Panglima TNI, Marsekal Hadi Tjahjanto Dan Ketum PBNU, Said Aqil Siradj (Foto Dream.co.id/Muhammad Ilman Nafi`an)
Dream - Sekjen Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Helmy Faishal Zaini menegaskan komitmen organisanya membantu pemerintahan Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin pada periode 2019 hingga 2024.
Dukungan PBNU, kata Helmy, juga akan diberikan tanpa syarat meminta jatah menteri di kabinet Jokowi mendatang.
" Nahdlatul Ulama tidak akan mengajukan kandidat calon menteri jika tidak diminta oleh Presiden Joko Widodo," ujar Helmy, Senin, 5 Agustus 2019.
Menurut Helmy, PBNU akan selalu siap jika diminta membantu Jokowi menyelesaikan suatu masalah. Terlebih Indonesia saat ini tengah menghadapi berbagai tantangan.
" Yakni tantangan radikalisme dan terorisme, ekonomi masyarakat, dan peningkatan kualitas sumber daya manusia," ucap dia.
Dia mengatakan, masalah tersebut harus segera dicari formula penyelesaian dari hulu ke hilir. " PBNU menilai upaya memerangi penyebaran radikalisme, terorisme, serta hoaks di era teknologi informasi dan media sosial seperti sekarang sangat penting," kata dia.
PBNU menganggap, pemerintah selama ini belum efektif menyelesaikan masalah tersebut, terlebih untuk menyaring isu hoaks, radikalisme dan terorisme yang beredar di masyarakat.
Terkait masalah ekonomi, PBNU meminta pemerintah merangkul para konglomerat yang ada di Indonesia bermitra dengan kelompok ekonomi mikro. Sehingga, akan menimbulkan peningkatan kesejahteraan di masyarakat.
" NU tidak anti konglomerat, tapi hendaknya mereka harus diajak bermitra untuk menjadikan kelompok-kelompok mikro kecil itu mitra yang penting," ujar dia.
Dream - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mengimbau masyarakat tetap tenang dan tak menggiring kasus wanita yang membawa anjing ke ruang Masjid Al Munawaroh Sentul, Bogor, Jawa Barat ke ranah di luar konteks.
Secara khusus, Sekjen PBNU, Helmy Faishal Zaini meminta semua pihak untuk tidak mempolitisasi kasus tersebut demi tujuan tertentu.
" Tidak perlu diseret-seret kepada ranah yang di luar konteks," ujar Faishal dalam keterangan tertulisnya, Senin, 1 Juli 2019.
PBNU juga mengimbau kepada seluruh masyarakat Indonesia, khususnya umat Islam untuk tetap tenang dalam menyikapi kasus ini.
Faishal dalam keterangannya juga mengajak umat Islam untuk memaafkan perbuatan SM yang sudah nekat membawa anjingnya masuk ke dalam masjid.
" Dulu zaman nabi (Muhammad SAW) pernah ada Badui yang kencing di dalam masjid. Nabi memaafkan dan meminta sahabat-sahabatnya membersihkan masjid. Sikap Nabi Muhammad menjadi teladan kita bersama," kata dia.
Untuk itu, PBNU mengajak umat Islam mempercayakan dan menyerahkan kasus ini kepada aparat kepolisian. Dia meminta umat Islam mengedepankan prinsip saling menghormati satu sama lain.
Dengan begitu, persoalan semacam ini tidak tidak melebar menjadi konflik agama.
" Umat beragama harus saling mengindahkan norma yang berlaku untuk menghormati tempat peribadatan masing-masing. Itulah bagian dari teloransi antar umat beragama," kata dia.
Dream - Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri, Brigjen Dedi Prasetyo mengatakan, SM, wanita yang membawa anjing masuk ke dalam Masjid Al Munawaroh, Sentul City, Babakan Madang, Bogor, Jawa Barat, pernah dirawat di ruang sakit jiwa (RSJ).
" Yang bersangkutan juga memiliki riwayat pernah dirawat di rumah sakit jiwa, tahun berapa nanti disampaikan," ujar Dedi di Mabes Polri, Jakarta, Senin, 1 Juli 2019.
Meski demikian, dia belum bisa menjelaskan secara rinci seberapa parah penyakit kejiwaan yang diderita SM.
" Yang bersangkutan mengalami depresi, jenisnya apa kan ada jenisnya. Nanti disampaikan," ucap dia.
Dedi menjelaskan, kondisi kejiwaan SM saat ini sedang diobservasi dokter di Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.
" Memang sudah ada riwayat, tapi dirawat dulu gimana sembuh apa nggak, nanti akan disampaikan ahlinya," kata dia.
Seperti diberitakan sebelumnya, SM membuat heboh jemaah Masjid Al Munawaroh dengan masuk menggunakan alas kaki dan membawa anjing, pada Minggu, 30 Juni 2019.
Aksi SM kemudian viral di media sosial. Dalam video yang beredar, wanita berusia 52 itu terlihat marah-marah kepada jemaah karena tidak diterima mendapat teguran.
Advertisement
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah
UU BUMN 2025 Perkuat Transparansi dan Efisiensi Tata Kelola, Tegas Anggia Erma Rini
Masa Tunggu Haji Dipercepat, dari 40 Tahun Jadi 26 Tahun
Viral Laundry Majapahit yang Bayarnya Hanya Rp2000
NCII, Komunitas Warga Nigeria di Indonesia
Azizah Salsha di Usia 22 Tahun: Keinginanku Adalah Mencari Ketenangan
Penampilan Alya Zurayya di Acara Dream Day Ramadan Fest 2023 Day 6
Benarkah Gaji Pensiunan PNS Naik Bulan Ini? Begini Penjelasan Resminya!
Timnas Padel Indonesia Wanita Cetak Sejarah Lolos ke 8 Besar FIP Asia Cup 2025
Hore, PLN Berikan Diskon Tambah Daya Listrik 50% Hingga 30 Oktober 2025
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah
Hasil Foto Paspor Shandy Aulia Pakai Makeup Artist Dikritik, Pihak Imigrasi Beri Penjelasan