Jemaah Sholat Fardlu Di Masjidil Haram (Saudi Press Agency)
Dream - Arab Saudi resmi menjalankan pembukaan tahap kedua Masjidil Haram pada 18 Oktober 2020. Jumlah jemaah dibatasi sebanyak 75 persen dari kapasitas normal.
Pada tahap ke dua pembukaan ini, jemaah diizinkan melaksanakan umroh dan sholat fardu berjemaah. Di tahap pertama, Masjidil Haram hanya boleh dimasuki jemaah umroh.
Di tahap ini pula, sebanyak 15 ribu jemaah diizinkan melaksanakan umroh. Sementara, 40 ribu jemaah bisa sholat fardu lima waktu di Masjidil Haram.
Jemaah diwajibkan menerapkan protokol kesehatan selama melaksanakan ibadah. Seperti menggunakan masker, cuci tangan sebelum masuk masjid, jaga jarak, membawa alat ibadah sendiri.
Setiap jemaah umroh mendapatkan alokasi waktu selama 3 jam untuk menyelesaikan seluruh ritual umroh.
Jemaah Masjidil Haram (SPA)
Tak hanya Masjidil Haram, Otoritas Saudi juga membuka kembali Masjid Nabawi. Para jemaah diizinkan untuk beribadah di Raudhah mulai Minggu sore kemarin.
Lebih dari tujuh bulan, Masjidil Haram dan Masjid Nabawi ditutup. Hal ini untuk mencegah penyebaran Covid-19.
Sumber: Arab News
Dream - Arab Saudi akan kembali membuka penyelenggaraan umroh pada Minggu, 18 Oktober 2020. Di pembukaan tahap kedua ini, kesempatan umroh diberikan kepada 15 ribu jemaah dan 40 ribu jemaah diizinkan sholat fardlu di Masjidil Haram.
Kementerian Haji dan Umroh Saudi sudah meluncurkan aplikasi Eatmarna untuk pemberian izin calon jemaah umroh. Salah satu syaratnya, calon jemaah diharuskan terdaftar pada aplikasi Tawakkalna milik Kementerian Kesehatan Saudi.
Aplikasi Tawakkalna diperlukan agar otoritas setempat dapat memantau kondisi kesehatan dari setiap jemaah. Terutama ketika mereka sedang melaksanakan ritual umroh.
Pada Selasa kemarin, ada penambahan izin bagi jemaah. Lewat aplikasi Eatmarna, jemaah diizinkan beribadah di tiga tempat.
" Izin baru termasuk kesempatan sholat sekali di Masjidil Haram (Mekah), sholat sekali di Raudhah di Masjid Nabawi (Madinah), serta sekali berziarah ke makam Rasulullah," demikian pernyataan Kementerian Haji dan Umroh Saudi.
Operasional Masjidil Haram ketika umroh dibuka dijalankan dengan pengetatan protokol kesehatan. Ini untuk mencegah kembalinya penularan Covid-19.
Ibadah umroh sempat ditangguhkan pada 1 Maret 2020 akibat pandemi Covid-19. Tetapi, bulan lalu Kementerian Haji dan Umroh Saudi setuju untuk membuka kembali penyelenggaraan umroh mulai 4 Oktober.
Tahap pertama berlaku untuk warga Saudi dan ekspatriat yang bermukim di wilayah Kerajaan. Kapasitas jemaah umroh ditetapkan sebanyak 6.000 orang dalam satu hari.
Pada tahap kedua nanti, kapasitas jemaah umroh diperluas menjadi 15 ribu orang. Sedangkan pada tahap selanjutnya, jemaah dari luar negeri sudah diizinkan melaksanakan umroh.
Namun demikian, keputusan pemberian izin kepada negara luar untuk mengirimkan jemaah umroh ditentukan setelah Saudi meninjau situasi yang terjadi. Juga setelah mengkaji jumlah kasus di tiap negara di seluruh dunia.
Sumber: Arab News
Dream - Setelah lebih dari enam bulan ditutup, Masjidil Haram kini mulai ramai oleh jemaah umroh. Ibadah umroh di tengah pandemi Covid-19 resmi dimulai hari ini, Minggu, 4 Oktober 2020.
Para jemaah mulai menjalankan ritual umroh pagi ini sekitar pukul 06.00 waktu Saudi. Mereka yang berumroh merupakan jemaah yang sudah mendaftar di aplikasi E-Atmarna yang dirilis Kementerian Haji dan Umroh Saudi.
Saudi sempat mengambil tindakan drastis menekan penyebaran Covid-19 dengan menangguhkan ibadah umroh dan sholat di Masjidil Haram sejak Maret lalu. Keputusan ini dijalankan beberapa saat setelah Saudi menutup seluruh penerbangan internasionalnya.
Untuk menampung kuota 6.000 jemaah haji per hari, Kementerian Haji dan Umrah telah menyiapkan lima titik pertemuan, di antaranya situs Al-Gaza, Ajyad dan Al-Shasha, tempat para jemaah akan bertemu dan bergabung dengan tenaga kesehatan profesional di bus menuju Masjidil Haram.
Pada tahan pertama ini, sebanyak 6.000 jemaah diizinkan umroh, terdiri dari warga Saudi dan ekspatriat yang bermukim. Menyambut kedatangan jemaah tahap pertama, kamera termal ditempatkan di pintu masuk dan di dalam aula Masjidil Haram untuk memantau lonjakan suhu tubuh dan mengeluarkan peringatan jika perlu.
Rencana tersebut disusun pada awal pandemi untuk memastikan keamanan pengunjung dan memungkinkan tanggapan yang cepat terhadap potensi kasus virus.
Presidensi Umum Urusan Dua Masjid Suci, bekerja sama dengan otoritas lain, telah menyelesaikan persiapan untuk menerima jemaah umroh dengan tindakan pencegahan Covid-19 yang ketat. Sekitar 1.000 karyawan telah dilatih untuk memantau ritual umroh.
Masjid akan dibersihkan 10 kali sehari pada jeda kepergian dan kedatangan tiap rombongan. Pembersihan lebih lanjut di area perlintasan tinggi juga akan dilakukan, termasuk air mancur, karpet, dan kamar mandi.