Ilustrasi Berdoa (Foto: Shutterstock.com)
Dream - Saat tiba waktu Maghrib, kita sedang berada di tanggal 9 Muharram. Ini termasuk hari istimewa dalam Islam yang disebut Tasu'a.
Ketika hari Tasu'a tiba, terdapat sunah yang dianjurkan bagi umat Islam yaitu melaksanakan puasa. Amalan ini dijalankan sebagai pengiring ibadah sunah puasa ketika hari Asyura yang jatuh keesokannya atau pada 10 Muharram.
Sebagaimana syarat sah puasa pada umumnya harus didahului niat. Tetapi karena puasa Tasu'a adalah sunah, maka niatnya bisa dilakukan pada malam hari sebelumnya atau siang setelah matahari terbit.
Jika sudah mantap hendak berpuasa Tasu'a, niat bisa dilakukan malam harinya. Tetapi jika belum dan baru muncul kesungguhan puasa Tasu'a setelah matahari terbit, maka bisa berniat di siang harinya.
Puasa Tasu'a mengandung beberapa keutamaan. Salah satunya, puasa ini dianjurkan untuk meraih rahmat Allah yang tersebar di bulan Muharram.
Berpuasa sunah pada Muharram memiliki kedudukan sangat tinggi. Bahkan puasa pada bulan itu disebut-sebut sebagai amalan sangat mulia di bawah puasa Ramadan.
Jika hendak berpuasa Tasu'a, berikut lafal niatnya.
Nawaitu shauma ghadin 'an ada'i sunnatit tasu‘a lillahi ta'ala.
Artinya,
" Aku berniat puasa sunah Tasu'a esok hari karena Allah SWT."
Dream - Setiap kali memasuki awal bulan di tahun Hijriah, kita dianjurkan untuk memperbanyak amalan sholeh. Saat memasuki awal tahun penanggalan Islam ini, 10 hari pertama Muharam merupakan momen yang penuh keberkahan
Muharram merupakan salah satu dari empat bulan mulia di luar Ramadan selain Rajab, Dzulqaidah dan Dzulhijah. Bahkan Muharram dianggap memiliki derajat lebih tinggi setelah Ramadan.
Mengisi sepuluh hari awal hijriah dianjurkan dengan melaksanakan puasa sunah Muharam. Tetapi, patut diingat sunah ini berlaku umum. Artinya, amalan puasa sunah di 10 pertama berlaku untuk semua bulan.
Seperti di bulan lainnya, kita juga dianjurkan memulai ibadah ini dengan membaca niat puasa sunah Muharam. Namun begitu, niatnya bisa diucapkan di malam hari sebelumnya atau setelah matahari terbit.
Inilah yang membedakan puasa sunah dengan puasa wajib Ramadan. Pada Puasa Ramadan, niat dilakukan pada malam hari sebelumnya dan tidak sah pada siang hari.
Nawaitu shouma muharramin sunnatal lillahi ta'ala
Artinya,
" Saya niat puasa Muharram sunah karena Allah Ta'ala."
Dream - Mulai waktu Maghrib tanggal 9 Agustus 2019, umat Islam sudah memasuki tanggal 9 Dzulhijjah. Di hari itu, umat Islam yang berhaji sedang menjalani puncak prosesi haji dengan wukuf di Arafah.
Sementara umat Islam yang tidak haji, tetap bisa meraih keutamaan hari Arafah. Caranya dengan melaksanakan Puasa Sunah Arafah.
Puasa Arafah merupakan salah satu puasa yang sangat dianjurkan. Hukumnya yaitu sunah muakad, sama dengan Puasa Asyura, Puasa Syawal 6 hari.
Derajatnya lebih utama dibandingkan dengan puasa sunah umum seperti Senin-Kamis, Daud, Ayyamul Bidh.
Bahkan jauh lebih utama dibandingkan dengan Puasa Tarwiyah yang dilaksanakan sehari sebelumnya.
Dikutip dari NU Online, Puasa Arafah memiliki keutamaan begitu besar. Pantaslah jika para ulama memasukkan puasa ini ke dalam daftar ibadah berhukum sunah muakad.
Keutamaan Arafah disampaikan Rasulullah Muhammad SAW dalam sabdanya yang diriwayatkan Imam Muslim.
" Puasa hari Arafah dapat menghapus dosa dua tahun yang telah lalu dan akan datang, dan puasa Asyura (tanggal 10 Muharram) menghapus dosa setahun yang telah lalu."
Doa dua tahun terhapus dengan puasa sehari. Tentu, hal ini menjadi harapan bagi banyak orang.
Advertisement
9 Kalimat Pengganti “Tidak Apa-Apa” yang Lebih Hangat dan Empatik Saat Menenangkan Orang Lain
PT Taisho Luncurkan Counterpain Medicated Plaster, Inovasi Baru untuk Atasi Nyeri Otot dan Sendi
Hasil Foto Paspor Shandy Aulia Pakai Makeup Artist Dikritik, Pihak Imigrasi Beri Penjelasan
Zaskia Mecca Kritik Acara Tanya Jawab di Kajian, Seperti Membuka Aib
Pertumbuhan Ekonomi RI Capai 5 Persen, Prabowo: Masih Tinggi Dibandingkan Seluruh Dunia