Ngotot Berangkatkan Jemaah, Dari Mana Uang First Travel?

Reporter : Muhammad Ilman Nafi'an
Kamis, 28 September 2017 16:00
Ngotot Berangkatkan Jemaah, Dari Mana Uang First Travel?
First Travel berharap tidak dinyatakan pailit.

Dream - Pengadilan Niaga Jakarta Pusat telah menggelar sidang tagihan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) PT First Anugerah Karya alias First Travel. Dalam sidang itu, First Travel selaku debitur diminta untuk membayar utang Rp1,002 triliun kepada vendor dan jemaah selaku kreditur.

Kepala Divisi Legal First Travel, Deski, mengatakan pihaknya tetap berusaha memberangkatkan calon jemaah ke Tanah Suci. " PKPU ini mengakui utang kami, terus keinginan dari debitur, kami akan memberangkatkan jemaah," kata Deski kepada Dream, Kamis 28 September 2017.

Deski mengatakan, First Travel akan menggelar voting dengan kreditur untuk memutuskan pemberangkatan jemaah pada 5 Oktober 2017. Jika opsi ini ditetapkan, First Travel meminta waktu selama satu tahun untuk memberangkatkan para jemaah.

" Kalau dari pihak kreditur setuju, dalam hal ini jemaah dan vendor setuju diterima voting, maka kami akan berangkat sesuai dengan porposal perdamaian. Tapi kalau tidak, otomatis akan pailit," ucap dia.

Jika First Travel dinyatakan pailit, kata Deski, maka seluruh asetnya dijual untuk membayar utang kepada para kreditur.

" Nah, kalau pailit yang dikejar itu aset, sedangkan aset dari First Travel itu semua ditahan Bareskrim. Maka akan ada rebutan 'kue' dan kurator, yang dirugikan jemaah," kata Deski.

Saat ditanya soal sumber dana untuk memberangkatkan para jemaah, Deski tidak memberikan jawaban yang jelas. Dia hanya menyebut First Travel mampu memberangkatkan jemaah.

" Jadi, waktu Pak Andika dan Bu Anniesa memberangkatkan jemaah untuk pertama kali dia membuka First Travel, dia tidak pakai modal tapi bisa memberangkatkan," ucap Deski.

1 dari 3 halaman

First Travel Butuh Uang Segini untuk Terbangkan Jemaah Umroh?

First Travel Butuh Uang Segini untuk Terbangkan Jemaah Umroh? © Dream

Dream – Belakangan ini, nama First Travel menjadi sorotan sejak lebih dari 50 ribu jemaah umroh tak kunjung berangkat ke Tanah Suci. Bahkan, pemilik First Travel berusaha untuk memberangkatkan sisa jemaah yang belum diberangkatkan.

Menurut catatan, ada 58.682 orang jemaah umroh yang tak kunjung berangkat. Dari 72.682 orang jemaah dari Desember 2016-Mei 2017, baru 14 ribu yang berangkat. Sekadar informasi, jemaah pada periode ini, merupakan jemaah umroh paket murah yang dibanderol dengan harga Rp14,3 juta per orang.

Kalau dihitung-hitung, berapa dana yang dibutuhkan oleh First Travel ini jika hendak memberangkatkan seluruh jemaahnya?

Dream pun menghitung kisaran biaya yang seharusnya dikeluarkan oleh First Travel untuk memberangkatkan lebih dari 58.682 orang jemaah umroh.

Mengutip penyataan Ketua Dewan Kehormatan Asosiasi Muslim Pengusaha Haji dan Umroh Indonesia (Amphuri), Rinto Rahardjo, pada Rabu 30 Agustus 2017, harga paket umroh yang wajar itu sekitar Rp19 juta-Rp20 juta pada saat low season. Jika pada high season, harga paketnya bisa mencapai Rp22 juta-Rp23 juta.

Jika dihitung-hitung, jumlah dana yang seharusnya dikeluarkan oleh First Travel untuk memberangkatkan 58.682 jemaah sekitar Rp1,11 triliun untuk low season dan Rp1,22 triliun-Rp1,35 triliun untuk high season.

Kisaran biaya ini lebih tinggi daripada dugaan dana yang berhasil dikeruk oleh First Travel dari jemaah yang belum diberangkatkan. Polisi menyebut biro umroh ini mengumpulkan uang Rp839 miliar dari jemaah-jemaahnya.

Namun, polisi yang bekerja sama dengan Pusat Pelaporan Aliran dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) melaporkan hanya menemukan sisa uang dalam rekening perusahaan hanya sebesar Rp1,3 juta.

Dari penyidikan sementara, aset bos First Travel yang terlacak yakni 8 perusahaan, 5 mobil dan 13 rekening. Dalam perkara ini, PPATK menelusuri transaksi aliran dana dan ditemukan duit total Rp 7 miliar dalam 51 rekening. Ada juga transaksi aliran dana ke luar negeri.

