Doa Niat Puasa Sekaligus Qadha Ramadhan, Bagaimana Jika Orang Meninggal Sebelum Bayar Utang?

Reporter : Arini Saadah
Senin, 7 Agustus 2023 20:01
Doa Niat Puasa Sekaligus Qadha Ramadhan, Bagaimana Jika Orang Meninggal Sebelum Bayar Utang?
Ketentuan hukum bagi orang yang meninggal dunia sebelum membayar utang puasa Ramadhan.

Dream – Puasa Ramadhan adalah kewajiban yang tidak boleh ditinggalkan umat Islam. Mereka yang terpaksa tak berpuasa di bulan suci tersebut karena alasan yang sesuai syar'i tetap diwajibkan menggantinya di hari lain. Jumlah puasa yang diganti adalah sebanyak hari yang ditinggalkan.

Mengganti puasa wajib ramadhan dikenal dengan istilah qadha. Sebagai seorang perempuan pasti akan memiliki utang puasa Ramadhan karena mengalami masa haid. Seorang perempuan Muslimah dilarang berpuasa ketika sedang datang bulan sehingga mereka harus bisa mengingat jumlah hari puasa wajib yang ditinggalkan.

Jika Sahabat Dream saat ini ingin menyelesaikan utang puasa Ramadan sekaligus mengisi amalan di bulan Muharam, penting untuk mengetahui bacaan doa niat puasa qadha Ramadhan. Berikut ini bacaan doa niat puasa sekaligus qadha Ramadhan yang dapat Sahabat Dream amalkan saat mengganti utang puasa.

1 dari 5 halaman

Kapan Waktu Puasa Qadha Ramadhan?

Kapan sebenarnya waktu untuk membayar utang puasa Ramadhan? Waktu berpuasa qadha Ramadhan sangat panjang, yakni bisa dilakukan sejak 2 Syawal sampai sebelum memasuki bulan Ramadhan berikutnya.

Apabila seseorang terlambat mengqadha puasa Ramadhan hingga memasuki bulan Ramadhan berikutnya, maka ia tetap wajib membayar utang puasa tersebut dengan tambahan kewajiban membayar fidyah (denda).

Namun demikian, apabila seseorang tidak memiliki kesempatan untuk mengqadha puasa karena mungkin senantiasa bersafari, maka cukup membayar fidyah alias tidak wajib mengqadha puasa.

Imam Nawawi Banten dalam Kitab Kasyifatus Saja menjelaskan:

" Di luar kategori 'memiliki kesempatan' adalah orang yang senantiasa bersafari (seperti pelaut), orang sakit hingga Ramadhan berikutnya tiba, orang yang menunda karena lupa, atau orang yang tidak tahu keharaman penundaan qadha. Tetapi kalau ia hidup membaur dengan ulama karena samarnya masalah itu tanpa fidyah, maka ketidaktahuannya atas keharaman penundaan qadha bukan termasuk udzur."

2 dari 5 halaman

Dalil Menyegerakan Qadha Puasa Ramadan

Utang puasa Ramadhan hukumnya wajib dibayar, sebagaimana utang-utang yang lainnya. Utang puasa Ramadhan diganti pada hari-hari lain selain Ramadhan.

Islam mengajarkan kepada pemeluknya untuk segera melunasi utang puasa. Perintah menyegerakan berpuasa qadha Ramadhan tercantum dalam Surat Al-Mu'minun ayat 61.

اُولٰۤىِٕكَ يُسَارِعُوْنَ فِى الْخَيْرٰتِ وَهُمْ لَهَا سٰبِقُوْنَ

Artinya: " Mereka itu bersegera dalam kebaikan-kebaikan, dan merekalah orang-orang yang lebih dahulu memperolehnya." (QS. Al-Mu'minun: 61)

Pelaksanaan niat puasa qadha Ramadhan ini dilakukan pada malam hari hingga sebelum fajar. Hal ini sama seperti yang sahabat Dream lakukan saat bulan Ramadhan. Seperti yang dijelaskan dalam sebuah hadis Hafshah Ummul Mukminin radhiyallahu 'anhu, Rasulullah SAW bersabda:

" Barangsiapa yang tidak berniat di malam hari sebelum fajar, maka tidak ada puasa untuknya." (HR. Abu Daud, Tirmidzi, An-Nasai, dan Ibnu Majah)

3 dari 5 halaman

Meninggal Dunia Sebelum Bayar Utang Puasa

Lantas bagaimana jika seseorang meninggal dunia sebelum ia membayar utang puasa Ramadhan?

