Musyawarah Merupakan Cara Islami untuk Menyelesaikan Urusan yang Diajarkan oleh Rasulullah

Reporter : Widya Resti Oktaviana
Kamis, 17 Februari 2022 08:00
Musyawarah Merupakan Cara Islami untuk Menyelesaikan Urusan yang Diajarkan oleh Rasulullah
Dengan musyawarah, maka akan didapat hasil akhir dengan persetujuan bersama.

Dream – Dalam kehidupan bersosial, wajar jika suatu hari ada masalah yang harus dihadapi. Bahkan terkadang masalah itu tidak bisa diselesaikan sekejap saja, melainkan membutuhkan bantuan orang lain. Menyadari bahwa pemikiran dan pendapat setiap orang berbeda-beda, tentu bukan hal yang mudah jika harus menyelesaikan suatu masalah dengan pendapat yang berbeda-beda tersebut.

Oleh karena itu, musyawarah biasanya dipilih untuk bisa menemukan solusi atau jalan keluar atas masalah yang dihadapi. Di mana dalam musyawarah itu, beberapa orang akan berkumpul dan mendiskusikan permasalahan. Kemudian akan mencari titik temu dan menyepakati solusinya secara bersama.

Musyawarah juga dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW ketika masih hidup. Seperti dikutip dari islam.nu.or.id, saat itu Nabi Muhammad saw bermusyawarah ketika terjadi peristiwa Hudaibiyah, tentang apakah sebaiknya Nabi saw bersama kaum Muslim menyerang pasukan musuh, yakni orang-orang musyrik. Dengan begitu, musyawarah merupakan cara Islami untuk bisa menyelesaikan masalah secara baik-baik dan tentunya dengan kesepakatan bersama.   

Nah, berikut adalah penjelasan tentang musyawarah merupakan cara Islami untuk menghadapi suatu urusan yang disertai dengan dalilnya sebagaimana telah dirangkum dari islam.nu.or.id dan merdeka.com.

1 dari 3 halaman

Pengertian Musyawarah

Pengertian Musyawarah

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), musyawarah adalah pembahasan bersama dengan maksud mencapai keputusan atas penyelesaian masalah.

Dikutip dari merdeka.com, musyawarah adalah istilah yang berasal dari bahasa Arab, yakni Syawara yang berarti berunding, urun rembuk, atau mengatakan dan mengajukan sesuatu. Musyawarah ini pun dijelaskan juga dalam Al-Quran melalui firman Allah SWT surat Asy-Syura ayat 38 sebagai berikut:

وَالَّذِيْنَاسْتَجَابُوْالِرَبِّهِمْوَاَقَامُواالصَّلٰوةَۖوَاَمْرُهُمْشُوْرٰىبَيْنَهُمْۖوَمِمَّارَزَقْنٰهُمْيُنْفِقُوْنَۚ

Artinya: dan (bagi) orang-orang yang menerima (mematuhi) seruan Tuhan dan melaksanakan salat, sedang urusan mereka (diputuskan) dengan musyawarah antara mereka; dan mereka menginfakkan sebagian dari rezeki yang Kami berikan kepada mereka,” (QS. Asy-Syura: 38).

Melalui ayat di atas telah dijelaskan bahwa ketika menghadapi suatu urusan, maka diperintahkan oleh Allah SWT agar segera melakukan musyawarah. Orang yang melakukan musyawarah, maka termasuk ke dalam golongan orang yang patuh pada perintah Allah SWT.

2 dari 3 halaman

Tujuan Musyawarah

Musyawarah yang dilakukan oleh beberapa orang tentunya memiliki tujuan yang hendak dicapai. Berikut adalah beberapa tujuan musyawarah seperti dikutip dari merdeka.com:

Menghasilkan Kesepakatan Bersama

Tujuan dari musyawarah yang pertama adalah untuk menghasilkan kesepakatan bersama. Kesepakatan itulah yang menjadi hasil akhirnya dan sudah diterima serta akan dilaksanakan oleh seluruh anggota yang turut serta dalam musyawarah dengan penuh pertanggungjawaban.

Menyelesaikan Kesulitan

Tujuan musyawarah yang kedua adalah untuk menyelesaikan kesulitan serta memberikan kesempatan untuk bisa melihat masalah yang ada dari berbagai sudut pandang. Dengan begitu, akan mendapatkan keputusan yang sesuai dengan pendapat dan standar anggota musyawarah.

Bahkan hasil dari musyawarah pun akan lebih berbobot karena di dalamnya mengandung pendapat, pemikiran, serta ilmu dari setiap anggotanya.

3 dari 3 halaman

Musyawarah Merupakan Cara Islami untuk Menyelesaikan Urusan

Musyawarah Merupakan Cara Islami untuk Menyelesaikan Urusan

Musyawarah bukanlah hal yang baru di tengah masyarakat. Bahkan kegiatan musyawarah ini telah dilakukan sejak zaman Nabi Muhammad saw yang juga dilakukan oleh beliau semasa hidupnya ketika menghadapi suatu urusan atau masalah. Nabi Muhammad SAW juga adalah sosok yang sangat memperhatikan hubungan sosial.

Bahkan Nabi SAW sebagai sosok yang maksum saja masih membutuhkan orang lain ketika harus mencari jalan keluar atas suatu permasalahan, apalagi kita dengan umat-umatnya ini yang banyak memiliki kesalahan.

Musyawarah merupakan cara Islami untuk menyelesaikan urusan yang dilakukan oleh Nabi Muhammad saw dijelaskan dalam tafsir Ibnu Katsir yang dikutip dari islam.nu.or.id. Bahwasanya dalam tafsir tersebut menjelaskan bahwa Nabi saw adalah sosok yang bijaksana yang ketika itu tidak segan untuk berkonsultasi dengan para sahabat tentang permasalahan strategis, seperti perang.

Nabi saw pernah mengajak sahabatnya untuk bermusyawarah ketika perang Uhud untuk memutuskan apakah beliau akan tetap berada di Madinah atau keluar dan menghadapi musuh. Sebagian besar sahabat pun berpendapat bahwa semua akan berangkat untuk menghadapi musuh, begitu juga Nabi Muhammad saw yang juga memutuskan untuk turut serta dalam pasukan.

Sikap yang dilakukan oleh Nabi Muhammad saw ini adalah bentuk pengamalan dari firman Allah SWT dalam surat Ali Imran ayat 159 berikut:

فَبِمَارَحْمَةٍمِّنَاللّٰهِلِنْتَلَهُمْۚوَلَوْكُنْتَفَظًّاغَلِيْظَالْقَلْبِلَانْفَضُّوْامِنْحَوْلِكَۖفَاعْفُعَنْهُمْوَاسْتَغْفِرْلَهُمْوَشَاوِرْهُمْفِىالْاَمْرِۚفَاِذَاعَزَمْتَفَتَوَكَّلْعَلَىاللّٰهِۗاِنَّاللّٰهَيُحِبُّالْمُتَوَكِّلِيْنَ

Artinya: Maka berkat rahmat Allah engkau (Muhammad) berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya engkau bersikap keras dan berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekitarmu. Karena itu maafkanlah mereka dan mohonkanlah ampunan untuk mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian, apabila engkau telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sungguh, Allah mencintai orang yang bertawakal.” (QS. Ali Imran: 159).

Itulah penjelasan tentang tujuan serta musyawarah merupakan cara Islami untuk menyelesaikan suatu urusan yang juga kerap dilakukan oleh Nabi Muhammad saw semasa hidupnya. Dengan musyawarah ini, maka akan didapatkan suatu keputusan yang berdasar pada persetujuan bersama.

Beri Komentar