Penemuan Paus dengan Tulang Punggung Patah di Meksiko, Kemungkinan Tertabrak Kapal

Reporter : Editor Dream.co.id
Kamis, 11 Januari 2024 08:33
Penemuan Paus dengan Tulang Punggung Patah di Meksiko, Kemungkinan Tertabrak Kapal
Seekor paus bungkuk di lepas pantai Baja California Sur dengan tulang belakang yang cacat kemungkinan besar tertabrak kapal.

1 dari 12 halaman

Penemuan Paus dengan Tulang Punggung Patah di Meksiko, Kemungkinan Tertabrak Kapal

Penemuan Paus dengan Tulang Punggung Patah di Meksiko, Kemungkinan Tertabrak Kapal © Seekor paus bungkuk di lepas pantai Baja California Sur dengan tulang belakang yang cacat kemungkinan besar tertabrak kapal. 2024 Foto: Pexels

2 dari 12 halaman

Penemuan Paus dengan Tulang Punggung Patah di Meksiko, Kemungkinan Tertabrak Kapal

Sebuah ikan paus dengan tulang punggung yang patah terlihat di lepas pantai Baja California Sur, Meksiko setelah diduga ditabrak oleh kapal. Gambar paus bungkuk (Megaptera novaeangliae) yang diambil dengan kamera drone menunjukkan tulang belakangnya mengalami cacat parah di bagian ekor, sebuah cedera yang mungkin akan berakibat fatal.

3 dari 12 halaman

Ikan paus ini terlihat pada bulan Desember 2023 oleh fotografer dan videografer bawah air Alexander Schmidt, dari Apex Ocean Divers, di lepas pantai Cabo San Lucas.

Dia berbagi rekaman paus tersebut dengan Pacific Whale Foundation, sebuah organisasi nirlaba berbasis di Hawaii.

4 dari 12 halaman

Ilmuwan Mengira Paus yang Sudah Berenang Sejauh 3.000 Mil

Para ilmuwan awalnya mengira paus itu adalah Moon, seekor paus bungkuk yang berenang sejauh 3.000 mil (4.800 kilometer) dari Kanada ke Hawaii. Namun analisis lebih dekat yang dilakukan oleh Stephanie Stack, kepala ahli biologi di Pacific Whale Foundation, mengonfirmasi bahwa mereka adalah paus yang berbeda.

5 dari 12 halaman

Seperti halnya Moon, saya menduga cedera ini kemungkinan besar akan berakibat fatal.” 

Paus adalah makhluk yang sangat tangguh, namun cedera parah seperti ini dapat secara signifikan mengurangi peluang mereka untuk bertahan hidup di ala

6 dari 12 halaman

Cedera tulang punggung dapat menyebabkan kesulitan dalam berenang, mempengaruhi kemampuan paus untuk bermigrasi, mencari makan, naik ke permukaan untuk mengambil napas, dan menghindari predator, ungkap Stack.

Paus bungkuk beroperasi dengan anggaran energi yang sangat terbatas dan cedera yang memengaruhi kemampuan mereka untuk bergerak secara normal dapat menimbulkan konsekuensi yang sangat buruk.

7 dari 12 halaman

Di luar tantangan fisik, patah punggung kemungkinan besar menyebabkan stres dan rasa sakit yang signifikan bagi paus yang terkena dampaknya,

imageDi luar tantangan fisik, patah punggung kemungkinan besar menyebabkan stres dan rasa sakit yang signifikan bagi paus yang terkena dampaknya,”" /> © Seekor paus bungkuk di lepas pantai Baja California Sur dengan tulang belakang yang cacat kemungkinan besar tertabrak kapal. 2024 Foto: Pexels

tambahnya.

8 dari 12 halaman

Penyebab Utamanya

Cara paus di lepas pantai Baja California Sur mengalami cedera tidak diketahui, tetapi bertabrakan dengan kapal adalah penyebab utama kematian paus, dengan perkiraan yang menunjukkan ribuan paus tewas setiap tahunnya, menurut penelitian yang dilakukan oleh organisasi nirlaba Friend of the Sea.

9 dari 12 halaman

Pada Maret 2023, paus bungkuk sepanjang 56 kaki (17 meter) terlihat kesulitan berenang di lepas pantai Spanyol karena punggung yang sangat patah.

Pada Maret 2023, paus bungkuk sepanjang 56 kaki (17 meter) terlihat kesulitan berenang di lepas pantai Spanyol karena punggung yang sangat patah. © Seekor paus bungkuk di lepas pantai Baja California Sur dengan tulang belakang yang cacat kemungkinan besar tertabrak kapal. 2024 Foto: Pexels

Para ahli mengatakan bahwa cedera tersebut kemungkinan juga disebabkan oleh tabrakan kapal dan paus itu mungkin akan perlahan-lahan kelaparan sampai mati.

10 dari 12 halaman

Kematian paus merupakan masalah serius di lepas pantai Barat Amerika Serikat karena beberapa spesies yang terancam punah sering mengunjungi perairan tersebut.

Sebagai hasilnya, Administrasi Oseanografi dan Atmosfer Nasional (NOAA) memberlakukan regulasi kecepatan sehingga kapal dengan panjang lebih dari 65 kaki (20 m) tidak dapat berlayar dengan kecepatan lebih dari 10 knot (11,5 mph, atau 18,5 km/jam) pada waktu-waktu tertentu dalam setahun.

11 dari 12 halaman

Tidak Berdampak Besar

Namun, penelitian menunjukkan bahwa kecepatan yang lebih lambat saja tidak cukup. Sebuah studi yang diterbitkan pada tahun 2021 menemukan bahwa kepatuhan 95% terhadap peraturan kecepatan yang lebih rendah hanya akan mengurangi kematian paus sekitar 25% hingga 30%.

12 dari 12 halaman

Kami tahu bahwa tabrakan kapal adalah salah satu ancaman paling signifikan dan tersebar luas yang dihadapi paus saat ini,” kata Stack.

Kasus seperti ini sungguh tragis, namun kami berharap kasus ini dapat digunakan untuk meningkatkan kesadaran dan mencegah kematian di masa depan.”

Beri Komentar