Warga Palestina Melambaikan Bendera (zaytouni.wordpress.com)
Dream - Merah putih `mengintip` dari balik jas hitam Presiden Joko Widodo. Dasi merah, kemeja putih. Di balik podium sederhana itu, Presiden Jokowi diapit dua orang penting dunia Islam. Duta Besar Palestina untuk Indonesia Fariz Mehdawi di sebelah kanan dan Sekretaris Jenderal Organisasi Kerja Sama Islam (Sekjen OKI) Iyad Amin Madani di sisi kiri Presiden Jokowi.
“ Dunia Islam mendorong dunia internasional untuk melarang masuknya produk Israel,” ujar Jokowi.
Cukilan pidato Presiden Jokowi itu menjadi klimaks Konferensi Tingkat Tinggi Luar Biasa OKI, pada 7 Maret 2016 di Jakarta Convention Center. Konferensi bergengsi negara-negara Islam di seluruh dunia yang dihadiri 605 delegasi dari 55 negara peserta.
“ Kami menyerukan pengakhiran penjajahan Israel dan pembentukan negara Palestina atas dasar two state solution.” Suara itu jelas. Tegas dan lugas. Mengoyak keheningan ruang Cenderawasih.
Semua terdiam. Tepekur. Tak ada tepukan tangan membahana. Apalagi standing applause. Tapi seruan itu menggetarkan. Langsung menggaung ke sekujur bumi. Media-media internasional menempatkan kalimat itu sebagai berita utama: “ Boikot Israel.”
Seruan boikot itu merupakan bagian dari Deklarasi Jakarta. Sebanyak 23 butir telah disepakati dalam konferensi dua hari itu. Intinya, mendukung kemerdekaan Palestina dan melindungi Al Quds Al Syarif, situs suci umat Muslim di Yerusalem yang diduduki Israel.
Dunia Islam pantas geram. Sejak kaum Zionis menjejakkan kaki kembali ke tanah Palestina pada 1948, negeri itu tak pernah damai. Bahkan sejak 1967, sejengkal demi sejengkal tanah Palestina dicaplok. Diduduki.
Hingga kini, setidaknya setengah juta orang Israel hidup dalam 230 lebih pendudukan yang dibangun di atas tanah Palestina sejak 1967. Sejak itu pula, warga Palestina sengsara. Diburu. Dipenjara, bahkan tewas di depan moncong-moncong senjata.
Padahal, negeri itu sudah mendeklarasikan kemerdekaan pada 15 November 1988. Sudah pula menjadi pengamat di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) semenjak 22 November 1974. Namun, hingga kini masih saja dijajah.
***
Bagi Indonesia, Palestina seperti “ saudara tua”. Mari kembali pada zaman revolusi kita. Saat negara-negara lain belum berani bersikap atas perjuangan Indonesia, Palestina telah lantang memberi dukungan.
Dalam buku “ Diplomasi Revolusi Indonesia di Luar Negeri” karya Ketua Panitia Pusat Perkumpulan Kemerdekaan Indonesia, M. Zein Hassan, dukungan nyata Palestina diberikan sejak tahun 1944. Jauh sebelum Indonesia memproklamirkan kemerdekaan.
Dukungan Palestina ini diwakili oleh mufti besar mereka, Syekh Muhammad Amin Al-Husaini. Pada 6 September 1944, melalui Radio Berlin, Al Husaini selama dua hari berturut-turut menyuarakan dukungan untuk kemerdekaan Indonesia.
Dan setelah Indonesia memproklamasikan kemerdekaan pada 17 Agustus 1945, Palestina langsung memberikan dukungan. Menjadi negara ke dua yang memberikan pengakuan, setelah Mesir. Sehingga, wajarlah bila Indonesia menjadi pelopor, mendukung kemerdekaan Palestina.
Sebenarnya, ini bukan kali pertama Indonesia menyeru untuk kemerdekaan Palestina. Menilik tahun 1955, saat pagelaran akbar Konferensi Asia Afrika (KAA). Dari Bandung, Indonesia menyeru penghapusan penjajahan di muka bumi.
