan evakuasi terhadap warga korban awan panas guguran Semeru. Termasuk juga terhadap hewan ternak yang masih hidup.
Sebuah video haru diunggah akun Instagram @fakta.indo, memperlihatkan seekor kerbau terjebak lahar dingin Semeru. Kerbau itu masih hidup namun tak bisa bergerak lantaran hampir semua badannya tertimbun dalam lumpur.
Sementara, lumpur sudah mulai mengering. Kondisi tersebut menyulitkan proses evakuasi.
Untuk sementara, relawan dan warga memberi makan kerbau tersebut dengan rumput. Ini agar hewan ternak itu tetap hidup sehingga bisa dievakuasi.
" Momen evakuasi hewan ternak yang terjebak lahar Gunung Semeru. Alhamdullilah hewan ternak ini berhasil diselamatkan," tulis admin.
Kerbau tersebut terjebak ketika banjir lahar dingin melanda Candipuro, Lumajang, Jawa Timur. Proses evakuasi dijalankan relawan bersama warga.
View this post on Instagram
Sementara akun Instagram @viralkak mengunggah momen anggota TNI tengah mengevakuasi kambing warga. Untuk memudahkan, kaki kambing itu diikat lalu dibawa dengan cara digendong.
Anggota TNI tersebut berjalan kaki menyusuri jalanan. Kambing yang digendongnya akan ditempatkan di penampungan ternak warga terdampak bencana Semeru.
Selain memudahkan, mengikat kaki kambing dimaksudkan hewan ternak itu melawan saat dipegang. Kondisi tersebut dapat mempersulit proses evakuasi.
View this post on Instagram
Dream - Jenazah seorang lanjut usia dan anaknya ditemukan di dalam salah satu rumah yang jadi korban Wedhus Gembel Semeru. Pilunya, keduanya ditemukan meninggal dalam keadaan berpelukan.
Dua korban tersebut dikenali sebagai Salamah, 70 tahun, dan Rumini, 28 tahun. Jasad keduanya ditemukan di dapur rumah di Desa Curah Kobokan, Kecamatan Candipuro, Lumajang, Jawa Timur.
Kerabat korban, Legiman, mengaku menemukan jasad keduanya saat sedang mencari tahu keberadaan adik ipar dan keponakannya. Saat itu, rumah Salamah sudah ambruk akibat terjangan pasir vulkanik.
" Pas bongkar rontokan tembok dapur, terus tangannya (korban) kelihatan," ujar Legiman, dikutip dari Pojoksatu.id.
Legiman mengungkap fakta pilu di balik meninggalnya ibu dan anak ini. Ketika Wedhus Gembel mulai datang ke desa, seluruh warga menyelamatkan diri.
Sementara Salamah tidak sanggup berjalan, diduga karena faktor usia. Melihat kondisi ibunya, Rumini tidak sampai hati.
Rumini memutuskan untuk bertahan mendampingi ibunya. Dia sudah ikhlas jika harus mati dalam bencana tersebut.
Usai ditemukan, jenazah ibu dan anak itu langsung dievakuasi. Mereka segera dimakamkan setelah disemayamkan di rumah duka.
Meski begitu, suami Rumini dan dua anggota keluarga Salamah yang lain ditemukan selamat. Mereka mengalami cedera akibat tertimpa reruntuhan rumah.
" Suami Rumini dan anaknya selamat, mereka sekarang dirawat di Puskesmas," kata Legiman.
Advertisement
Jadi Pahlawan Lingkungan Bersama Trash Hero Indonesia
10 Brand Kosmetik Paling Ramah Muslim di Dunia, Wardah Nomor Satu
KAJI, Komunitas Bagi Para Alumni Mahasiswa Indonesia di Jepang
4 Komunitas Seru di Depok, Membaca Hingga Pelestarian Budaya Lokal
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah
Penampilan Alya Zurayya di Acara Dream Day Ramadan Fest 2023 Day 6
Potret Luna Maya dan Cinta Laura Jadi Artis Bollywood, Hits Banget!
Cara Cek Penerima Bansos BLT Oktober-November 2025 Rp900 Ribu
Diterpa Isu Cerai, Ini Perjalanan Cinta Raisa dan Hamish Daud
AMSI Ungkap Ancaman Besar Artificial Intelligence Pada Eksistensi Media