Kapolri Jenderal Idham Aziz
Dream - Jenderal Idham Aziz dalam beberapa hari ke depan akan melepas posisinya sebagai Kepala Kepolisian Republik Indonesia. Idham resmi pensiun pada 25 Januari 2021.
Presiden Joko Widodo kabarnya telah mengantongi nama pengganti Idham. Tetapi, belum ada keterangan pasti siapa nama tersebut.
Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko, membenarkan hal tersebut. Dia menyebut hal ini berkaitan dengan waktu.
" Ya pasti sudah (dipertimbangkan Presiden Jokowi), karena kan berkaitan dengan waktu," ujar Moeldoko awal pekan lalu.
Menkopolhukam Mahfud MD mengatakan belum ada nama final yang akan menggantikan Idham. Menurut dia, meski sudah beredar daftar nama tetapi masih bersifat spekulatif.
" Belum ada yang final, semua nama yang beredar masih spekulasi," kata Mahfud.
Muncul banyak tanggapan terkait siapa yang akan duduk di kursi Tribatra 1. Meski begitu, keputusan kembali berpulang kepada Jokowi.
" Kami menunggu saja, itu hak prerogatif Presiden. Nanti setelah diputuskan dan dikirim ke DPR baru kita nilai," kata Anggota Komisi III DPR, Arsul Sani.
Tanggapan juga muncul dari kalangan pengamat. Seperti dari pengamat kepolisian Bambang Rukminto.
Bambang menilai semua nama punya peluang, termasuk Irjen Fadil Imran yang saat ini menjabat sebagai Kepala Kepolisian Daerah Metro Jayakarta (Kapolda Metro Jaya).
" Peluang selalu ada, karena Presiden Jokowi ini tak bisa ditebak maunya," kata Bambang.
Meski begitu, jika bicara soal Fadil, Bambang menilai peluang jenderal bintang dua itu kecil apabila memperhatikan aspek senioritas di tubuh Polri.
Menurut Bambang, tidak ada urgensinya potong generasi dengan menjadikan jenderal junior sebagai pucuk pimpinan.
Jikapun terjadi, Bambang khawatir hal itu justru menimbulkan gejolak internal. Khususnya dari kelompok senior yang akan memunculkan resistensi.
" Butuh energi dan waktu yang tak sedikit untuk mengkonsolidasikan. Lebih baik energi itu digunakan untuk pembenahan internal, membangun organisasi Polri modern di masa depan," kata dia.
Ketua Presidium Indonesia Police Watch, Neta S Pane, mengungkap hal lain. Menurut dia, ada gagasan memunculkan satu paket pengganti Kapolri dan Wakapolri sekaligus di lingkungan Istana Kepresidenan.
" Yakni menaikkan Wakapolri Komjen Gatot Eddy menjadi Kapolri pengganti Idham Azis dan sekaligus mendorong Kabareskrim Komjen Sigit menjadi Wakapolri menggantikan Gatot Eddy," kata Neta.
Gagasan tersebut, kata Neta, cukup serius dibahas di lingkungan Istana jelang penyerahan nama calon Kapolri oleh Wanjakti Polri dan Kompolnas kepada Presiden. Daftar nama tersebut akan diserahkan paling lama hari ini.
Meski demikian, Neta menyatakan wacana yang beredar di lingkungan Istana Kepresidenan sudah mengerucut pada dua nama. Keduanya disebut senior Akademi Kepolisian (Akpol) Angkatan 89 dan junior Akpol 91 dan internal Polri berharap Presiden memilih jenderal senior sebagai Kapolri.
Sementara, terdapat sederetan nama diprediksi masuk bursa calon Kapolri. Menurut Neta, nama-nama tersebut yaitu Wakapolri Komjen Gatot Eddy, Kabareskrim Polri Komjen Listyo Sigit Prabowo.
Ada juga nama lain yang cukup kuat yaitu Kabaharkam Polri Komjen Agus Andrianto. Juga Kabaintelkam Polri Komjen Rycko Amelza Dahniel.
Dari luar struktur Polri, ada pula nama-nama yang masuk bursa. Seperti Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Komjen Boy Rafli Amar dan Sekretaris Utama Badan Intelijen Negara Komjen Bambang Sunarwibowo.
Tetapi, hingga Kamis kemarin, 7 Januari 2021, Jokowi belum menyerahkan calon nama yang akan memegang kendali Polri ke DPR. Sosok calon Kapolri baru pun masih dalam tanda tanya.
Sumber: Liputan6.com
Advertisement
Dari Langgar ke Bangsa: Jejak Sunyi Kiai dan Santri dalam Menjaga Negeri

Pria Ini Punya Sedotan Emas Seharga Rp233 Juta Buat Minum Teh Susu

Celetukan Angka 8 Prabowo Saat Bertemu Presiden Brasil

Paspor Malaysia Duduki Posisi 12 Terkuat di Dunia, Setara Amerika Serikat

Komunitas Rubasabu Bangun Budaya Membaca Sejak Dini


Hj.Erni Makmur Berdayakan Perempuan Kalimantan Timur Lewat PKK

Lihat Video Baut Kendur Thai Lion Air Saat Terbang yang Bikin Geger



Dari Langgar ke Bangsa: Jejak Sunyi Kiai dan Santri dalam Menjaga Negeri

Air Hujan di Jakarta Mengandung Mikroplastik, Ini Bahayanya Bagi Kesehatan Tubuh

Pria Ini Punya Sedotan Emas Seharga Rp233 Juta Buat Minum Teh Susu