MUI Gelar Rakernas V, Agendakan Pergantian KH Ma'ruf Amin?

Reporter : Muhammad Ilman Nafi'an
Selasa, 8 Oktober 2019 19:00
MUI Gelar Rakernas V, Agendakan Pergantian KH Ma'ruf Amin?
"Pasti nanti ada mekanisme," kata Zainut.

Dream - Dewan Pimpinan Majelis Ulama Indonesia (MUI) akan menyelenggarakan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) V di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB). Pertemuan kali ini mengangkat tema " Meneguhkan Islam Wasathiyah untuk Membangun Peradaban Indonesia" .

Wakil Ketua Umum MUI, Zainut Tauhid Sa'adi mengatakan, Rakernas akan membahas berbagai topik terhadap kinerja organisasi para ulama ini sepanjang 2019. 

" Peserta akan melakukan evaluasi terhadap pelaksana program kerja dan situasi organisasi MUI baik pusat, maupun daerah selama tahun 2019," ujar Zainut di gedung MUI, Jakarta, Selasa, 8 Oktober 2019.

Selain itu, MUI juga nantinya akan memberikan rekomendasi untuk kemajuan umat dan kesejahteraan bangsa.

Zainut mengatakan, dalam Rakernas V ini tidak akan membahas pergantian Ketua Umum MUI, KH Ma'ruf Amin yang saat ini menjadi wakil presiden terpilih 2019-2024.

" Dalam agenda tidak ada pembicaraan terkait pergantian Ketum. Pasti nanti ada mekanisme," ucap dia.

Zainut mengaku, nama calon ketua umum pengganti KH Ma'ruf Amin juga belum ada.

" Nama calon belum ada," kata dia.(Sah)

1 dari 4 halaman

MUI Gelar International Halal Tourism Conference di Lombok

Dream - Majelis Ulama Indonesia akan menyelenggarakan International Halal Tourism Conference di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), pada 10 hingga 11 Oktober 2019.

Ketua Panitia Konferensi Wisata Halal, Muhyiddin Junaedi, mengatakan, acara tersebut nantinya akan membahas mengenai berbagai isu wisata halal, gaya hidup halal dan potensi apa yang bisa dikembangkan di suatu wilayah.

" Pesertanya ini perwakilan negara-negara, perguruan tinggi di luar negeri, lembaga-lembaga halal dari luar negeri dan berbagai lembaga di dalam negeri," ujar Muhyiddin di gedung MUI, Jakarta, Selasa 8 Oktober 2019.

MUI akan menggelar konferesi wisata halal

MUI akan menggelar konferesi wisata halal (Foto: Dream.co.id/Muhammad Ilman Nafi'an)

Muhyiddin menjelaskan, International Halal Tourism Conference bertujuan untuk mewujudkan Indonesia sebagai pusat halal dunia.

" Meningkatkan komitmen para pihak guna meningkatkan kualitas kerja sama," kata dia.

Saat ini, Indonesia bersama Malaysia menempati posisi pertama dalam Global Muslim Travel Index (GMTI) 2019.

2 dari 4 halaman

Cerita Bos OJK Kagum dengan Cara Jepang Promosi Wisata Halal

Dream - Kejelian Jepang melihat potensi halal membuat Otoritas Jasa Keuangan (OJK) kagum. Terbilang baru di bisnis halal dunia, Negeri Matahari Terbit itu mengeluarkan gebrakan-gebrakan yang menarik perhatian dunia.

" Saya kagum kepada Jepang," kata Ketua Dewan Komisioner OJK, Muliaman D. Hadadcdalam acara " Syariah Economic Outlook: The Islamic Growth in Indonesia" di Jakarta, Selasa 2 Mei 2017.

Muliaman mengatakan Jepang terpilih sebagai tuan rumah Olimpiade 2020. Penetapan sebagai tuan rumah perhelatan olahraga terbesar itu membuat Jepang gencar mempromosikan potensi yang dimilikinya. Termasuk membuka pintu kepada ekonomi syariah dan pasar halal.

Pemerintah Jepang berharap event ini akan membuat kunjungan wisatawan muslim ke negaranya akan semakin bertambah. Saat ini pun, para traveler muslim ini lebih mudah mencari menu-menu makanan halal. 

" Sekarang lebih mudah mencari makanan halal di Jepang daripada 10 tahun yang lalu," kata Muliaman.

Selain Jepang, lanjut Muliaman, Korea Selatan kini juga mulai melirik ekonomi syariah. Dikatakan bahwa ada bank dari Negeri Gingseng ini berencana untuk membuka unit syariah.

