Pemerintah China Tak Larang Muslim Berpuasa, Tapi...

Reporter : Sandy Mahaputra
Kamis, 10 Juli 2014 12:30
Pemerintah China Tak Larang Muslim Berpuasa, Tapi...
Mereka menegaskan praktek-praktek puasa dan kegiatan normal lainnya oleh penganut agama dilindungi hukum di China. Tidak seorang pun memiliki hak untuk campur tangan.

Dream - Pemerintah China memberikan tanggapan soal pemberitaan larangan berpuasa dan beribadah terhadap etnis Uighur di Xinjiang. Menurut mereka, China menghargai kebebasan beragama dan beribadah. Namun

" Pemerintah China menghormati dan melindungi kebebasan beragama dan adat istiadat. Termasuk kebebasan beribadah bagi 20 juta umat Islam di negara tersebut. Muslim dan kelompok etnis lainnya di China memiliki status politik, ekonomi dan sosial yang sama," demikian pernyataan resmi Kedutaan Besar China untuk Indonesia di situs mereka, Kamis 10 Juli 2014.

Di Xinjiang tercatat ada lebih dari 230.000 masjid dan hampir 300.000 pekerja agama dan muslim menikmati kebebasan beragama.

Seperti saudara sesama muslim di Indonesia, muslim China juga menganggap Ramadan sebagai bulan suci dan mereka bisa menikmatinya dengan damai dan tenang.

Namun pada saat yang sama, hukum China menetapkan agama tidak boleh mengganggu peradilan, administrasi eksekutif, pendidikan dan fungsi negara lainnya.

" Puasa adalah pilihan individu. Anak-anak adalah masa depan suatu negara dan berada dalam tahap kritis dari pertumbuhan fisik dan pengetahuan pencapaian. Untuk melindungi kesehatan anak di bawah umur, kita tidak mendorong mereka berpuasa" .

Meski begitu, mereka menegaskan praktek-praktek puasa dan kegiatan normal lainnya oleh penganut agama dilindungi hukum di China. Tidak seorang pun memiliki hak untuk campur tangan.

Sebelumnya, laman Al Arabiya memberitakan, pengumuman larangan berpuasa dimuat pada laman milik radio pemerintah China, Bozhu Radio, serta televisi universitas setempat. Dalam pengumuman itu, anggota partai, guru dan kaum muda dilarang turut dalam berbagai kegiatan Ramadan.

Biro cuaca di Kota Qaraqash, Xinjiang barat, dalam websitenya juga menulis larangan berpuasa bagi staf dan para pensiunan. Dalam laman itu tertulis ini merupakan instruksi dari otoritas yang lebih tinggi.

Otoritas China bahkan dilaporkan memaksa etnis Uighur untuk memakanan makanan yang diberikan secara gratis. Petugas bahkan menggeledah rumah-rumah penduduk untuk memastikan apakah proses puasa Ramadan masyarakat Uighur tengah diawasi pihak asing apa tidak. (Ism)

Beri Komentar