8 Tahun Pahat Batu Jadi 400 Anak Tangga, Pria Ini Tuai Pujian

Reporter : Nabila Hanum
Minggu, 11 Desember 2022 13:01
8 Tahun Pahat Batu Jadi 400 Anak Tangga, Pria Ini Tuai Pujian
Bahkan, tidak jarang baginya tersesat di bukit selama mengukir ratusan tangga tersebut.

Dream - Kisah seorang pria India yang rela menghabiskan delapan tahun hidupnya membantu membuat jalan orang datang ke kuil menuai pujian wargan.

Adalah Ganauri Paswan, yang memahat lebih dari 400 anak tangga batu ke sebuah kuil Hindu di puncak bukit hanya dengan menggunakan palu dan pahat.

Kuil Baba Yogeshwar Nath di Bihar, India Timur, terkenal di kalangan pemuja Dewa Siwa, tetapi sangat sulit dijangkau karena lokasinya yang berada di puncak bukit setinggi 457 meter.

Hal itu membuat banyak orang memilih untuk mundur sebelum mencoba menaiki bukit itu. Tidak sedikit dari para pemuja yang terluka selama dalam perjalanan ke kuil.

1 dari 3 halaman

Melihat hal tersebut, Paswan yang merupakan seorang tukang kayu memutuskan untuk memahat undakan batu dari dasar bukit sampai ke kuil.

Paswan yang sebelumnya bekerja sebagai sopir truk, suatu hari mencoba mendaki bukit tersebut sendirian.

Ia pun menyadari seberapa sulit perjalanan yang harus ditempuh oleh para warga. Delapan tahun yang lalu, pria itu memutuskan untuk mulai bergerak membuat perubahan.

2 dari 3 halaman

Pada tahun 2014, Ganauri Paswan mengambil palu dan pahat dan mulai mengukir tangga batu.

Pahat Batu Jadi 400 Anak Tangga selama 8 Tahun, Pria Ini Tuai Pujian© Oddity Central

Karena kekurangan dana untuk membawa batu ke bukit, Paswan memutuskan untuk bekerja dengan batu apa pun yang dia temukan di bukit.

“ Saya tidak tahu dari mana saya mendapatkan semua kesabaran dan energi ini, itu tidak pernah terasa seperti tugas bagi saya,” ungkap Paswan, dilansir dari Oddity Central.

3 dari 3 halaman

Bahkan, tidak jarang baginya tersesat di bukit selama mengukir ratusan tangga tersebut.

Pahat Batu Jadi 400 Anak Tangga selama 8 Tahun, Pria Ini Tuai Pujian© Oddity Central

“ Saya akan dengan senang hati tersesat di gunung, bekerja sepanjang hari. Saya hanya ingin memudahkan para pemuja Baba Bholenath (Dewa Siwa) untuk dapat berdoa dengan mudah,” jelas Paswan.

" Saya tidak peduli apakah saya hidup atau mati. Saya hanya ingin mengukir tangga batu ini dengan cara apa pun yang memungkinkan,” imbuhnya.

Awalnya, Paswan hanya menerima dukungan dari anak dan istri yang tak jarang menemaninya. Namun seiring berjalannya waktu, ia mendapatkan rasa hormat dan penghargaan dari ribuan umat yang mulai menggunakan tangga buatannya.

Laporan : Erdyandra Tri Sandiva

Beri Komentar