Muslimah Berzikir Dengan Tasbih (Foto: Shutterstock.com)
Dream - Setiap kali memasuki awal bulan di tahun Hijriah, kita dianjurkan untuk memperbanyak amalan sholeh. Saat memasuki awal tahun penanggalan Islam ini, 10 hari pertama Muharam merupakan momen yang penuh keberkahan
Muharram merupakan salah satu dari empat bulan mulia di luar Ramadan selain Rajab, Dzulqaidah dan Dzulhijah. Bahkan Muharram dianggap memiliki derajat lebih tinggi setelah Ramadan.
Mengisi sepuluh hari awal hijriah dianjurkan dengan melaksanakan puasa sunah Muharam. Tetapi, patut diingat sunah ini berlaku umum. Artinya, amalan puasa sunah di 10 pertama berlaku untuk semua bulan.
Seperti di bulan lainnya, kita juga dianjurkan memulai ibadah ini dengan membaca niat puasa sunah Muharam. Namun begitu, niatnya bisa diucapkan di malam hari sebelumnya atau setelah matahari terbit.
Inilah yang membedakan puasa sunah dengan puasa wajib Ramadan. Pada Puasa Ramadan, niat dilakukan pada malam hari sebelumnya dan tidak sah pada siang hari.

Nawaitu shouma muharramin sunnatal lillahi ta'ala
Artinya,
" Saya niat puasa Muharram sunah karena Allah Ta'ala."
Dream - Mulai waktu Maghrib tanggal 9 Agustus 2019, umat Islam sudah memasuki tanggal 9 Dzulhijjah. Di hari itu, umat Islam yang berhaji sedang menjalani puncak prosesi haji dengan wukuf di Arafah.
Sementara umat Islam yang tidak haji, tetap bisa meraih keutamaan hari Arafah. Caranya dengan melaksanakan Puasa Sunah Arafah.
Puasa Arafah merupakan salah satu puasa yang sangat dianjurkan. Hukumnya yaitu sunah muakad, sama dengan Puasa Asyura, Puasa Syawal 6 hari.
Derajatnya lebih utama dibandingkan dengan puasa sunah umum seperti Senin-Kamis, Daud, Ayyamul Bidh.
Bahkan jauh lebih utama dibandingkan dengan Puasa Tarwiyah yang dilaksanakan sehari sebelumnya.
Dikutip dari NU Online, Puasa Arafah memiliki keutamaan begitu besar. Pantaslah jika para ulama memasukkan puasa ini ke dalam daftar ibadah berhukum sunah muakad.
Keutamaan Arafah disampaikan Rasulullah Muhammad SAW dalam sabdanya yang diriwayatkan Imam Muslim.

" Puasa hari Arafah dapat menghapus dosa dua tahun yang telah lalu dan akan datang, dan puasa Asyura (tanggal 10 Muharram) menghapus dosa setahun yang telah lalu."
Doa dua tahun terhapus dengan puasa sehari. Tentu, hal ini menjadi harapan bagi banyak orang.
Secara umum, pelaksanaan puasa Arafah sama dengan puasa para umumnya. Pun dengan rukunnya, tidak ada beda dengan puasa sunah lainnya.
Puasa ini dimulai dengan niat. Disunahkan untuk makan sahur sebelumnya.
Setelah terbit fajar, maka seseorang sudah diharuskan menahan diri dari segala yang membatalkan puasa. Mulai dari makan, minum, berhubungan intim, dan lain sebagainya. Semua itu baru boleh dilakukan ketika Maghrib tiba.

Tetapi, ada beda antara niat Puasa Arafah dengan Puasa Ramadan yang hukumnya fardlu. Pada Puasa Ramadan, niat dilakukan pada malam hari sebelumnya. Tidak boleh pada siang hari karena menyebabkan puasa tidak sah.
Sedangkan pada Puasa Arafah, niat bisa dilakukan di malam hari. Jika tidak sempat, maka boleh dilakukan di siang hari. Tentunya, lafal niat Puasa Arafah malam hari berbeda dengan siang hari.

Nawaitu shauma ghadin 'an ada'i sunnati Arafah lillahi ta'ala.
Artinya,
" Aku berniat puasa sunah Arafah esok hari karena Allah Ta'ala."
Advertisement
Bye Kering & Kaku, 7 Tips Agar Rambut Pria Terasa Lembut

Ferry Irwandi Galang Donasi Banjir Sumatera Tembus Rp10 Miliar: dari Rakyat untuk Rakyat

Ada Kuota 5 Persen Jemaah Haji Lansia di Setiap Provinsi, Ini Ketentuannya

PNS Dihukum Penjara 5 Tahun Setelah Makan Gaji Buta 10 Tahun

Potret Persaingan Panas di The Nationals Campus League Futsal 2025


Throwback Serunya Dream Day Ramadan Fest bersama Royale Parfume Series by SoKlin Hijab

Film `Agak Laen: Menyala Pantiku!` Tembus 2 Juta Penonton dalam 4 Hari


Bae Suzy dan Kim Seon-ho Bikin Geger Vietnam, Joging Santuy Tanpa Masker


YouTube Resmi Luncurkan Fitur 'Recap', Tampilkan Statistik Tontonan dan Profil Kepribadian Pengguna

Waspada! BPOM Rilis Daftar 34 Obat Herbal Ilegal Berbahaya, Ini Daftarnya