Macam-Macam Puasa dan Keutamaan Bila Mengamalkannya

Reporter : Ulyaeni Maulida
Selasa, 27 April 2021 11:05
Macam-Macam Puasa dan Keutamaan Bila Mengamalkannya
Puasa adalah menahan diri dari segala sesuatu yang membatalkan puasa yang dapat berupa memperturutkan syahwat, perut dan farji (kemaluan) sejak terbit fajar sampai terbenamnya matahari dengan niat khu

Dream - Puasa merupakan rukun Islam yang ketiga. Puasa adalah salah satu ibadah umat Islam yang memiliki arti menahan diri dari segala sesuatu yang membatalkan puasa yang dapat berupa memperturutkan syahwat, perut dan farji (kemaluan) sejak terbit fajar sampai terbenamnya matahari dengan niat khusus.

Selain puasa Ramadan, ada pula puasa wajib lain dan puasa sunnah yang dianjurkan. Nah, apa saja macam-macam puasa tersebut? Simak ulasannya berikut ini.

1 dari 6 halaman

Puasa Wajib

Ilustrasi Berdoa

Puasa Ramadan

Perintah untuk untuk melaksanakan puasa Ramadan berdasarkan AlQuran, Hadits dan kesepakatan ulama. Dalil yang menyatakan kewajiban berpuasa disebut dalam AlQuran surat al-Baqarah ayat 183 yang memiliki arti sebagai berikut:

“ Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.”

Puasa nazar

Puasa nazar adalah puasa yang dilakukan untuk menunaikan nazar yang telah dijanjikan kepada Allah SWT setelah apa yang dihajati telah terkabul. Nazar sendiri secara bahasa berarti janji, sehingga puasa yang dinazarkan memiliki hukum wajib.

Puasa Denda atau Kifarat

Puasa kifarat adalah puasa yang dilakukan sebagai penebus kesalahan, sanksi, atau denda atas pelanggaran yang telah dilakukan seorang muslim. Kifarat berhubungan dengan hak Allah yang harus ditunaikan akibat pelanggaran tersebut. Puasa ini bertujuan untuk menghapus dosa yang telah dilakukan.

2 dari 6 halaman

Puasa Sunnah

 

Puasa Syawal

Puasa Syawal adalah puasa sunnah yang dilakukan selama enam hari pada bulan Syawal, pasca hari raya Idul Fitri. Puasa sunnah ini dilakukan di tanggal yang tidak ditentukan, boleh urut maupun acak, asal masih dalam bulan Syawal.

Untuk menjalankannya ibadah puasa sunnah syawal, niatnya adalah " Nawaitu sauma ghodin an sittatin min syawalin sunattan lillahi taala."

Puasa Sunnah 1-7 Dzulhijjah

Puasa sunnah 1-7 Dzulhijjah adalah puasa sunnah yang dikerjakan dari tanggal 1 hingga tangga 7 Dzulhijjah. Puasa sunnah ini adalah salah satu amalan yang dianjurkan dikerjakan dalam 10 hari pertama bulan Dzulhijjah.

Untuk mulai menjalankan amalan puasa sunnah 1-7 Dzulhijjah, disunnahkan untuk membaca niatnya seperti berikut:

" NAWAITU SHAUMA SYAHRI DHILHIJJATI SUNNATAN LILLAAHI TAAALA"

Artinya: Aku niat puasa sunnah di bulan Dzulhijjah karena Allah Taala

3 dari 6 halaman

Puasa Arafah 9 Dzulhijjah

Puasa Arafah adalah puasa sunnah yang dilaksanakan sehari sebelum hari Idul Adha, tepatnya tanggal 9 Dzulhijjah. Puasa Arafah 9 Dzulhijjah punya keutamaan yang besar daripada puasa sunnah 10 hari pertama Dzulhijjah lainnya. Keistimewaan puasa Arafah ini diungkapkan dalam sebuah hadits berikut ini.

Berikut ini adalah niat puasa Arafah:

" NAWAITU SHAUMA 'AROFATA SUNNATAN LILLAAHI TAAALA"

Artinya: " Aku niat puasa sunnah Arafah karena Allah Taala."

 

Puasa Muharram

Puasa Muharram adalah puasa sunnah yang dilakukan di bulan Muharram, atau tahun barunya umat Islam. Puasa Muharram biasanya dilakukan di tanggal 10 yang dikenal dengan puasa sunnah Asyura.

Adapun niat puasa Asyura adalah " Nawaitu saumaghodinmin yaumi asyurasunnattanlillahi taala."

Artinya: Aku berniat puasa sunnah Asyura, karena Allah taala.

 

4 dari 6 halaman

Puasa Syaban

Puasa Syaban adalah puasa sunnah yang dilakukan di Bulan Syaban.

Adapun niat puasa sunnah syaban adalah " Nawaitusaumasyahrisyahbanlillahi taala"

Artinya: Saya niat puasa bulan syaban, sunnah karena Allah taala.

