Wow! Pengemis di Pati Mengaku Punya Harta Rp 1 Miliar

Reporter : Maulana Kautsar
Selasa, 15 Januari 2019 15:10
Wow! Pengemis di Pati Mengaku Punya Harta Rp 1 Miliar
Sudah beli tanah seharga Rp280 juta. Kemudian mengaku memiliki tabungan mencapai Rp900 juta di sebuah bank.

Dream - Giat Patroli Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Pati merazia pengemis, gelandangan, dan orang terlantar di Alun-Alun Simpang Lima Pati, Jawa Tengah, Sabtu, 12 Januari 2019.

Dari razia itu Satpol PP Pati menemukan seorang pengemis yang mengaku memiliki tabungan hingga Rp900 juta di salah satu Bank BUMN.

" Belum lagi menurut dia habis beli tanah, seharga Rp280-an juta," kata Kabid Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat (Tibumtranmas), Udhi Harsilo Nugroho, Selasa, 15 Januari 2019.

Dilaporkan Patinews, pengemis itu setiap hari beraksi di Alun-Alun Simpang Lima Pati dan lampu merah. Pada malam razia itu dia mendapatkan total pendapatan sebesar Rp659 ribu.

" Sepi karena kendala hujan," ujar dia.

Usai peristiwa ini, Satpol PP Pati mengingatkan masyarakat mengenai Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 2018 tentang denda memberi pengemis.

“ Baik yang meminta-minta ataupun yang memberi dikenakan denda sebesar Rp1 juta."

1 dari 4 halaman

Mencengangkan, Pengemis Online Raup Rp55 Juta per Bulan

Dream - Jovan Hill, mahasiswa drop out yang tinggal di Brooklyn, Amerika Serikat (AS), mengaku sebagai pengemis online. Jovan memfilmkan bagaimana caranya mendapat donasi dari pengikutnya di media sosial.

Uang hasil donasi itu dia kumpulkan untuk membayar sewa kamar dan kehidupannya yang mewah. Termasuk membeli video games, membeli kaos langka, dan mengonsumsi ganja.

Jovan menggunakan banyak sosial media untuk beraksi. Dia menggunakan Periscope, Instagram, YouTube, dan Twitter, untuk meminta uang dari 200 ribuan pengikutnya.

Dikutip dari laman Mirror, Senin 17 Desember 2018, dalam video yang dia unggah dia berkata, " Aku sangat miskin saat ini. Jika kalian ingin menghapus pajak, tolong donasikan uang ke badan aman Jovan."  

Uniknya, permintaan itu berhasil. Beberapa menit kemudian, donasi mengalir ke rekening PayPal miliknya. " Salah satu alasan aku bangun dan pergi bekerja untuk memberinya @EHJovan uang agar membayar sewa," tulis salah satu pengguna.

2 dari 4 halaman

Menjadikan Aksi Mengemis Sebagai Pekerjaan

Jovan, yang menggunakan iPhone untuk mengoceh tentang apa saja, mengatakan kagum dengan orang-orang yang secara acak mengiriminya uang.

" Ketika saya berbicara dengan teman-teman yang sudah mengenalku sejak lama, mereka tak pernah bisa mengirim uang seperti ini ke saya," ujar Jovan.

Jovan mengaku pertama kali merasakan kedermawanan orang asing di dunia maya pada 2016. Kala itu, dia meminta bantuan orang asing karena neneknya tak lagi punya kemampuan untuk membayar tagihannya sebesar 3.000 poundsterling, setara Rp55 juta.

Jovan tumbuh di Texas dengan 11 saudara kandung dan dibesarkan oleh seorang ibu. Dia pindah ke New York untuk memulai hidup. Tapi, dia dikeluarkan dari perguruan tinggi.

Dengan sedikit uang, dia sempat bekerja di bioskop. Seorang pengikutnya sempat bertanya mengapa Jovan tak mencari pekerjaan, namun Jovan punya jawaban.

" Saya menjadikan ini (pengemis online) sebagai pekerjaan," kata dia.

3 dari 4 halaman

Kantongi Rp650 Ribu Sehari, Nenek Pengemis Ini Aslinya Tajir Melintir

Dream – Seorang nenek lanjut usia menghabiskan waktunya untuk mengemis di stasiun kereta api. Usut punya usut, ternyata wanita berusia 79 tahun ini adalah orang kaya-raya.

Dia punya vila lima lantai serta beberapa toko ritel dan properti sewaan di Hangzhou, Tiongkok.

Dilansir dari Next Shark, Senin 3 November 2018, cerita perempuan ini menjadi berita utama nasional minggu lalu.

Cerita ini menyeruak di publik setelah staf di stasiun kereta api Hangzhou memperingatkan masyarakat yang lalu-lalang di stasiun tak langsung iba dengan pengemis tua.

“ Seorang wanita tua di stasiun menggunakan usianya untuk menarik simpati, padahal situasi keuangan keluarganya cukup bagus. Jadi, tolong jangan tertipu,” bunyi pengumuman itu.

4 dari 4 halaman

Putranya Sampai Minta Jangan Dikasihani

Anak pengemis yang tak disebutkan namanya ini mengatakan sang ibu menolak ketika diminta untuk berhenti mengemis. Padahal, keluarganya sangat kaya dan kekayaannya melebihi kekayaan rata-rata orang di Tiongkok.

“ Saya melayaninya dengan makanan yang lezat setiap hari, tapi dia bersikeras untuk memohon,” kata sang anak.

Dia mengatakan ibunya juga memiliki tabungan di beberapa bank.

Dikatakan juga wanita ini memulai aksinya dengan menjual peta di stasiun kereta api. Tapi, manajemen stasiun tidak setuju. Karena ujung stasiun selalu ramai, dia mulai mengemis.

Wanita ini sampai di stasiun sekitar jam 10.00 dan pulang jam 20.00. Menurut beberapa sumber, dia menghasilkan uang 300 yuan (Rp650.371).

Untuk mencegah ibunya keluar untuk mengemis, putranya membagikan foto sang ibu di media sosial. Dia meminta orang-orang untuk tidak memberikan uang kepada sang ibu. 

Beri Komentar