Foto Kain Kafan Untuk Ibu Jadi Kenangan Terakhir. (Foto: Twitter Mohd Helmi Che Saad)
Dream - Kematian orangtua bagaikan satu mimpi ngeri bagi setiap anak. Sebagai umat yang menyakini adanya kematian, kita hanya bisa ikhlas menerima kiamat sugra ini. Meski bagi mereka yang mengalaminya, cobaan ini terasa berat dan menyedihkan.
Baru-baru ini seorang pria Malaysia bercerita soal kepergian ibunya untuk selamanya secara tiba-tiba, yang terjadi pada 18 September tahun lalu.
Melalui cuitan di Twitter, pria bernama Mohd Helmi Che Saad mengaku sedih setiap melihat foto tumpukan kain kafan ibunya, almarhumah Che Jemilah Harun.
" Pakaian terakhir Mak," tulis pria 32 tahun yang akrab dipanggil Helmi itu. Ibunya meninggal akibat serangan jantung.
Helmi mengaku hari kematian ibunya seperti kejutan yang tidak pernah disangka-sangka. Apalagi ibunya dalam kondisi sehat sebelumnya.
" Sudah setahun Mak pergi. Saat itu saya kaget karena ibu saya masih terlihat sehat.
" Dua atau tiga hari sebelumnya kami sempat berbincang-bincang dan tertawa bersama seperti biasa.
" Kemudian pada hari kejadian, saya dapat kabar Mak sudah tiada waktu Subuh. Benar-benar mengejutkan," kenang Helmi.
Menurut Helmi, saat pertemuan terakhir, dia dan ibunya sempat berjanji untuk bertemu lagi.
Helmi memang tinggal terpisah dari ibunya. Dia dibesarkan sebagai anak angkat di Guar Chempedak, Kedah. Sementara ibu kandungnya tinggal di Yan.
Meski tinggal terpisah, hubungan Helmi dan ibu kandungnya sangat dekat. Hingga sekarang, Helmi tak pernah lupa untuk menziarahi makam ibu kandungnya.
" Mak dulu susah, jadi saya diserahkan pada keluarga angkat. Saya anak tunggal.
" Setelah itu, Mak menikah lagi dan memiliki tiga anak. Walaupun tak tinggal bersama, kami masih dekat," kata Helmi.
Soal cuitan di Twitter yang viral, Helmi mengakui segala kenangan bersama ibunya pasti membuatnya terharu.
" Waktu itu sedang mengurus jenazah Mak. Saya ambil foto kain kafan itu untuk kenangan. Kalau lihat foto itu, mesti teringat hari Mak pergi.
" Saya juga tidak punya kakak dan adik, urusan jenazah Mak dibantu kerabat," imbuh Helmi.
Helmi kemudian berpesan kepada siapa saja, terutama mereka yang ditinggalkan orangtua untuk selamanya.
" Untuk anak-anak di luar sana yang belum mengalami seperti saya, harus memiliki hati yang kuat.
" Jika sudah waktunya, harus ridha. Harus kuat, banyak berdoa dan bersabar. Bagi yang masih punya ibu, berbaktilah kepada mereka," pungkas Helmi.
(Sumber: mStar.com.my)
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Kata Ahli Gizi Soal Pentingnya Vitamin C untuk Tumbuh Kembang Anak
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR