Guci Berbentuk Kepala Angsa Berisi Cairan Misterius Ditemukan Di China. (Foto: Xinhua/Li Lijing)
Dream - Penemuan misterius menghebohkan warga kota di Provinsi Henan, China. Sebuah guci perunggu berusia 2.000 tahun ditemukan bersama isinya yang tak kalah misterius.
Guci berusia ribuan tahun itu berisi lebih dari 3.000 mililiter cairan aneh. Guci dengan leher melengkung berbentuk kepala angsa ini ditemukan di sebuah makam kuno di Kota Sanmenxia.
Di lokasi yang sama, tim arkeolog juga menemukan beberapa benda dari perunggu, seperti helm dan baskom. Selain itu, ada juga pedang besi dan batu giok.
Mengenai cairan aneh berwarna kekuningan di dalam guci itu, tim arkeolog telah mengirim sampelnya ke Beijing untuk penelitian lebih lanjut.
Tim arkeolog menduga cairan aneh itu adalah salah satu eliksir legendaris yang dirujuk dalam teks-teks kuno China.
Berdasarkan bentuknya, makam kuno tersebut kemungkinan dibangun pada pergantian Dinasti Qin (221 SM-207 SM) dan Dinasti Han (202 SM-220 M).
Penilaian awal, pemilik makam yang terbilang cukup mewah itu mungkin seorang pejabat rendahan yang memiliki gelar.
" Guci perunggu itu digali dari sebuah makam kuno ketika tim arkeolog sedang memeriksa lokasi proyek renovasi perkampungan kumuh setempat," jelas Zhu Xiaodong, wakil kepala di Institut Peninggalan Budaya dan Arkeologi Sanmenxia.
Zhu menambahkan bahwa guci tersebut merupakan guci perunggu pertama dari jenisnya yang pernah ditemukan di Sanmenxia.
Sementara itu, tim arkeolog akan mengundang seorang dokter hewan untuk membantu mengidentifikasi guci yang berbentuk kepala angsa.
" Desainnya menyerupai angsa bisu. Paruh angsa itu lebih panjang daripada jenis angsa lainnya, yang mengalami degenerasi akibat diberi makan oleh manusia," jelas Gao Ruyi, dokter hewan di Sanmenxia.
Mengingat bentuk kepala angsa yang begitu realistis, tim arkeolog menduga perajin guci kuno itu mungkin telah mengamati angsa dengan saksama di masa lalu.
" Kami berani memperkirakan bahwa angsa mungkin telah muncul di Sanmenxia selama akhir Dinasti Qin dan awal Dinasti Han," kata Zhu.
Sejak 1980-an, Kota Sanmenxia sering kedatangan angsa dari Siberia pada musim dingin. Masyarakat setempat menyukainya dan dengan senang hati memberi mereka makan.
Kota Sanmenxia sendiri di antara Xi'an dan Luoyang, dua ibu kota kuno dalam sejarah China. Hal ini menjadikan Sanmenxia cocok difungsikan sebagai pusat militer dan lalu lintas.
Maka tidak heran posisi Kota Sanmenxia yang demikian itu membuatnya kaya akan peninggalan bersejarah.
Sumber: Liputan6.com
Advertisement
Jadi Pahlawan Lingkungan Bersama Trash Hero Indonesia
10 Brand Kosmetik Paling Ramah Muslim di Dunia, Wardah Nomor Satu
KAJI, Komunitas Bagi Para Alumni Mahasiswa Indonesia di Jepang
4 Komunitas Seru di Depok, Membaca Hingga Pelestarian Budaya Lokal
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah
Hj.Erni Makmur Berdayakan Perempuan Kalimantan Timur Lewat PKK
Potret Luna Maya dan Cinta Laura Jadi Artis Bollywood, Hits Banget!
Cara Cek Penerima Bansos BLT Oktober-November 2025 Rp900 Ribu
Diterpa Isu Cerai, Ini Perjalanan Cinta Raisa dan Hamish Daud
AMSI Ungkap Ancaman Besar Artificial Intelligence Pada Eksistensi Media