B117, Momok Virus yang Bikin WNI dari India Wajib Tes Genome Sequencing

Reporter : Ahmad Baiquni
Minggu, 25 April 2021 12:01
B117, Momok Virus yang Bikin WNI dari India Wajib Tes Genome Sequencing
B117 termasuk varian virus yang dinilai berbahaya.

Dream - Virus corona B117 menjadi salah satu variant of concern atau mutasi yang penyebarannya cukup cepat di dunia. Melalui tes Whole Genome Sequencing pada Januari 2021, mutasi jenis ini diketahui telah masuk ke Indonesia.

Hal tersebut memicu terjadinya perubahan varian virus yang dominan di Indonesia, di mana B117 termasuk dalam variant of concern dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Varian ini digolongkan sebagai jenis virus yang berbahaya.

" Ini yang menyebabkan penularan di Eropa dan India naik, oleh karena itu kita harus selalu hati-hati, kita harus mempercepat program vaksinasi, menjalankan protokol kesehatan, untuk memastikan bahwa pada saat nanti variant of concern B117 ini makin besar porsinya, kita siap," ujar Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin.

Budi menjelaskan variant of concern dari B117 juga menandakan masih banyaknya orang yang masuk ke Indonesia dari luar negeri. Terlebih pulangnya pekerja migran Indonesia dari Arab Saudi pada dua bulan terakhir, dengan jumlah sekitar 9.913 WNI.

" Tugas kami di karantina adalah memastikan kalau yang WNA kemudian tidak bisa masuk karena visanya tidak diterbitkan, WNI tetap boleh masuk. Cuma kalau bapak atau ibu pernah mengunjungi India dalam 14 hari terakhir, bapak ibu juga harus dikarantina 14 hari," kata Budi.

 

1 dari 3 halaman

Penghentian Penerbangan dari India

Selain karantina, bagi WNI yang kembali ke Indonesia dengan riwayat pernah mengunjungi wilayah India dalam waktu 14 terakhir juga harus melakukan tes PCR sebanyak dua kali. Masing-masing pada awal dan akhir karantina.

" Kemudian bapak ibu juga akan kita sample genome sequencing-nya untuk melihat virus yang bapak itu kena apa, supaya kita bisa tahu," terang Budi.

Titik kedatangan Internasional untuk jalur udara terdapat di Bandara Soekarno Hatta, Bandara Juanda, Bandara Kuala Namu dan Bandara Sam Ratulangi. Untuk jalur laut bisa melalui Pelabuhan Batam, Pelabuhan Tanjung Pinang dan Pelabuhan Dumai.

Menteri perhubungan Budi Karya Sumadi juga menyatakan segera membatasi penerbangan dari India. Penerbangan kargo masih diperbolehkan namun tidak dengan penerbangan reguler.

" Kargo dimungkinkan, itu juga kita akan lakukan secara selektif, kita tahu kita juga membutuhkan pergerakan kargo dari India ke Indonesia diantaranya vaksin, saya pikir ini juga menjadi satu prioritas” ujar Budi pada kesempatan yang sama.

Reporter: Yuni Puspita Dewi

2 dari 3 halaman

Heboh 127 Warga India Masuk Indonesia Saat `Tsunami` Covid-19 di Negeri Asalnya

Dream - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mendapati data sebanyak 127 warga India masuk ke Indonesia. Kedatangan warga dari negeri Bollywood itu cukup mencemaskan karena India tengah menghadapi lonjakan kasus Covid-19 yang sangat tinggi saat terjadi penambahan 300 ribu kasus dalam sehari.

Kasubdit Karantina Kesehatan Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes, Benget Saragih, mengatakan seluruh warga India tersebut masuk melalui Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Mereka tiba di Indonesia menggunakan pesawat charter langsung dari India.

" (Total) penumpangnya sebanyak 132 orang, 127 itu adalah WNA India. Nah, 5 Warga Negara Indonesia. Semua (warga India) masuk ke Indonesa dengan ada KITAS (Kartu Izin Tinggal Terbatas)," ujar Benget.

KITAS memungkinkan warga asing untuk masuk Indonesia di tengah pandemi Covid-19. Pemerintah sendiri masih membolehkan pemegang KITAS untuk melakukan mobilitas menuju Indonesia.

 

3 dari 3 halaman

Diawasi Secara Ketat

Benget memastikan seluruh warga India tersebut juga membawa hasil negatif RT-PCR valid dari negara asalnya. Meski demikian, 127 warga India ini tetap perlu diwaspadai.

Ini karena India mencatat lonjakan kasus sangat tinggi akibat pelonggaran aturan berkerumun serta munculnya varian baru B1617. Sementara Pemerintah tengah memberlakukan pembatasan mobilitas jelang larangan mudik Lebaran 2021.

" Ini menjadi perhatian kami, sehingga kami kemarin memberlakukan semua warga negara yang datang dari India mendapat pengawasan tanda gejala dan pengukuran suhu dengan ketat di bandara, termasuk mengisi kartu kewaspadaan kesehatan," kata dia.

Benget melanjutnya para warga India tersebut saat ini menjalani karantina di 23 hotel di Jakarta sesuai prosedur perjalanan luar negeri yang ditetapkan Pemerintah. Selain itu, mereka juga telah menjalani tes RT-PCR pada Kamis, 22 April 2021.

" Jika hasil tes PCR kedua negatif, mereka diperbolehkan melanjutkan perjalanan," kata Benget.

Sumber: Liputan6.com

Beri Komentar