© MEN
Dream - Kota Wuhan mengklaim telah pulih dari wabah virus corona. Kota di Provinsi Hubei, China, tersebut telah membuka lockdown. Masyarakat pun telah beraktivitas secara normal.
Sebagai bentuk kebijakan pencegahan, pemerintah Wuhan resmi melarang warganya memelihara maupun berburu binatang liar, termasuk hewan yang nyaris punah.
Kebijakan tersebut telah ditetapkan pemerintah provinsi Hubei sejak 13 Mei 2020. Kebijakan tersebut termasuk di dalamnya melarang mengonsumsi semua hewan liar di darat, serta spesies air liar yang terancam punah.
Kebijakan larangan tersebut akan tetap berlaku selama lima tahun ke depan. Hal ini dilakukan karena sebelumnya pasar hewan liar di Wuhan, China dipercaya sebagai sumber utama penyebaran virus corona.
Dilansir Daily Star, saat ini warga Wuhan dilarang meminta orang lain hewan liar, atau melakukan perdagangan ilegal hewan liar. Kebijakan ini diumumkan melalui pemasangan iklan, papan reklame, atau penerbitan majalah yang memberikan resep berkaitan dengan hewan liar.
Virus corona memang diyakini telah menyebar dari hewan, khususnya kelelawar, ke manusia di Pasar Grosir Makanan Laut Huanan pada akhir Desember lalu.
Pasar tersebut memang menjual hewan liar, seperti kelelawar, ular, landak, dan rusa, untuk makanan dan obat-obatan. Perdagangan tersebut merupakan hal yang umum di Cina, meskipun banyak yang telah ditutup sejak wabah virus corona datang.
Pada bulan Februari, pemerintah China melarang semua perdagangan dan konsumsi satwa liar tanpa menentukan apakah hewan terbut termasuk hewan ternak atau bukan. Namun, undang-undang yang baru diterbitkan pemerintah Kota Wuhan menyediakan versi yang lebih baik dari kebijakan pemerintah pusat China.
Petani hewan liar saat ini diberi uang tunai untuk berhenti membiakkan hewan-hewan eksotis melalui skema pembelian pemerintah daerah dan bentuk-bentuk bantuan keuangan lainnya.
Perburuan satwa liar juga dianggap ilegal di Wuhan, dengan pemerintah menyatakan kota Wuhan sebagai " suaka margasatwa" . Namun ada pengecualian untuk perburuan yang disetujui pemerintah untuk yaitu untuk tujuan penelitian ilmiah, peraturan kependudukan, pemantauan penyakit epidemi dan keadaan khusus lainnya.
Undang-undang baru ini muncul setelah adanya tekanan nasional dan internasional bagi pemerintah China untuk menindaklanjuti perdagangan satwa liar setelah pandemi.
Covid-19 telah menewaskan 4.634 orang di China dan menginfeksi ribuan lainnya.
Virus ini sebagian besar tersebar di Asia Timur pada minggu-minggu awal pandemi tetapi telah menyebar di seluruh dunia, menginfeksi lebih dari 4,8 juta dan menewaskan sedikitnya 323.000.
Advertisement
Habib Husein Jafar Bagikan Momen Saat Jenguk Onad di Panti Rehabilitasi

Perdana, Kate Middleton Kenakan Tiara Bersejarah Berhias 2.600 Berlian

Update Korban Banjir Sumatera: 846 Meninggal Dunia, 547 Orang Hilang

Anggota DPR Minta Menteri Kehutanan Raja Juli Mundur!

Salut! Praz Teguh Tembus Aras Napal, Daerah di Sumut yang Terisolir karena Banjir Bandang


PLN Percepat Pemulihan Jaringan Listrik di 3 Wilayah Bencana

Potret Persaingan Panas di The Nationals Campus League Futsal 2025

PNS Dihukum Penjara 5 Tahun Setelah Makan Gaji Buta 10 Tahun

Ada Kuota 5 Persen Jemaah Haji Lansia di Setiap Provinsi, Ini Ketentuannya

Habib Husein Jafar Bagikan Momen Saat Jenguk Onad di Panti Rehabilitasi

Perdana, Kate Middleton Kenakan Tiara Bersejarah Berhias 2.600 Berlian

Update Korban Banjir Sumatera: 846 Meninggal Dunia, 547 Orang Hilang