Mendarat di Surabaya, Penumpang Dibekuk karena Bawa Ratusan Amunisi

Reporter : Maulana Kautsar
Selasa, 26 Februari 2019 15:00
Mendarat di Surabaya, Penumpang Dibekuk karena Bawa Ratusan Amunisi
Diamankan di Bandara Internasional Juanda, Sidoarjo.

Dream - Seorang penumpang China Airlines, SP, ditangkap saat turun dari pesawat di Bandar Udara Internasioal Juanda Surabaya, Sidoarjo, Jawa Timur, Sabtu 23 Februari 2019. Warga Bukit Pakis Utara, Surabaya, dibekuk karena membawa ratusan amunisi senjata api berbagai jenis tanpa izin.

" Sejauh ini yang tersangka hanya SP. Dia yang membawa dengan barang bukti melekat. Tersangka membelinya saat liburan di Amerika," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Polri, Brigjen Dedi Prasetyo, dikutip dari Merdeka.com, Selasa 26 Februari 2019.

Menurut Dedi, dari pemeriksaan awal, SP mengaku bahwa amunisi yang dia bawa digunakan untuk berburu. " Poyektil akan dirakit kembali untuk dipergunakan saat berburu. Itu saja," ucap dia.

SP kedapatan membawa 400 butir proyektil senjata api berbagai jenis. Selain itu, juga ada beberapa bagian senjata api yang dibawanya.

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Jawa Timur, Kombes Frans Barung Mangera, menyebut, SP terbang menggunakan pesawat China Airlines CI-751 dari Taiwan dan transit di Singapura.

" Sebelum kemudian mendarat di Bandara Internasional Juanda, Sabtu sekitar pukul 23.00 WIB," kata Frans Barung di Surabaya.

1 dari 1 halaman

Ditemukan Terbungkus Tumpukan Baju

Barang-barang bawaan SP dinilai mencurigakan saat melewati deteksi Sinar X di Bandara Juanda Surabaya. Petugas menemukan lima bungkus benda mencurigakan berbalut isolasi warna putih yang ditempatkan di antara tumpukan baju di dalam koper.

Menurut Barung, lima bungkus berbalut isolasi warna putih itu setelah dibongkar berisi total 400 butir proyektil senjata api berbagai jenis. Selain itu, juga ada beberapa bagian senjata api yang dibawanya.

Dalam penerbangan itu, SP tak sendiri. Dia bersama tiga anggota keluarganya, masing-masing berinisial SOP, TV, dan SIP, yang semuanya terdata sebagai warga negara Indonesia.

" Mereka mengaku pulang liburan dari Oregon, Amerika Serikat. Dari sanalah ratusan proyektil senjata api berbagai jenis ini didapat," ucap Barung.

SP dalam penyelidikan sempat menunjukkan kartu anggota Persatuan Penembak Indonesia (Perbakin) Nomor 1177/13/B/2017 atas namanya sendiri. Barung menandaskan sampai sekarang penyelidikan masih berlangsung.

Beri Komentar