Puasa Ayyamul Bidh

Puasa Sunnah Ayyamul Bidh adalah puasa tiga hari pada setiap bulan Qamariyyah yakni tanggal 13, 14, 15 Hijriyyah. Puasa sunnah ini dikenal sebagai puasa hari putih.

Adapun niat puasa sunnah ini adalah Nawaitu shauma ghodiin an adai sunnatun ayyamil Biidh lilahi taala.

Artinya: saya niat berpuasa sunah hari putih karena Allah Taala.

Puasa Nabi Daud

Puasa sunnah Nabi Dawud adalah puasa yang dilakukan selang-seling, yakni sehari puasa dan sehari berikutnya tidak. Begitu seterusnya.

Dalam hadist lain, Rasulullah Sholallahu Alaihi Wassalam juga bersabda:

Adapun niat dalam menjalankan puasa sunnah Daud adalah Nawaitushaumadaawudasunnatallillahi taaala.

Artinya: Saya niat puasa Daud, sunnah karena Allah taala.

Puasa Senin Kamis

Puasa sunnah senin dan kamis adalah puasa sunnah yang cukup populer dilakukan umat Muslim. Sederhana, ini adalah puasa sunnah yang dilakukan di hari Senin dan Kamis.

Niat puasa sunnah di hari Senin

NAWAITU SAUMA YAUMAL ITSNAINI SUNNATAN LILLAHI TA'ALA

Artinya: Saya niat puasa hari Senin, sunnah karena Allah ta'ala.

 

Niat puasa sunnah di hari Kamis

NAWAITU SAUMA YAUMAL KHOMIISI SUNNATAN LILLAHI TAALA

Artinya: Saya niat puasa hari Kamis, sunnah karena Allah ta'ala.

 

5 dari 6 halaman

Keutamaan Puasa

Ilustrasi Berdoa

Tak Ada Sifat Riya

Dalam ibadah puasa tidak bisa terjerumus dalam riya (pamer). Hal ini sesuai dengan sabda Rasulullah SAW, yang artinya, " Pada puasa tidak ada sifat riya (pamer)."

Puasa adalah ibadah yang bersifat abstrak, maksudnya ialah tidak memiliki wujud gerakan yang dapat dilihat oleh orang lain. Berbeda halnya dengan ibadah sholat, haji, zakat, dan yang lainnya.

Pada ibadah lain dapat dibedakan mana orang yang melaksanakan dan tidak karena dapat dilihat gerakannya oleh mata kita. Namun, ibadah puasa tidak.

Meskipun puasa bisa terjerumus dalam sifat riya (pamer), itu pun hanya bisa diungkapkan dengan ucapan. Seperti misalnya ada orang berpuasa dan berniat memamerkan puasanya dengan berkata," Saya ini sedang berpuasa, loh."

Berbeda dengan ibadah lainnya yang bila terjerumus dalam riya melalui gerakan atau pun ucapan.

 

Mampu Mengendalikan Syahwat

Saat berpuasa, kita akan menahan diri untuk makan dan minum sampai waktu magrib tiba. Ketika makanan dan minuman tidak masuk dalam tubuh, maka nafsu (syahwat) yang merupakan pintu masuk utama bagi setan untuk menjerumuskan manusia berbuat maksiat dalam diri kita akan terkendali.

Rasulullah SAW pernah bersabda, " Sesungguhnya setan itu menyusup dalam aliran darah anak Adam, maka persempitlah jalan masuknya dengan lapar (puasa)."

 

6 dari 6 halaman

Pahalanya Dibalas Langsung oleh Allah SWT

Menurut Al-Qurtubi, setiap amal ibadah sudah ditentukan besar pahala yang diperoleh, dari mulai dilipatkan 10 kali, 700 kali, dan sampai yang Allah kehendaki. Namun, ibadah puasa pahalanya tidak memiliki ketentuan khusus, hanya Allah yang tahu.

Hal ini disampaikan dalam hadis yang berbunyi," Setiap amalan kebaikan yang dilakukan oleh manusia akan dilipatgandakan dengan sepuluh kebaikan yang semisal hingga tujuh ratus kali lipat. Allah Ta’ala berfirman (yang artinya), ‘Kecuali amalan puasa. Amalan puasa tersebut adalah untuk-Ku. Aku sendiri yang akan membalasnya."  

Mendapat Balasan Paling Tinggi

Dalam kitab Durrah an-Nashihin (hal. 13), Syekh Utsman Syakir dengan mengutip pernyataan Abul Hasan menjelaskan, bahwa semua amal ibadah akan mendapatkan balasan berupa surga.

Berbeda dengan puasa, pahalanya adalah bersua langsung dengan Allah SWT di akhirat nanti, tanpa ada penghalang apapun.

Dalam klasifikasi level pahala, melihat Allah SWT di akhirat merupakan kenikmatan yang paling tinggi, lebih nikmat dari mendapat surga seisinya.

 

(Dilansir dari berbagai sumber)

Beri Komentar