" Ada bank Korea Selatan yang ingin membuka unit usaha syariah (UUS)," kata dia.

Begitu juga Filipina. Muliaman mengatakan Filipina juga ingin memberdayakan ekonomi syariah di Filipina Selatan. " Ada bank syariah di sana, tapi belum ada yang mengatur. Pemerintah pusatnya ingin mengatur," kata dia.(Sah)

3 dari 4 halaman

Berharap Investasi Saudi di Wisata Halal Indonesia

Dream – Indonesia-Saudi Arabia Business Council (ISABC) menilai peluang bisnis halal di Indonesia cukup besar. Mereka berharap Arab Saudi terlibat dalam pengembangan sektor bisnis halal, terutama di wisata halal.

“ Kami berharap Arab Saudi berminat untuk berinvestasi di dunia halal tourism, khususnya di kawasan Nusa Tenggara Barat, Banten, dan Jawa Barat,” kata President ISABC, Muhammad Hasan Gaido, di Jakarta, dilansir Merdeka.com, Rabu, 24 Mei 2017.

Hasan mengatakan keberadaan ISABC ini bisa mempermudah investor Arab Saudi untuk menanamkan modalnya di Indonesia. Begitu pula sebaliknya.

Selain itu, ISABC juga dianggap berpotensi meningkatkan hubungan kerja sama di bidang pendidikan, sosial, dan budaya dari kedua negara ini.

“ Ajang dialog bisnis ini bukan sekadar seremonial belaka, tapi diupayakan adanya deal-deal bisnis yang bakal dijalankan kedua negara,” kata dia.

ISABC ini dibentuk sebagai upaya nyata merespons dan memanfaatkan hasil kunjungan kenegaraan Raja Arab Saudi, Salman bin Abdulaziz Al Saud ke Indonesia. 

ISABC ini akan menjadi salah satu wadah untuk meningkatkan hubungan bilateral Indonesia-Arab Saudi yang lebih maju.

Dewan ini menitikberatkan peningkatan kerja sama bilateral, khususnya di bidang perdagangan, pariwisata, dan investasi Indonesia-Arab Saudi. (Ism) 

4 dari 4 halaman

Cara Indonesia Menjadi Kiblat Wisata Halal Dunia

Dream - Kementerian Pariwisata (Kemenpar) manargetkan Indonesia menjadi kiblat destinasi wisata halal dunia pada 2019. Untuk itu, Indonesia akan menggencarkan promosi ke berbagai ajang dunia.

Salah satunya dengan mengikuti The 14th Malaysia International Halal Showcase (MIHAS) 2017 di Kuala Lumpur, Malaysia. Dalam ajang tersebut, untuk pertama kalinya Wonderful Indonesia tampil beda dengan menawarkan branding Halal Tourism Indonesia.

" Ini tentunya meningkatkan kepedulian terhadap Wonderful Indonesia sebagai destinasi wisata halal unggulan dunia," ujar Ketua Tim Percepatan Wisata Halal, Riyanto Sofyan, dalam keterangan tertulis, Senin 10 April 2017.

Menurut Riyanto, pagelaran MIHAS menjadi momentum bagi Indonesia untuk lebih mengenalkan wisata halal. Sebab, di tahun sebelumnya, Indonesia cukup sukses mendominasi ajang World Halal Travel Award.

" Jadi MIHAS merupakan momentum yang tepat bagi Indonesia untuk melaksanakan strategi branding di ajang pameran halal yang mempunyai eksposur termasuk dalam kategori terbesar di dunia," kata Riyanto.

MIHAS 2017 menjadi salah satu event halal terbesar di dunia, dengan 580 exhibitor dari 33 negara, termasuk anggota ASEAN, Timur Tengah, Turki, Brazil, Afrika Selatan, China, Jepang, dan Taiwan, yang menargetkan perwakilan-perwakilan negara, perusahaan-perusahaan, maupun individu yang tertarik dengan produk-produk dan jasa halal.

Target pengunjung tahun ini sejumlah 25.000 orang dari 67 negara, termasuk UEA, Iran, Pakistan, China, Thailand, Filipina, Vietnam, Malaysia, Singapura, Brunei, dan Indonesia. Pada 2016 lalu, MIHAS dkunjungi 22.027 pengunjung dari 75 negara dan menghasilkan transaksi bisnis sebesar RM1.14 miliar, atau setara Rp3.4 triliun.

Beri Komentar