Mufti Agung Yerusalem: Normalisasi UEA-Israel Tusukan bagi Rakyat Palestina

Reporter : Ahmad Baiquni
Minggu, 30 Agustus 2020 06:00
Mufti Agung Yerusalem: Normalisasi UEA-Israel Tusukan bagi Rakyat Palestina
Sheikh Muhammad Hussein mundur dari Forum Perdamaian Muslim.

Dream - Mufti Agung Yerusalem, Syeikh Muhammad Hussein, mundur dari keanggotaan di Forum Perdamaian Muslim (FPPMS) yang bermarkas di Uni Emirat Arab. Pemicunya, organisasi tersebut mengeluarkan pernyataan dukungan atas perjanjian damai antara UEA dengan Israel.

" Normalisasi ini adalah tusukan dari belakang bagi rakyat Palestina dan umat Islam, dan pengkhiatan terhadap situs suci umat Islam dan Kristen di Yerusalem," ujar Syeikh Hussein.

Sebelumnya, FPPMS mengeluarkan sikap dukungan terhadap perjanjian damai tersebut. Mereka mengklaim perjanjian tersebut menghentikan Israel mencaplok tanah Palestina dan mempromosikan perdamaian serta dialog ke seluruh dunia.

Sontak, pernyataan tersebut menuai banyak kecaman. Setelah mendapat banyak kritikan, FPPMS akhirnya menarik pernyataan itu dari laman resminya.

Ketika pejabat UEA menyatakan perjanjian yang terjadi sukses menghentikan langkah Israel mencaplok Tepi Barat, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengeluarkan pernyataan sebaliknya. Netanyahu secara tegas menyatakan akan melanjutkan langkah Israel menduduki wilayah Palestina.

 

1 dari 3 halaman

Fatwa Larangan Muslim Ziarah Pakai Pesawat dari UEA

Syeikh Hussein langsung bereaksi begitu perjanjian damai UEA-Israel diumumkan. Dia mengeluarkan fatwa larangan bagi umat Islam untuk ziarah dan sholat ke Masjidil Aqsa jika terbang dengan pesawat dari kawasan UEA.

" Dilarang bagi umat Islam datang dengan pesawat dari UEA atau bukan dari UEA ke Bandara Lod (di Israel) yang kini bernama Bandara Ben Gurion untuk ziarah dan ibadah di Masjidil Aqsa," ucap Syeikh Hussein.

Syeikh Hussein menjadi orang kedua yang mundur dari FPPMS karena menentang perjanjian damai UEA-Israel. Tokoh sebelumnya yaitu aktivis Muslim Amerika, Aisha Al Adawiya.

Adawiya menegaskan topik normalisasi tidak pernah dibahas pada rapat-rapat terakhir organisasi. " Tidak ada kesepakatan apapun soal dukungan untuk normalisasi UEA dan Israel," kata dia tegas.

Sumber: Middle East Monitor

2 dari 3 halaman

Masjidil Aqsa Terbuka untuk Semua Umat Islam, Dampak Perjanjian UEA-Israel

Dream - Uni Emirat Arab telah menyepakati perjanjian damai dengan Israel dan siap bertukar kedutaan besar. UEA menilai langkah ini menjadi salah satu jalan agar upaya pencaplokan Israel atas Tepi Barat tidak berlanjut.

Atas perjanjian tersebut, Masjidil Aqsa akan dibuka untuk semua Muslim. Langkah tersebut dinilai dapat meredakan ketegangan antara Israel dengan dunia Islam.

" Warga Israel sangat gembira mereka akan mendapatkan penerbangan yang lebih murah sekarang dengan terbang melalui Dubai, dan saya tahu banyak Muslim gembira kini mereka bisa terbang melalui Dubai menuju Tel Aviv untuk berkunjung ke Masjidil Aqsa," kata Penasehat Senior Presiden Amerika Serikat Donald Trump, Jared Kushner.

Kushner mengatakan Israel menyatakan Raja Yordania Abdullah II akan kembali menjadi Penjaga Masjidil Aqsa. Dia juga menerangkan seluruh Muslim bebas datang dan sholat di masjid dengan damai, sebagai bagian dari perjanjian UEA-Israel.

3 dari 3 halaman

Dinilai Terobosan Besar

" Jelas ini terobosan bersejarah, ini merupakan perjanjian damai pertama di kawasan ini selama 26 tahun, dan menjadi yang ketiga dengan Israel dalam 70 tahun terakhir. Jadi, saya juga berpikir ini akan memberikan optimisme yang besar bagi banyak orang bahwa Timur Tengah tidak harus terjebak konflik masa lalu," kata Kushner.

Lebih lanjut, Kushner mengatakan visi Presiden Trump untuk perdamaian yang diusulkan pada Januari bertujuan mencapai solusi dua negara atas konflik Israel-Palestina.

" Dia (Trump) membuat Israel setuju bernegosiasi berdasarkan visi presiden, menyetujui peta, dan setuju untuk bergerak maju di negara Palestina. Ini adalah terobosan besar," ucap Kushner.

Perjanjian damai antara UEA dan Israel juga berdampak ada perekonomian dua negara.

Selama ini, akses menuju Masjidil Aqsa ditutup oleh Israel dan hanya beberapa pintu yang dibuka. Penjaga keamanan Israel disiagakan di pintu masuk situs suci umat Islam dunia tersebut. 

Sumber: Arab News

Beri Komentar