Selain Palestina, seruan kemerdekaan itu juga untuk membebaskan bangsa Afrika. Dan setelah 60 tahun konferensi itu, hingga KAA kembali digelar tahun lalu di kota yang sama, hanya Palestina yang masih dijajah.
Kecaman keras juga disampaikan Sukarno pada 1962. Saat digelar Asian Games di Jakarta. Kala itu, Bung Karno melarang Israel untuk ikut pesta olah raga se-Asia tersebut. Israel disebut tak pantas ikut ajang itu.
“ Selama kemerdekaan bangsa Palestina belum diserahkan kepada orang-orang Palestina, maka selama itulah bangsa Indonesia berdiri menantang penjajahan Israel,” kata Sukarno kala itu.
Kalimat Sukarno itu dipegang oleh Indonesia hingga kini. Saat pembukaan KTT Luar Biasa OKI 6 Maret yang lalu, Presiden Joko Widodo kembali mengumandangkan kalimat itu.
“ Kami, bangsa Indonesia konsisten dengan janji tersebut,” ujar Jokowi di hadapan pemimpin 55 negara. Dan seruan boikot dalam Deklarasi Jakarta itu diharapkan menjadi aksi nyata.
***
Seruan boikot dalam KTT OKI itu mengundang reaksi Israel. Negeri Zionis melarang Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Lestari Priansari Marsudi, masuk ke Ramallah, wilayah Palestina yang mereka caplok.
Israel melarang helikopter yang ditumpangi oleh Menlu Retno mendarat. Akibatnya, pelantikan Konsul Kehormatan pertama Indonesia untuk Palestina, Maha Abou Susheh, yang sedianya digelar di Ramallah dipindahkan ke Amman, Yordania.
Namun, blokade itu tak menyurutkan langkah Indonesia. Konsul Kehormatan itu tetap dilantik. Abu Susheh yang berada di Ramallah akhirnya dilantik di kantor Kedutaan Besar Indonesia untuk Yordania di Amman.
“ Mission accomplished, it’s done. It’s done dalam artian bahwa regardless apapun yang dilakukan oleh Israel untuk tidak mengizinkan saya masuk ke Ramallah tetapi pelantikan Konsul Kehormatan kita di Ramallah tetap dilakukan di KBRI kita di Aman,” kata Menlu Retno Marsudi.
Dia mengaku sudah memperhitungkan penolakan Israel. Retno telah membuat keputusan keputusan yang tepat dengan melantik Abu Susheh di Amman.
“ Dan pelantikan itu tetap dapat dilaksanakan dengan kehadiran Menteri Luar Negeri Palestina yang melakukan perjalanan via darat dari Ramallah menuju ke Amman. Jadi intinya mission accomplished,” terang Retno.
Perjalanan Palestina memang berliku. Penuh pengorbanan, berlumuran darah. Sudah banyak nyawa melayang akibat kebiadaban Israel. Semoga, dengan berbagai dukungan itu, Palestina merdeka. Sepenuhnya.
Advertisement
Detail Spesifikasi iPhone 17 Air, Seri Paling Tipis yang Pernah Ada
4 Komunitas Seru di Bogor, Capoera hingga Anak Jalanan Berprestasi
Resmi Meluncur, Tengok Spesifikasi dan Daftar Harga iPhone 17
Keren! Geng Pandawara Punya Perahu Ratusan Juta Pengangkut Sampah
Pakai AI Agar Tak Khawatir Lagi Salah Pilih Warna Foundation
Video Sri Mulyani Menangis di Pundak Suami Saat Pegawai Kemenkeu Nyanyikan `Bahasa Kalbu`
Tampil Cantik di Dream Day Ramadan Fest Bersama Beauty Class VIVA Cosmetics
Pakai AI Agar Tak Khawatir Lagi Salah Pilih Warna Foundation
Siap-Siap Adu Cepat! Begini Cara Menangin Promo Flash Sale Rp99
Keren! Geng Pandawara Punya Perahu Ratusan Juta Pengangkut Sampah
Kisah Influencer dan Mantan CMO Felicia Kawilarang Hadapi Anxiety Disorder
Detail Spesifikasi iPhone 17 Air, Seri Paling Tipis yang Pernah Ada