Foto: @dramaojol.id
Dream - Driver ojek tentu banyak pengalaman. Maklum saja, saat bekerja mereka bertemu dengan banyak orang yang menjadi pelanggan. Di tengah perjalanan mereka kerap ngobrol, mulai topik ringan hingga berat.
Penumpang mereka pun beragam, pria dan wanita. Tua, juga muda. Latar belakang mereka juga bermacam-macam. Para penumpang pun tidak melulu dari dalam negeri, kerap juga para driver melayani penumpang dari negeri manca yang belum begitu menguasai bahasa Indonesia.
Mengantar penumpang dari negeri lain tersebut menjadi pengalaman tersendiri bagi sejumlah driver. Bila sudah begitu, bisa jadi mereka saling membisu di sepanjang perjalanan. Maklum saja, mereka tidak paham bahasa sang lawan bicara.
Tapi jangan keliru, meski terkendala bahasa, ada pula driver yang percaya diri penuh mengajak penumpang bule untuk bercakap-cakap, seperti diunggah di sosial media oleh akun @dramaojol.id berikut ini:
Dalam video terlihat, sang driver mencoba akrab dengan sang wisatawan asing dengan mengajaknya berdialog menggunakan Bahasa Inggris.
Walau kemampuan berbahasa Inggrisnya masih di bawah rata-rata dan kurang nyambung, sang driver terlihat santai dan percaya diri ketika berbicara dengan sang wisatawan.
Driver Ojek Online : Holiday in Indonesia Miss ?
Bule : Sorry
Driver Ojek Online : Yaa..holiday in Indonesia
Bule : Yaah...kind of
Driver Ojek Online : Oohhh.. your favorit food ... apaaaan?
Bule : In Indonesia.. Ilove tempe
Driver Ojek Online : Oh tempe...
Bule : Because iam vegetarian
Driver Ojek Online : Iyaaa...iya sama berati....aduhhh gak bisa bahasa Inggris...aduh entar ajah belajar lagi.
Video percakapan antara driver ojol dan wisatawan ini pun langsung viral dikalangan netizen karena kepolosan sang driver.
Berikut videonya:
Lihat postingan ini di InstagramSemangat bang, jangan kasih kendor. Yang penting usahanya 💪
Dream - Masih ada harapan dan kebaikan di Ibu Kota, Jakarta. Sikap optimistis itu dtunjukkan pemilik akun Twitter @senengdipeluk.
Akun tersebut membagikan aksi pengemudi ojek online yang memakaikan jaket ke seorang pria diduga mengidap gangguan jiwa atau Orang dengan Gangguan Jiwa (ODGJ).
" Kepercayaanku pada kemanusiaan tumbuh kembali," tulis @senengdipeluk, diakses Sabtu, 19 Juli 2019.
Dia bercerita, pengemudi ojek online itu menghampiri lelaki yang duduk sendirian di tepi jalan tanpa busana. Pengemudi ojek online yang tak diketahui namanya itu kemudian memberikan dan memakaikan jaket ke remaja tersebut.
Pengelola akun @senengdipeluk menyebut peristiwa tersebut terjadi Kamis, 18 Juli 2019, sekitar pukul 11.35.
" Di daerah Melawai. Saat lagi di lampu merah, remaja laki-laki ini sedang duduk sendirian, tanpa busana, dan terlihat kebingungan. Lalu, bapak gojek yang lewat ini tiba-tiba berhenti dan memarkir motornya," kata dia.
Ini diambil hari ini, jam 11.35 di daerah Melawai. Saat lagi di lampu merah, remaja laki" ini sedang duduk sendirian, tanpa busana, dan terlihat kebingungan. Lalu, bapak gojek yang lewat ini tiba" berhenti dan memarkirkan motornya.
July 18, 2019
Pemilik akun Twitter itu juga mengharapkan pengelola Gojek agar mengapresiasi tindakan mitranya.
" @gojekindonesia bisa dilihat plat nomor bapaknya adalah B 6177 UWX. Semoga bapak ini bisa diberikan apresiasi sama pihak Gojek atau siapapun," ucap dia.
Dream - Peristiwa memilukan dialami Saroj, 17 tahun. Pemuda asal Karlabahali, Odhisa, sebuah negara bagian di India. Pemuda itu harus memakamkan jenazah ibunya, Janki Sinhania, 45 tahun sendirian.
Kamis pekan lalu, Saroj terlihat mendorong sepeda sembari membonceng sesuatu. Bagian belakang sepeda dia tambahi dengan alas bambu sehingga mirip tempat tidur.
Dikutip dari Indiatoday.in, rupanya, dia menata sepeda tersebut agar bisa membawa ibunya yang telah meninggal. Jenazah Janki dia letakkan di atas alas tersebut, lalu ditutupinya dengan kain.
Janki meninggal karena jatuh terpeleset saat mengambil air.
Dengan sepeda, dia pergi menempuh jarak 4-5 kilometer menuju hutan. Di sana, tepatnya di dalam hutan, Saroj ingin memakamkan ibunya.
Janki sudah menjanda selama 10 tahun. Suaminya yang berasal dari distrik Sundergarh meninggal ketika Saroj berusia 7 tahun.
Sejak saat itu, Janki menjadi orangtua tunggal bagi Saroj dan adik perempuannya. Kini, Saroj dan sang adik harus hidup tanpa kehadiran orangtua.
Perjalanan Saroj mengantarkan ibunya ke peristirahatan terakhir sempat mengundang perhatian banyak orang. Banyak warga desa bertanya jenazah siapa yang diantarkan pemuda tersebut.
" Dia ibuku," kata Saroj menjawab pertanyaan warga.
Sayangnya, tidak ada satupun dari mereka berkenan membantu Saroj memberikan penghormatan terakhir. Alasannya, Janki berasal dari kasta lebih rendah.
Sumber: Indiatoday.in
Advertisement
Mantan Ketum PSSI Usulkan STY Kembali Latih Timnas, Ini Alasannya
Wanita Ini 400 Kali Operasi Plastik Selama 15 Tahun
Potret Keren Yuki Kato Taklukan Chicago Marathon 42,2 Kilometer
16 Peneliti dari ITB Masuk Daftar World Top 2% Scientists 2025
Museum Louvre Dibobol Hanya dalam 4 Menit, 8 Perhiasan Raib
Harapan Baru bagi Pasien Kanker Payudara Lewat Terapi Inovatif dari AstraZeneca
Sentuhan Gotik Modern yang Penuh Karakter di Koleksi Terbaru dari Dr. Martens x Wednesday
Panas Ekstrem, Warga Cianjur Sampai Tuang 2 Karung Es Batu ke Toren
ParagonCorp Sukses Gelar 1’M Star 2025, Ajang Kompetisi para Frontliners
Mantan Ketum PSSI Usulkan STY Kembali Latih Timnas, Ini Alasannya