Nasib Gadis Tercantik di Dunia, Kini Sudah 16 Tahun, Punya Kekayaan Rp3,6 Triliun

Reporter : Nabila Hanum
Jumat, 2 Desember 2022 09:01
Nasib Gadis Tercantik di Dunia, Kini Sudah 16 Tahun, Punya Kekayaan Rp3,6 Triliun
Di awal karir, Kristina dibayar Rp77 juta untuk setiap pemotretan.

Dream - Saat masih anak-anak, gadis cilik ini pernah mendapat julukan bocah tercantik di dunia. Paras yang begitu menawan dengan mata biru yang tajam, membuat siapa saja yang melihat langsung terpesona.

Adalah Kristina Pimenova, gadis yang lahir di Moskow, Rusia ini telah menjadi model mengikuti jejak sang ibu sejak usia tiga tahun. Karena kecantikannya, ia dinobatkan sebagai gadis tercantik di dunia versi Women’s Daily.

Dalam waktu kurang dari dua tahun, Kristina tampil dalam puluhan pemotretan. Ia juga berkesempatan untuk berkolaborasi dengan banyak brand ternama.

1 dari 3 halaman

Nasib Gadis Tercantik di Dunia, Kini Sudah 16 Tahun, Punya Kekayaan Rp3,6 Triliun

Mata biru cerah dan senyum menawan menjadi poin utama dalam wajah cantik Kristina. Gadis cilik itu kini telah beranjak dewasa.

Genap berusia 16 tahun, image imut Kristina telah berubah menjadi gadis remaja yang cantik.

2 dari 3 halaman

Nasib Gadis Tercantik di Dunia, Kini Sudah 16 Tahun, Punya Kekayaan Rp3,6 Triliun

Melalui kerja kerasnya bertahun-tahun, Kristina kini memiliki kekayaan pribadi senilai 245 juta dolar atau sekitar Rp3,8 triliun.

Jumlah fantastis ini sangat sebanding dengan kerja kerasnya. Dilansir dari eva.vn, di awal karir, Kristina dibayar Rp77 juta untuk setiap pemotretan.

3 dari 3 halaman

Nasib Gadis Tercantik di Dunia, Kini Sudah 16 Tahun, Punya Kekayaan Rp3,6 Triliun

Memiliki kecantikan alami, makeup artist yang pernah bekerja dengan Kristina mengungkap bahwa mereka hanya memoleskan sedikit perona pipi dan lip gloss di wajah sang model cilik.

Meskipun telah terkenal, sang ibu mengaku tetap memantau media sosial Kristina agar tetap menampilkan citra yang baik bagi penggemarnya. Kristina juga belajar balet untuk tetap menjaga kondisi tubuhnya.

Laporan : Erdyandra Tri Sandiva

Beri Komentar