Dream - Para arkeolog telah menemukan sebuah makam kuno yang menyimpan koleksi artefak emas yang luar biasa.
Koleksi artefak terbuat dari emas asli itu mengandung sejarah dan budaya yang 'tak ternilai' harganya.
Makam tersebut ditemukan di situs arkeologi El Caño di negara Panama, Amerika Tengah, demikian diumumkan Kementerian Kebudayaan negara tersebut dalam sebuah siaran pers.
Situs ini merupakan 'ladang' bagi nekropolis - atau pemakaman besar - dari budaya Gran Coclé yang tumbuh di masa pra-Hispanik.
Makam kuno itu diperkirakan dibangun sekitar tahun 700 Masehi sebelum ditinggalkan pada tahun 1000 Masehi.
Budaya Gran Coclé sendiri sudah ada dari sekitar 200 SM hingga 1550 M, menurut University of South Florida.
Gran Coclé dikenal dengan gaya artistiknya yang khas, termasuk dalam pembuatan benda dari emas. Benda-benda emas itu dibuat dengan sangat artistik, dan mewakili sebagian besar artefak arkeologi yang ditemukan di Provinsi Coclé, Panama.
Selain benda-benda terbuat dari emas, para arkeolog juga menemukan sejumlah artefak dari bahan keramik di dalam makam kuno.
Benda-benda terbuat dari emas tersebut termasuk dua ikat pinggang manik-manik berbentuk bola, empat gelang, dan dua anting-anting berbentuk figur manusia (laki-laki dan perempuan).
Selain itu, mereka juga menemukan anting-anting berbentuk buaya, lima anting-anting yang terbuat dari gigi ikan paus sperma dengan sarung emas.
Artefak kuno lain yang ditemukan dalam makam itu adalah lonceng dan satu set lempeng emas berbentuk bundar. Para peneliti juga menemukan artefak lain yaitu sebuah benda terbuat dari gigi anjing dan satu set seruling berbahan tulang.
Linette Montenegro, Direktur Nasional Warisan Budaya dari Kementerian Kebudayaan, mengatakan bahwa kumpulan artefak emas tersebut memiliki nilai sejarah dan budaya yang 'tak ternilai'.
Sementara itu Julia Mayo, Direktur Yayasan El Caño, menduga makam itu milik pria dewasa dengan status sosial tinggi yang kemungkinan adalah seorang bangsawan.
Jasad pria yang diduga berusia antara 30 dan 40 tahun itu dikuburkan bersama dengan artefak dari emas dan keramik tersebut.
Proyek arkeologi yang dipimpin Mayo itu telah melakukan penggalian di situs Gran Coclé sejak tahun 2008.
Dalam penggalian tersebut, arkeolog juga menemukan jasad orang lain yang mungkin dikorbankan dan dikuburkan bersama sang penguasa untuk menemaninya ke alam baka.
Hingga saat ini penggalian makam yang berasal dari sekitar tahun 750-800 Masehi tersebut belum selesai.
Oleh karena itu, belum diketahui secara pasti berapa banyak jumlah jasad yang dimakamkan di sana.
Uniknya, bangsawan di situs Gran Coclé itu dimakamkan dengan posisi telungkup di atas seorang wanita.