Pemerintah Kaji Rencana Pemulangan Eks Simpatisan ISIS

Reporter : Maulana Kautsar
Selasa, 4 Februari 2020 19:00
Pemerintah Kaji Rencana Pemulangan Eks Simpatisan ISIS
Pemerintah masih membuka masukan dari BNPT.

Dream - Menteri Agama, Fachrul Razi menegaskan pemerintah masih mengkaji kemungkinan memulangkan sejumlah warga negara Indonesia (WNI) yang bergabung dengan ISIS. Rencana pemulangan tersebut masih dikaji berbagai instansi di bawah koordinasi Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan.

" Tentu ada banyak hal yang dipertimbangkan, baik dampak positif maupun negatifnya," kata Fachrul, diakses dari laman resmi Kemenag, Selasa, 4 Februari 2020.

Fachrul mengatakan, pembahasan mengenai rencana pemulangan ini terus dilakukan. Selain dari unsur kementerian, pemerintah juga meminta masukan sejumlah masukan termasuk Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT).

" Kita akan terus upayakan langkah terbaik, dengan menjalin sinergi semua elemen masyarakat. Tidak hanya pemerintah, tapi juga LSM dan ormas keagamaan," kata dia.

1 dari 5 halaman

Ada 600 WNI

Fachrul mengatakan, di bawah kepemimpinannya, Kemenag akan terus menguatkan moderasi beragama. Masyarakat, kata dia, akan diberikan pentingnya nilai-nilai moderasi dan toleransi.

Sementara itu, dilaporkan Liputan6.com, Kepala Bagian Penerangan Umum Polri, Kombes Pol Asep Adisaputra mengatakan, polisi masih berkoordinasi dengan pihak terkait untuk memverifikasi 600 WNI pengikut ISIS di Timur Tengah.

" Info ada 600 orang itu, langkahnya diadakan verifikasi. Harus jelas dulu track record-nya," kata Asep.

 

2 dari 5 halaman

47 Orang Ditahan

Dia memastikan pemerintah akan bertindak dengan cermat dalam memverifikasi para WNI yang kini berada di Suriah tersebut. " Tidak sembarang mengembalikan itu," ujar dia.

Kepolisian juga akan terus mengawasi para WNI ini untuk memastikan bahwa mereka tidak mengajarkan paham-paham radikalisme.

" Kita perlu upaya tetap mengawasi gerak gerik orang tersebut agar tak memaparkan paham radikalisme," katanya.

Dia menambahkan, dari 600 WNI yang akan dipulangkan, 47 orang di antaranya sedang berada dalam tahanan.

" 47 orang sebagai tahanan dan selebihnya pengungsi biasa," ucap dia.

3 dari 5 halaman

Mufti ISIS Ditangkap, Menderita Obesitas & Harus Diangkut Pakai Truk

Dream - Salah satu pemimpin tinggi kelompok teroris ISIS tertangkap di Mosul, Irak, Kamis malam, 16 Januari 2020. Dia adalah Shifa Al-Nima, ulama ISIS yang cukup berpengaruh.

Menurut laman RT, Shifa, yang juga dikenal sebagai Abu Abdul-Bari, ditangkap tim SWAT Irak di bagian barat Mosul. Aparat keamanan menyatakan dia bertanggung jawab atas fatwa pengeboman Makam Nabi Yunus di kota tersebut.

Makam Nabi Yunus di Mosul merupakan salah satu situs kuno bersejarah Irak. ISIS meledakkan situs tersebut pada 2014 setelah mereka menguasai Mosul.

Shifa juga merupakan aktor utama di balik eksekusi terhadap para ulama yang menolak berbaiat kepada ISIS. Dia jugalah yang menghasut orang-orang untuk melawan petugas keamanan.

Penangkapan tersebut membuat publik keheranan. Bukan pada tindakan tim SWAT namun lebih ke kondisi fisik dari Shifa Al-Nima.

Mufti ISIS kegendutan

Mufti ISIS Shifa Al-Nima bertubuh sangat tambun (Twitter/@AliBaroodi)

4 dari 5 halaman

Terlalu Tambun

Lelaki paruh baya itu memiliki tubuh yang sangat besar lantaran mengalami obesitas akut. Berat tubuhnya dilaporkan mencapai 300 pon atau 136 Kilogram.

Petugas keamanan sampai kewalahan menggotong Shifa. Akhirnya, ulama utama ISIS itu diangkut dengan truk.

 

5 dari 5 halaman

'Jabba The Hutt'-nya ISIS

Penangkapan ini jauh dari kesan mengerikan malah menjadi bahan olokan dan meme di media sosial. Banyak netizen lantas menjulukinya dengan Jabba The Hutt, karakter monster tambun di film Star Wars.

" Jabba The Hutt benar-benar pasrah,"  tulis seorang netizen.

" Satu hal yang pasti, tidak ada kesempatan bagi dia untuk bisa melarikan diri,"  tulis netizen lainnya.

Banyak juga yang bertanya bagaimana bisa ulama kontroversial itu sampai obesitas, sementara pasokan makanan di Mosul sangat terbatas hingga membuat banyak orang kelaparan. Belum lagi fakta bahwa Shifa sedang dalam pelarian.

" Tidak mungkin dia berpuasa saat Ramadan,"  tulis netizen lainnya.

Beri Komentar