Orang yang meninggal dunia sebelum ia memenuhi kewajiban puasa ganti Ramadhan, artinya ia tetap memiliki utang kepada Allah SWT. Maka dari itu, pihak keluarga pun wajib membayar utang puasa almarhum.

Terdapat dua pendapat mengenai pembayaran qadha puasa Ramadhan bagi orang yang sudah meninggal. Pertama, pihak keluarga dapat membayar fidyah sebagai gantu puasa Ramadhan bagi anggota keluarganya yang sudah meninggal dunia. Fidyah berupa memberi makan fakir miskin sebanyak 0,6 kg bahan makanan pokok. Pembayaran fidyah dilakukan setiap hari sebanyak jumlah hari puasa Ramadhan yang ditinggalkan.

Pendapat kedua menyatakan bahwa pihak keluarga wajib membayar puasa qadha Ramadhan dan tidak boleh menggantinya dengan fidyah. Dalam praktiknya, pelaksanaan qadha puasa itu boleh dilakukan orang lain dengan perintah pihak keluarga.

Rasulullah SAW bersabda: “ Siapa saja yang meninggal dunia dan memiliki kewajiban qadha puasa, maka walinya (keluarganya) wajib berpuasa menggantikannya.” (HR. Bukhari dan Muslim dari Aisyah RA)

4 dari 5 halaman

Ketentuan Qadha Puasa Ramadhan

Apakah qadha puasa Ramadhan harus dikerjakan secara berurutan? Dalam Surat Al-Baqarah ayat 184, Allah SWT hanya menekankan qadha puasa ramadhan hukumnya wajib dilakukan sebanyak jumlah hari yang sudah ditinggalkan.

اَيَّامًا مَّعْدُوْدٰتٍۗ فَمَنْ كَانَ مِنْكُمْ مَّرِيْضًا اَوْ عَلٰى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنْ اَيَّامٍ اُخَرَ ۗ وَعَلَى الَّذِيْنَ يُطِيْقُوْنَهٗ فِدْيَةٌ طَعَامُ مِسْكِيْنٍۗ فَمَنْ تَطَوَّعَ خَيْرًا فَهُوَ خَيْرٌ لَّهٗ ۗ وَاَنْ تَصُوْمُوْا خَيْرٌ لَّكُمْ اِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُوْنَ

Artinya: " (Yaitu) beberapa hari tertentu. Maka barangsiapa di antara kamu sakit atau dalam perjalanan (lalu tidak berpuasa), maka (wajib mengganti) sebanyak hari (yang dia tidak berpuasa itu) pada hari-hari yang lain. Dan bagi orang yang berat menjalankannya, wajib membayar fidyah, yaitu memberi makan seorang miskin. Tetapi barangsiapa dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, maka itu lebih baik baginya, dan puasamu itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui." (QS. Al-Baqarah: 184)

Firman Allah SWT itu juga dipertegas melalui riwayat hadis dari Ibnu Umar berikut ini:

“ Qadha' (puasa) Ramadhan itu, jika ia berkehendak, maka ia boleh melakukannya terpisah. Dan jika ia berkehendak, maka ia boleh melakukannya berurutan."

Dari penjelasan tersebut jelas bahwa Sahabat Dream bisa mengqadha puasa ramadhan secara urut maupun terpisah. Yang jelas adalah jumlah hari yang ditinggalkan harus diganti hingga selesai tuntas.

5 dari 5 halaman

Doa Niat Puasa Sekaligus Qadha Ramadhan

Apabila hendak menggabung puasa qadha Ramadhan dengan puasa sunnah, maka doa niat puasa yang dibaca adalah niat puasa qadha Ramadhan. Lantas bagaimana bacaan doa niat puasa qadha Ramadhan tersebut? Simak baik-baik berikut ini!

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ قَضَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ لِلهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma ghadin ‘an qadhā’i fardhi syahri Ramadhāna lillâhi ta‘âlâ.

Artinya: “ Aku berniat untuk mengqadha puasa Bulan Ramadhan esok hari karena Allah SWT.”

Demikian itulah bacaan doa niat puasa sekaligus qadha Ramadhan lengkap dengan ketentuan dan tata caranya yang perlu dipahami setiap Muslim.

Beri Komentar