Tim peneliti dari Pusat Kecerdasan Buatan, Universitas Teknologi Sydney (UTS), berhasil menciptakan teknologi kecerdasan buatan yang bersifat portable dan non-invasif.
Teknologi ini mampu menerjemahkan pemikiran manusia menjadi teks, sebuah pencapaian yang pertama kalinya.
Inisiatif penelitian ini dipimpin oleh Profesor CT Lin, yang menjabat sebagai Direktur GrapheneX-UTS HAI Centre, dengan kontribusi dari Yiqun Duan dan Jinzhou Zhou dari Fakultas Teknik dan IT UTS.
Mereka memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan sebagai sarana bantu komunikasi bagi individu yang mengalami kesulitan berbicara akibat kondisi seperti stroke atau kelumpuhan.
Alat tersebut akan beroperasi dengan cara menggunakan topi yang merekam aktivitas listrik di otak melalui kulit kepala pengguna, dikenal sebagai elektroensefalografi (EEG).
Menurut Techxplore pada Jumat (15/12), gelombang EEG akan merekam karakteristik dan pola khusus dari otak manusia.
Oleh karena itu, model kecerdasan buatan yang disebut DeWave ini akan mengartikan hasil EEG menjadi kata-kata dan kalimat setelah mempelajari data EEG yang tercatat.
Jika sinyal tersebut terdeteksi, komunikasi yang efektif seperti mengendalikan lengan bionik atau robot akan terjadi.
Namun, penelitian ini masih dalam proses uji coba lebih lanjut. Para peneliti di UTS berencana melibatkan 29 peserta untuk memeriksa variasi gelombang EEG yang dihasilkan oleh setiap individu.
ujar Direktur GrapheneX-UTS HAI Centre, Yiqun Duan.
Dikarenakan masih dalam tahap uji coba yang lebih lanjut, hasil skor dari uji coba ini hanya mencapai 40% di BLEU-1, terutama dalam hal penerjemahan. Skor tersebut akan menilai akurasi teks dan terjemahan dari setiap referensi yang tersedia.
Sebagai respons, para peneliti tengah berusaha untuk meningkatkan kemampuan penerjemahan bahasa hingga mencapai pengenalan suara sekitar 90%.
Hal ini penting, karena penelitian ini merupakan bagian dari kerjasama antara UTS dan Angkatan Pertahanan Australia yang bertujuan untuk memanfaatkan gelombang otak sebagai penggerak untuk robot berkaki empat.
Advertisement
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN
Trik Wajah Glowing dengan Bahan yang Ada di Dapur