Mantan Kapolri Jenderal (Pol) Idham Fauzi (Foto: Liputan6.com)
Dream - Setelah melepas jabatannya pada Januari 2021 lalu, mantan Kapolri Idham Aziz kini memliki aktivitas baru. Pria kelahiran Kendari itu sedang sibuk melakukan revitalisasi lahan mangrove di Desa Atuwatu, Kecamatan Soropia, Kabupaten Konawe.
Dilansir dari Liputan6.com, Idham Aziz merevitalisasi sekitar 35 hekatre lahan bekas tambak ikan menjadi kebun mangrove.
Sekitar tahun 1970 hingga awal 2000-an, lokasi itu sebelumnya menjadi tambak bandeng dan jenis ikan air tawar lain. Lantaran kondisi perairan kurang menguntungkan bagi nelayan, pemiliknya melepasnya dan dibeli oleh adik Idham Aziz.
Kepala Desa Atuwatu, Nur Ali mengatakan, saat ini sudah ada ribuan pohon mangrove di lahan bekas tambak itu. Benteng alam ini sengaja ditanam untuk menahan abrasi pantai.
" Dahulu, lahan ini milik 8 orang nelayan. Namun, kemudian mantan Kapolri membeli lahan ini seiring tambak ditinggal pemiliknya," ujar Nur Ali.

Camat Soropia, Masnur menyatakan, sebelum pensiun ternyata Idham Aziz juga sudah menginisiasi pembangunan sebuah sekolah dasar tidak layak pakai. Dia menjelaskan, Idham Aziz memindahkan sekolah itu ke tempat lain yang berjarak sekitar 300 meter dari lokasi awal.
" Kalau hujan, sekolah yang lama akan masuk air karena posisinya di bawah bukit, guru dan siswa terganggu karena lumpur masuk dalam ruangan. Kadang belajar langsung berhenti kalau hujan," ujar Masnur, Rabu 3 Februari 2021.
Tidak hanya itu, Masnur mengungkapkan, sekolah baru yang dibuat Idham Aziz, lebih luas dan lebih lengkap fasilitasnya. Sebelumnya, luas lahan dan gedung sekolah hanya sekitar 30x30 meter. Sedangkan sekolah baru, memiliki luas 60x60 meter, disertai fasilitas lapangan olahraga.
Sekda Konawe, Ferdinand menyatakan, pemindahan sekolah dasar saat ini sedang dibahas tahapannya. Menurutnya, saat ini, pemohon sedang mengajukan persyaratan. Kemudian, akan dikaji oleh tim penilai independen yang akan mempertimbangkan aspek teknis, fungsi, dan ekonomi.
" Namun, pengamatan kami sementara masyarakat senang dengan sekolah baru, namun soal kelayakan, kami kira sudah bagus hanya mesti mengikuti prosedur peralihan lokasi sekolah," katanya.
Seminggu setelah Idham Aziz pensiun, mahasiswa berdemonstrasi di DPRD Provinsi Sultra, Selasa (2/2/2021). Mereka menuding, mantan kapolri menimbun laut dan merusak mangrove.
Ternyata, kondisi sebaliknya yang terjadi di lapangan. Tudingan ini, mendapat tanggapan dari sejumlah pihak. Kadis Kehutanan Sultra, Sahid menyatakan, Idham Aziz sebenarnya bukannya merusak ekosistem laut, malah memperbaiki.
Mahasiswa mungkin melihat tanah yang dibeton di sekitar lahan, tetapi tanah itu dahulu bekas pematang tambak yang saat ini dibuat jalan.
" Malah kami melihat ini sebagai revitalisasi tambak. Sebab menanam kembali tambak yang sudah kosong dengan mengrove sebagai gantinya," ujar Sahid.

Kadis Lingkungan Hidup Sultra, Ansar menyatakan, saat ini apa yang terjadi di lokasi bekas lahan tambak di Konawe seharusnya mendapat apresiasi. Karena, adanya tanaman mangrove, sebagai upaya mantan Kapolri mendukung program pemerintah menanam sejuta pohon mangrove di daerah pesisir.
" Dalam istilah kehutanan, ini namanya agro Silvofishery atau sering disebut sebagai wanamina adalah suatu bentuk kegiatan yang terintegrasi (terpadu) antara budidaya air payau dengan pengembangan mangrove pada lokasi yang sama," pungkas Ansar.
Menurutnya, ke depan lokasi mangrove di Sultra diharapkan bisa meningkatkan promosi wisata dan bernilai ekonomis. Sebab. mangrove sebagai dinding penghalang ombak juga sebagai tempat tinggal berbagai jenis ikan dan kerang.
Sumber: liputan6.com
Advertisement

Rangkaian acara Dream Inspiring Women 2023 di Dream Day Ramadan Fest Day 5

IOC Larang Indonesia Jadi Tuan Rumah Ajang Olahraga Internasional, Kemenpora Beri Tanggapan

Ada Komunitas Mau Nangis Aja di X, Isinya Curhatan Menyedihkan Warganet

Wanita 101 Tahun Kerja 6 Hari dalam Seminggu, Ini Rahasia Panjang Umurnya

Ranking FIFA Terbaru, Indonesia Turun ke Peringkat 122 Dunia

Warung Ayam yang Didatangi Menkeu Purbaya Makin Laris, Antreannya Panjang Banget