Anniesa juga disebut punya aset di Ruko Promenade 20, Jalan Bangka Raya, Jakarta, sebagai tempat butik fesyennya. Itu hanya aset berupa bangunan. Di  luar negeri juga, pasangan ini dikabarkan membeli sebuah restoran di London, Inggris.(Sah)

2 dari 3 halaman

Heboh Bandingkan First Travel dan Ahok, Kimberly Ryder Kapok?

Heboh Bandingkan First Travel dan Ahok, Kimberly Ryder Kapok? © Dream

Dream - Artis cantik Kimberly Ryder ramai diserang wargnanet. Ini karena Kimberly mengomentari kasus First Travel dan membandingkannya dengan kasus Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok. Dia menuliskan kekecewaannya melalui insta story akun instagramnya.

"  Uang hampir 1 Trilyun itu digunakan untuk foya-foya ke luar negeri, beli rumah, mobil dan barang2 mewah, pameran busana ke luar negeri dan lain-lain. Hebatnya tidak ada satupun yang demo padahal kerugian mencapai hampir 1 Trilyun dengan korban mencapai 58.000 orang lebih !!!"  tulis Kimbely Ryder pada insta story-nya.

kimberly ryder

Kemudian dara 24 tahun itu bertanya mengapa tidak ada aksi demo yang turun ke jalanan meminta keadilan sebesar-besarnya untuk kasus itu? Seperti yang dilakukan saat kasus Ahok dulu.

Setelah menuliskan postingan itu, hujatan demi hujatan ia terima. Terlebih setelah akun @muslim.fact me-repost kembali unggahan Kimberly. Akhirnya pemeran Juliana di film `Mantan` itu menghapus postingan tersebut.

Terkait hal itu, sebenarnya dia enggan menanggapi masalah ini. Kimberly Ryder menyebut tulisan yang diposting bukan buah pemikirannya sendiri. Dia hanya me-repost apa yang ditulis temannya.

" Sangat tidak penting dan malas aku omongin. Itu bukan tulisanku tapi temenku yang ku repost," ujar Kimberly Ryder di Kawasan Tendean, Jakarta Selatan, Kamis, 7 September 2017.

Kekasih aktor Edward Akbar itu mengaku memblokir semua komentar negatif dari warganet yang ramai menghujatnya di akun instagramnya.

" Karena aku tidak perlu komen negatif dari mereka. Udah block saja. Gampang. Dah aman," imbuhnya.

Akibat hal tersebut, kini dara keturunan Minang-Makassar-Inggris itu kapok bicara politik.

" Pelajarannya tidak usah ngomongin politik karen pasti ada dua sisi. Ada yang suka ada yang tidak," tegasnya. (ism)

3 dari 3 halaman

Misteri Uang Rp800 M First Travel, Astaga Cuma Segini Asetnya?

Misteri Uang Rp800 M First Travel, Astaga Cuma Segini Asetnya? © Dream

Dream - Lebih dari 50 ribu jemaah umroh PT First Anugerah Karya atau First Travel belum kunjung berangkat. Uang para jemaah diduga digelapkan oleh Direktur Utama dan Direktur First Travel, Andika Surachman dan Anniesa Desvitasari Hasibuan serta Direktur Keuangan, Siti Nuraidah Hasibuan alias Kiki Hasibuan.

First Travel disebut meraup lebih dari Rp800 miliar uang dari para jemaah. Tapi, polisi yang bekerjasama dengan Pusat Pelaporan Aliran dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) hanya menemukan sisa uang dalam rekening perusahaan hanya Rp1,3 juta.

Lalu, kemana uang sebanyak Rp800 juta itu?

Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri Kombes Pol Martinus Sitompul mengatakan hingga saat ini pasangan suami istri itu belum membuka secara gamblang kemana saja uang itu digunakan.

" Tidak semua dijelaskan oleh tersangka, ada yang di tutup-tutupin. Makanya kita terus melakukan penelusuran aset-asetnya," kata Martinus di Mabes Polri, Jakarta, Rabu 6 September 2017.

Martinus mengatakan 10 hingga 15 persen dari dana yang diduga bernilai Rp800 miliar telah menjadi aset. Sementara sisanya masih ditelusuri peruntukannya.

" Nggak bisa dibayangkan. Rp800 miliar yang dirugikan. Kemudian kalau data dari beberapa aset hanya sekitar 10 sampai 15 persen, yang lain kemana? Tentu yang ini masih kita telusuri," ucap dia.

Sementara itu Kepala Divisi Legal First Travel, Deski enggan menjelaskan kemana saja aliran dana First Travel yang diduga telah digelapkan. Deski hanya menegaskan jika First Travel sampai kini masih berusaha memberangkatkan para calon jemaah.

Deski justru mempertanyakan pernyataan polisi yang menyebut First Travel hanya memiliki saldo sekitar Rp 1,3 juta. Keraguan itu disampaikan karena perusahaan saat ini menggunakan jasa empat orang pengacara. 

" Bagaimana bisa dikatakan (sisa) uang Rp1,3 juta? bagaimana cara bayar pengacara," kata Deski.(Sah)

Beri Komentar